Semarang, 1 November 2024 — dr. Nur Imma Fatimah, Sp.PK, dokter spesialis patologi klinik yang berpraktek di Laboratorium Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM), meraih penghargaan bergengsi dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PIT PDS PATKLIN) 2024. Acara tahunan yang digelar di Semarang ini mempertemukan para ahli di bidang patologi klinik dari seluruh Indonesia, memperlihatkan inovasi terbaru, serta menyajikan berbagai penelitian ilmiah terkini.
Dalam kompetisi ilmiah ini, dr. Nur Imma Fatimah menyajikan penelitian di bidang hematologi, yang merupakan bidang keahlian utama beliau dan bagian penting dari layanan onkologi di RSA UGM. Beliau telah lama dikenal sebagai sosok dokter yang berdedikasi dan berkompeten, tidak hanya dalam membantu mendiagnosis kasus hematologi tetapi juga dalam memberikan dukungan pada pelayanan onkologi yang menyeluruh.
Kemenangan ini menjadi tonggak penting bagi dr. Nur Imma Fatimah, serta memberikan kebanggaan bagi RSA UGM yang konsisten mendukung riset medis mutakhir. Beliau berharap prestasi ini dapat menginspirasi generasi muda di bidang kedokteran laboratorium dan mendorong perkembangan inovasi diagnostik hematologi di Indonesia. Keberhasilan ini juga menunjukkan komitmen RSA UGM dalam memberikan layanan diagnostik yang akurat dan andal bagi masyarakat.
Selain memberikan apresiasi kepada rekan-rekan dan timnya di laboratorium, Dr. Nur Imma Fatimah mengucapkan terima kasih atas dukungan RSA UGM yang senantiasa mendorong penelitian berkualitas tinggi. Beliau menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk seluruh tim yang berperan besar dalam kesuksesan riset tersebut.
Pertemuan Ilmiah Tahunan PDS PATKLIN 2024 menjadi salah satu ajang bergengsi bagi para dokter spesialis patologi klinik dan laboratorium di Indonesia untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan inovasi di bidang medis. Diharapkan, melalui kolaborasi ini, kualitas pelayanan medis khususnya di bidang hematologi dan onkologi di Indonesia dapat semakin meningkat. (Hukmas RSA UGM)