
ASI Investasi Bagi Sang Buah Hati
Oleh: Dina Rahmawati, S.Tr.,Gz | Editor: Pratiwi Dinia Sari, S.Gz,RD
Air Susu Ibu atau ASI adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar susu pada payudara wanita melahirkan. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena mampu memberikan nutrisi lengkap yang dibutuhkan bayi dan dapat memberikan kekebalan tubuh yang optimal untuk bayi. Terdapat 3 jenis ASI berdasarkan waktu dihasilkannya yaitu Kolostrum, ASI Transisi, dan ASI Matur. Kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuningan yang dihasilakn pada hari pertama sampai hari ke-3 pasca melahirkan. ASI Transisi adalah air susu yang keluar setelah kolostrum biasanya pada hari ke-4 hingga hari ke-10. ASI Matur adalah air susu yang keluar setelah hari ke-10 dan berwarna putih kental. Adapun kebutuhan volume ASI bayi pada awal kelahiran adalah sebagai berikut:

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi sejak dilahirkan hingga usia 6 bulan, tanpa menambahkan atau mengganti dengan makanan dan minuman lain termasuk air putih, kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes. Kemenkes dan WHO merekomendasikan untuk pemberian ASI secara eksklusif pada bayi. Pemberian ASI eksklusif juga tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dimana disebutkan target cakupan ASI eksklusif tahun 2024 sebesar 80%. Namun pada tahun 2024 capaian ASI eksklusif di Indonesia baru mencapai 68,6%. Provinsi dengan proporsi tertinggi adalah Provinsi NTB (87,9%) dan Provinsi dengan proporsi terendah adalah Provinsi Gorontalo (47,4%).
Selain ASI yang memilik banyak manfaat untuk bayi, kegiatan menyusui juga bermanfaat baik bagi ibu, berikut beberapa manfaat ASI bagi bayi dan Menyusui bagi ibu :
Manfaat ASI bagi Bayi :
- Meningkatkan daya tahan tubuh bayi. ASI mengandung antibody alami dalam jumlah besar yang mampu melawan infeksi, virus, dan bakteri sehingga dapat menjaga bayi supaya tidak terserang penyakit yang berpotensi mengganggu kesehatannya.
- Memberikan kecerdasan bagi bayi. Pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama bayi lahir memiliki dampak dalam pertumbuhan otak bayi. Kandungan ASI seperti AA dan DHA mampu membentuk jaringan otak dan saraf bayi sehingga membantu perkembangan sel-sel otak dengan baik.
- Bayi tenang dan hangat. Pemberian ASI secara langsung dengan ibu dan bayi saling melekat mampu membuat bayi merasa hangat dan tenang.
Manfaat ASI bagi ibu (menyusui) :
- Menjaga mood baik dan kesehatan mental ibu. Deperesi postpartum dan babyblues dapat berangsur membaik dengan kegiatan menyusui bayi. Melihat sang buah hati yang sehat dan menggemaskan tentu saja membuat hati ibu bahagia. Kegiatan menyusui juga mampu melepaskan hormone oksitosin yang mampu meningkatkan rasa tenang, nyaman, dan mempererat ikatan emosional ibu dan bayi.
- Mencegah resiko Kanker Payudara dan Ovarium. Hormon estrogen yang menrupakan salah satu faktor terjadinya kanker payudara dan ovarium dapat menurun dengan kegiatan menyusui bayi.
ASI memberikan manfaat baik bagi ibu dan bayi. oleh karena itu pemberian ASI kepada bayi merupakan investasi untuk masa depan. Jika ibu mengalami kesulitan dalam menyusui janganlah takut unutk berkonsultasi kepada dokter, bidan, ataupun konselor laktasi. Selain itu, peran dan dukungan suami serta keluarga sangat penting bagi ibu agar pemberian ASI untuk bayi dapat berjalan lancar dan optimal.
Sumber :
- Booklet Inisiasi Menyusui Dini (Imd) Dan ASI Eksklusif. 2022. Kementerian kesehatan republik indonesia politenik kesehatan aceh jurusan gizi prodi sarjana terapan gizi dan dietetika 2022. Ratu laili amelia
- Badan pusat statistic : https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTM0MCMy/persentase-bayi-usia-kurang-dari-6-bulan-yang-mendapatkan-asi-eksklusif-menurut-provinsi.html
- SSGI 2023 : https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/daftar-frequently-asked-question-seputar-hasil-utama-ski-2023/hasil-utama-ski-2023/

