Penyakit infeksi yang dapat ditularkan dari ibu ke janinnya menyebabkan infeksi kongenital pada susunan saraf pusat janin dengan berbagai akibat dan kelainan, salah satunya adalah infeksi oleh TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes). Infeksi TORCH merupakan gangguan pada kehamilan yang bisa membahayakan janin, bila diketahui di awal masa kehamilan, risiko penularan dari ibu pada janin bisa dikurangi sehingga cacat bawaan bisa dicegah.
Dalam rangka HUT Ke-2 RS Akademik UGM, Rumah Ramah Rubella bekerjasama dengan Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan acara Seminar TORCH dengan mengangkat judul “Yuk Kenali Ciri-Ciri Gangguan TORCH pada Anak” pada hari Sabtu 29 Maret 2014 di Aula Lantai 2 RS Akademik UGM, Jl. Kabupaten (Lingkar Utara), Kronggahan, Sleman.
Seminar menghadirkan para pakar ahli, Prof.dr.Sunartini Hapsara, Sp.A(K), Ph.D.; dr.Noormanto, SpA(K); dr.Mahama Sotya Bawono, Sp.THT-KL, M.Sc.; dr.Eva Revana, Sp.M, M.Sc. dan dihadiri oleh peserta dari masyarakat umum, komunitas WKCP (Wahana Keluarga Cerebral Palsy), dokter dan kader kesehatan dari puskesmas dengan total 200 peserta.
Prof.dr.Sunartini Hapsara, Sp.A(K), Ph.D. dalam pemaparannya menjelaskan bahwa infeksi TORCH biasanya akan menyebabkan kelainan neurologis, kelainan sistemik, kelainan kongenital, kelainan mata dan kadang-kadang terdapat gangguan pendengaran. Pengelolaan infeksi TORCH tergantung pada jenis infeksinya, pada bayi dan anak yang terkena infeksi TORCH harus diobati sesuai dengan jenis penyakitnya, untuk menghindari disabilitas lebih lanjut perlu dilakukan pemeriksaan lengkap dan pengobatan yang memadai serta terapi secara intensif dan teratur.
”Kebersihan tangan harus menjadi kebiasaan kapan saja dan dimana saja, olah raga yang teratur dan memadai, pola makan sehat dan bersih, tidak hidup bersama hewan di dalam rumah dan lingkungannya sangat dianjurkan bagi ibu hamil dan anak-anak demi pencegahan infeksi TORCH,” kata Sunartini.
Pada pemaparan materinya, Dr. Noormanto, SpA(K) menyampaikan ”Angka kejadian penyakit jantung bawaan 4-9% per 1000 kelahiran bayi cukup bulan, dan di RS Sardjito sendiri dalam 4 bulan terakhir ditemukan 15 kasus Rubella syndrome dengan penyakit jantung bawaan”.
”Penyebab pasti dari penyakit jantung bawaan tidak diketahui, tetapi geneitk dan lingkungan berperan. Prinsipnya adalah terjadi akibat terganggunya perkembangan pembentukan jantung normal di dalam rahim pada awal kehamilan” Noormanto menambahkan.
Kegiatan ini merupakan seminar pembuka dan akan diagendakan secara berseri, serta diselenggarakan secara kontinyu dengan harapan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam program pencegahan resiko kehamilan dikarenakan gangguan infeksi TORCH.
Untuk informasi lebih lanjut : HUMAS RSA UGM
• Nenggih Wahyuni, Email: nenggih_rsa[at]yahoo.com Hp. 082133778857
• Adeta Stafianti, Email : adeta[at]ugm.ac.id Telp : (0274-4530404)
ciri – ciri awal infeksi TORCH bgaimana ya..?
Semoga semakin banyak seminar diadakan agar orang tua bisa semakin mengetahui kesehatan anak.