Yogyakarta, 26 Maret 2015. Sebagai salah satu upaya mempersiapkan akrediasi rumah sakit, RS UGM menyelenggarakan Workshop Standar Akreditasi selama 2 hari – Rabu dan Kamis, 25 – 26 Maret 2015 yang menghadirkan 4 narasumber ahli dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yaitu dr. Mary Siti Maryam, MHA, Ph. D; dr. Dahsriati, Sp. KJ.; Kemala Rita Wahidi, S. Kep, MARS; dan dr.Sugiharto Tanto, MARS.
Prof.dr. Arif Faisal, Sp.Rad(K).,DHSM-Direktur Utama RS UGM dalam acara pembukaan menyampaikan “Pagi ini kita memulai rangkaian kegiatan rumah sakit untuk memperoleh akeditasi, suatu bentuk pengakuan bahwa rumah sakit siap melayani sesuai standar bagi pelayanan kesehatan di Indonesia. Ini merupakan aturan yang harus diikuti, saya harapkan kita semua dapat mengikuti workshop dua hari ini sehingga mendapatkan pemahaman tentang akreditasi dan kita lebih siap menghadapi akreditasi seperti yang telah kita canangkan tanggal 17 Februari 2015: Akreditasi harus terlaksana di Bulan Oktober 2015.”
“Terima kasih bagi narasumber dari KARS yang telah meluangkan waktu dan membimbing untuk persiapan RS UGM menghadapi akreditasi.” Prof.Arif menambahkan.
dr.Mary Siti Maryam, MHA, Ph.D dalam sesi pengantar memberikan pemahaman mengenai perubahan paradigma akrediasi, tahapan serta apa saja yang harus disiapkan dalam akreditasi rumah sakit. 4 Kelompok Standar Akreditasi Rumah sakit versi 2012 yang harus dipahami adalah sebagai berikut: Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien, Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit, Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Sasaran Milenium Development Goals.
“Hal yang membedakan proses akreditas dulu dan sekarang antara lain bahwa dulu pasien di luar atau sebagai obyek, kalau sekarang patient centered care (fokus pada pasien), pelayanan dan peningkatan mutu yang berkesinambungan. Selain itu metodologi survei juga berbeda, saat ini menggunakan metode telusur (tracer method) yaitu dari hulu ke hilir. Misalnya yang ditanya adalah pasien dan perawat di pelayanan bukan kepala perawatnya, bila terjadi hal yang tidak konsisten selanjutnya dilihat apakah ada prosedur, kalau tidak ada dicari panduan dll. Kalau dulu berbasis dokumen dari kebijakan sampai implementasi dan evaluasi” dr.Mary menjelaskan.
Komitmen bersama ini mutlak diperlukan dan menjadi kekuatan dalam mewujudkan RS UGM terakreditasi. Seluruh warga RS UGM baik jajaran pimpinan rumah sakit, manajer-manajer rumah sakit, hingga petugas pelaksana di lapangan haruslah bahu membahu. Mutu dan keselamatan menjadi tugas pokok setiap individu dalam melaksanakan tugas pelayanannya. Dukungan dari manajemen menjadi pilar dan landasan yang mendukung tugas pokok tersebut. (dt)
adakah pelatihan workshop akreditasi terbuka untuk umum??? tq
Terimakasih Bapak Agus atas pertanyaannya.
Mohon maaf untuk saat ini pelatihan dan workshop akreditasi dilaksanakan untuk internal Rumah Sakit saja. Terimakasih
Instalasi Pemasaran, Hubungan Masyarakat, Informasi dan Layanan Pelanggan RS UGM