RSA UGM Sukses Raih Juara 3 di ECG Smart Championship (ESC)
Yogyakarta, 3 Agustus 2025 — Tim Rumah Sakit Akademik UGM (RSA UGM) berhasil meraih gelar juara 3 dalam ECG Smart Championship (ESC) yang diselenggarakan oleh Jogja Cardiology Update (JCU) pada Minggu (3/8) di Hotel Tentrem Yogyakarta.
Jogja Cardiology Update 2025 adalah event tahunan yang diadakan oleh Perkumpulan Kardiologi Indonesia (PERKI) Jogja dan FK-KMK UGM. Acara ini bertujuan untuk mengeksplor perkembangan terkini dalam dunia kegawatdaruratan kardiovaskular.
“Seiring dengan perkembangan di bidang kedokteran kardiovaskular, penanganan kejadian kegawatdaruratan dengan tepat, cepat, dan relevan telah menjadi makin krusial,” ungkap panitia penyelenggara Jogja Cardiology Update 2025 dalam welcome speech mereka seperti yang dilansir dari laman resmi Jogja Cardiology Update.

Jogja Cardiology Update 2025 mengangkat tema “The Future of Cardiovascular Emergency: Aligning Global Progress with Local Needs”. Acara bertujuan untuk menjembatani perkembangan terbaru di bidang kardiovaskular internasional dengan tantangan dan kebutuhan yang ada di sistem layanan kesehatan lokal.
Selain menggelar workshop dan simposium, Jogja Cardiology Update juga mengadakan kompetisi ECG Smart Championship (ESC) yang dapat diikuti oleh tim yang terdiri atas 3 orang dokter. Lima tim terbaik yang lolos babak kualifikasi daring dalam ECG Smart Championship kemudian mengikuti babak final yang diselenggarakan pada Minggu, 3 Agustus 2025 di Hotel Tentrem.
Dalam acara tersebut, tim dari RSA UGM berhasil menyabet gelar juara ketiga. Melalui kompetisi ini, tim RSA UGM berhasil menunjukkan komitmen mereka dalam pengembangan bidang kedokteran kardiovaskular di Indonesia. (Humas RSA UGM)


Transformasi Layanan Stroke Dimulai Dari Sini: Workshop Code Stroke Bagi Rumah Sakit Di Gunungkidul
Gunungkidul, 31 Juli 2025 – Academic Health System Universitas Gadjah Mada (AHS UGM) dan RS Akademik UGM (RSA UGM), bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul dan RSUD Wonosari, sukses menyelenggarakan Workshop Code Stroke bagi rumah sakit di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini menjadi bagian dari program peningkatan kapasitas tenaga kesehatan rumah sakit jejaring AHS UGM dan telah mendapatkan pengakuan SKP dari Kementerian Kesehatan RI. Workshop diselenggarakan di Aula RSUD Wonosari dan diikuti oleh 30 orang peserta yang telah memenuhi kriteria dari RSUD Wonosari, RSUD Saptosari, dan RS Panti Rahayu. Peserta terdiri dari dokter spesialis neurologi, dokter umum IGD, perawat IGD/unit stroke/bangsal neurologi, radiografer, serta manajemen rumah sakit yang menangani jaminan kesehatan.
Dalam sambutannya, dr. Diah Prasetyorini, M.Sc. selaku Direktur RSUD Wonosari menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya workshop ini sebagai langkah awal transformasi layanan stroke di wilayah Gunungkidul. Ia menekankan pentingnya komitmen bersama untuk membangun layanan kegawatdaruratan yang responsif, khususnya untuk stroke yang membutuhkan penanganan dalam waktu emas (golden period) melalui penguatan jejaring, peningkatan kualitas layanan, sarana-prasarana, dan sistem koordinasi lintas rumah sakit.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSA UGM, dr. Novi Zain Alfajri, MPH, FISQua, menyampaikan, “Penguatan jejaring pelayanan stroke adalah salah satu inisiatif strategis untuk menciptakan layanan stroke yang cepat, terintegrasi, dan berbasis bukti. Kolaborasi lintas sektor dalam membangun sistem layanan stroke yang adaptif dan berkelanjutan, serta perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan, telah menjadi hal yang penting.”
Sementara itu, drg. Dyah Mayun Hartanti, MMR selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul menggarisbawahi pentingnya sistem layanan kesehatan yang mampu menjangkau seluruh wilayah, mengingat Gunungkidul mencakup 46% luas wilayah DIY dan memiliki tantangan geografis yang signifikan. Menurutnya, stroke adalah kondisi kegawatdaruratan yang tidak bisa ditunda, sehingga diperlukan sistem rujukan yang efisien dan koordinasi yang erat antarfasilitas kesehatan.

Workshop ini juga menghadirkan tim Neurologi RSA UGM sebagai narasumber, antara lain dr. Yudhanto Utomo, Sp.N yang memberikan materi Pengenalan Code Stroke dan Deteksi Dini Stroke Akut; dr. Devina Yudistiarta, M.Med.Sc., Sp.Rad dengan topik Peran Neuroimaging dalam Penegakan Diagnosis Stroke; dr. Fajar Maskuri, Sp.S., M.Sc dengan materi Tatalaksana Stroke Akut: Trombolisis & Intervensi Endovaskular; serta Putri Diyanita Lestari, S.Kep., Ns yang membawakan topik Asuhan Keperawatan untuk Pasien Stroke Akut.
Workshop ditutup dengan simulasi klinis Code Stroke yang dipandu oleh fasilitator dari RSA UGM sebagai bentuk pembelajaran praktis dan penguatan koordinasi lintas profesi dalam situasi kegawatdaruratan stroke.
Kegiatan ini menegaskan komitmen bersama untuk membangun sistem layanan stroke yang lebih baik, cepat, terintegrasi, dan dapat menyelamatkan jiwa di Kabupaten Gunungkidul. (Humas RSA UGM)
- Sekretariat :
Atven Vemanda Putra, SH +62 822-2657-9811
Kepala Instalasi Hukmas RSA UGM
Jl. Kabupaten, Ringroad Utara, Yogyakarta
Website: https://rsa.ugm.ac.id - Sistem Kesehatan Akademik UGM
Gedung KPTU FK-KMK UGM Lantai 2
Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta
Email: ahs@ugm.ac.id
Website: https://ahs.ugm.ac.id/

RSA UGM Lakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan RSUD Wonosari
Yogyakarta, 24 Juli 2025 – Rumah Sakit Akademik UGM (RSA UGM) dan RSUD Wonosari melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Acara digelar pada Kamis (24/7) di Aula Bima RSUD Wonosari. Penandatangan Perjanjian Kerja Sama ini menandai terjalinnya kerja sama antara RSA UGM dan RSUD Wonosari. Dalam sambutannya, Direktur Utama RSA UGM yaitu Dr. dr. Darwito, S.H., Sp.B.Subsp.Onk (K) menyatakan bahwa RSA UGM siap menjadi partner dalam hal pendidikan dan penelitian karena proses pelayanan kesehatan adalah sesuatu yang komprehensif.

“Proses layanan kesehatan adalah sesuatu yang komprehensif, tidak hanya mengandalkan apa yang sudah ada. Agar maju, kita tetap membutuhkan kegiatan penelitian dan lain-lainnya. Kami berharap ini bisa menjadi langkah awal. Tidak hanya dalam bentuk dokumen, tapi juga aktualisasi langkah-langkah yang ada,” ucap Dr. dr. Darwito, S.H., Sp.B.Subsp.Onk (K).
Sementara, Direktur RSUD Wonosari yaitu dr. Diah Prasetyorini, M.Sc. mengharapkan agar kerja sama ini dapat berjalan lancar; tidak hanya di ranah pelayanan kesehatan, tetapi juga dalam hal pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Saat ini, RSUD Wonosari sudah menjadi bagian dari Rumah Sakit Pendidikan.
Acara dilanjutkan dengan melakukan reviu draf kerja sama antara RSA UGM dan RSUD Wonosari. Selain Direktur Utama, hadir pula seluruh jajaran direksi beserta Kepala Instalasi Hukmas dan Kepala Bidang Penunjang Medis dari RSA UGM. Sementara, dari RSUD Wonosari, jajaran manajemen struktural turut hadir.
Melalui momen Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini, RSA UGM dan RSUD Wonosari berharap agar kualitas pelayanan kesehatan di kedua rumah sakit dapat terus meningkat. Selain itu, kedua rumah sakit juga akan bekerja sama dalam hal pendidikan dan pelatihan, serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan apa yang tercantum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. (Hukmas – RSA UGM)


Pentingnya Menilai Kesiapan Sekolah Pada Anak
Setiap anak memiliki hak atas pendidikan, salah satunya melalui sekolah. Di sekolah, anak dapat belajar beragam pengetahuan, keterampilan, sekaligus membentuk dan mengembangkan karakter. Pendidikan yang didapat anak di sekolah juga merupakan investasi bagi masa depan mereka.
Namun, sebelum mendaftarkan anak ke sekolah, orangtua perlu memahami dan menilai apakah anak sudah memiliki kesiapan sekolah. Kesiapan sekolah mengacu pada seberapa siap anak melakukan transisi ke kehidupan sekolah. Tingkat kesiapan sekolah ini tentu berbeda antara satu anak dengan anak lainnya.
Orangtua perlu memahami tingkat kesiapan sekolah untuk memastikan anak dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik. Anak yang belum atau kurang memiliki kesiapan sekolah akan menghadapi kendala seperti: mudah frustrasi, sulit melakukan instruksi atau tugas yang diberikan, sulit berekspresi, dan tidak dapat mengembangkan keterampilan reseptif atau keterampilan memahami informasi dengan baik.
Aspek Kesiapan Sekolah dan Cara Mengembangkannya
Kesiapan sekolah seorang anak dapat dilihat dari berbagai aspek. Beberapa aspek kesiapan sekolah adalah sosio-emosional, kognitif, bahasa dan literasi, serta perkembangan fisik.
Aspek sosio-emosional mengacu pada kemampuan anak dalam membangun hubungan persahabatan dan memperhatikan pelajaran. Aspek ini dapat dikembangkan dengan cara melatih pengendalian diri, membangun keterampilan pemecahan masalah, menjalin hubungan dengan orang lain, dan mengenali perasaan yang dimiliki.
Berikutnya, ada aspek kognitif yang berhubungan dengan keterampilan berpikir, penalaran, pemecahan masalah, dan memori. Aspek ini dapat dilatih dengan berbagai cara, seperti mencocokkan gambar, huruf, atau angka; menyusun benda dalam pola tertentu; menghitung jumlah benda; dan mengelompokkan benda berdasar warna, ukuran, atau bentuk.

Aspek bahasa dan literasi penting karena dapat mendukung perkembangan aspek kognitif dan sosio-emosional. Kemampuan berbahasa anak dapat ditingkatkan dengan mengembangkan keterampilan huruf, kosakata, dan pemahaman.
Kemudian, terdapat aspek perkembangan fisik yang merupakan salah satu hal krusial bagi anak. Kesiapan fisik dapat ditingkatkan dengan cara mengembangkan keterampilan motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik, sementara motorik halus penting dalam membantu penyelesaian tugas.
Sebagai tambahan, anak juga harus memiliki kesiapan intelektual. Hal ini mengacu pada kemampuan anak untuk menyelesaikan tugas konkret dan memahami instruksi verbal teoretis.
Layanan Psikolog untuk Mengetahui Kesiapan Sekolah Anak
Sebelum melepas anak ke sekolah, orangtua perlu menilai kesiapan mereka. Salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua adalah mengajak anak berkonsultasi dengan psikolog. Selain itu, terdapat beberapa tes yang bisa diambil untuk mengetahui tingkat kesiapan sekolah anak.
Pertama, ada tes VABS atau Vineland Adaptive Behavior Scale. VABS adalah alat ukur untuk menilai kemampuan individu dalam hal komunikasi, interaksi sosial, dan keterampilan motorik. VABS juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi gangguan perkembangan pada anak.
Anak juga dapat diajak untuk melakukan tes IQ. Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tes IQ yang dapat diambil adalah SON atau Snijders Oomen Non-Verbal Scale. Sementara, tes IQ untuk anak non-ABK di antaranya adalah WISC, WPPSI, dan BINET.
Terakhir, orangtua bisa mengajak anak untuk mengambil tes NST atau Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test. NST merupakan tes untuk mengukur kesiapan anak dalam memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar. Kesiapan sekolah anak tidak hanya dinilai dari umur, tetapi juga dari aspek kognitif, motorik halus dan kasar, penilaian sosial, serta emosional.
Penyusun: Sania Meidiana, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan Tim Magang Psikologi
Editor: Humas RSA UGM

Strong Joints, Timeless Beauty: Kiat Sehat dan Cantik di Usia Emas
Banjarnegara, 19 Juli 2025 – Academic Health System Universitas Gadjah Mada (AHS UGM) dan RS Akademik UGM (RSA UGM) berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dan RSUD Hj. Anna Lasmanah untuk menggelar talkshow kesehatan dan kecantikan bertajuk Strong Joints, Timeless Beauty: Kiat Sehat dan Cantik di Usia Emas pada Sabtu (19/7) di Ruang Puntadewa, Fox Harris Hotel, Banjarnegara.
Dalam sambutannya, dr. Haryo Bismantara, MPH selaku Sekretariat AHS UGM menyampaikan bahwa acara ini merupakan salah satu bentuk nyata implementasi program jejaring AHS UGM di wilayah Banjarnegara sekaligus kick off pertemuan luring pertama bersama RSUD Hj. Anna Lasmanah selaku rumah sakit jejaring AHS.
“Hal ini sesuai dengan misi AHS UGM untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan pelayanan yang unggul serta berbasis bukti dan teknologi informasi,” tambah Haryo Bismantara.

Haryo juga menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari empat tema prioritas AHS UGM tahun 2025—2029, yaitu Menua Sehat, Health Tourism, Kesehatan Ibu dan Anak, serta Tanggap Darurat Bencana Kesehatan.
Talkshow ini membahas pentingnya menjaga kesehatan sendi, tulang, dan penampilan di usia emas melalui gaya hidup sehat, nutrisi yang tepat, dan perawatan estetika untuk menunjang mobilitas, kemandirian, dan kualitas hidup secara holistik. Talkshow ini dihadiri lebih dari 100 peserta, yang terdiri dari perwakilan komunitas masyarakat, Komisi IV DPRP, ketua TP PKK, organisasi wanita (Dharma Wanita, Bhayangkari, Persit), IDI, IBI, Aisyiyah, hingga komunitas pelari Banjarnegara.
Acara resmi dibuka oleh dr. Latifa Hesti Puwaningtyas, M. Kes. Selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, yang memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif yang dihasilkan kolaborasi ini.
“Tema yang diangkat sangat relevan, terutama bagi wanita di usia emas yang ingin tetap aktif, sehat, dan tampil percaya diri. Usia bukanlah batasan, melainkan momentum untuk merawat diri dengan lebih bijak dan holistik,” ungkapnya.
Talkshow Strong Joints, Timeless Beauty: Kiat Sehat dan Cantik di Usia Emas mengundang tiga narasumber ahli. Pertama, ada dr. Raymond Win, Sp. OT yang membahas bagaimana cara menjaga kesehatan tulang dan sendi di usia tua agar tetap aktif dan mandiri, serta memperkenalkan integrasi layanan ortopedi RSUD Hj. Anna Lasmanah dengan RSA UGM. Kemudian, dr. Luthfi Hidayat, Sp. OT (K) Hip-Knee menyampaikan topik berjudul “Kenali Osteoartritis, Kunci Tetap Aktif di Usia Emas”. Sementara, dr. Hafidzah Nurmastuti, M.Med.Sc., Sp. DVE menutup sesi dengan materi berjudul “Cantik dan Percaya Diri di Usia Emas”.
Acara ini dikemas secara interaktif dan dimeriahkan kehadiran stand UMKM Banjarnegara yang menyajikan panganan sehat lokal, serta layanan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan gratis oleh tim medis dari RSA UGM dan RSUD Hj. Anna Lasmanah. Acara ini juga didukung berbagai mitra seperti Regenic by Kalbe, Hotel Royal Ambarrukmo, dan Hotel De Djokja yang turut memeriahkan melalui aneka merchandise dan doorprize menarik.

Dengan adanya kegiatan ini, AHS UGM dan seluruh mitra yang ada berharap dapat mendorong masyarakat, khususnya perempuan di usia emas, untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan penampilan sekaligus menjadi agen inspirasi hidup sehat di lingkungan sekitarnya. (Humas RSA UGM)
Sekretariat:
- Atven Vemanda Putra, SH +62 822-2657-9811
- Kepala Instalasi Hukmas RSA UGM
- Jl. Kabupaten, Ringroad Utara, Yogyakarta
- Website: https://rsa.ugm.ac.id
Sistem Kesehatan Akademik UGM
- Gedung KPTU FK-KMK UGM Lantai 2
- Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta
- Email: ahs@ugm.ac.id
- Website: https://ahs.ugm.ac.id/