Apakah sunat itu sakit? Bagaimana jika anak takut sakit? Pertanyaan semacam ini mungkin banyak didengar oleh orangtua yang hendak melakukan prosedur sunat kepada anak laki-laki mereka.
Prosedur sunat atau khitan penting dilakukan bagi laki-laki. Namun, karena prosedur ini biasanya dilakukan saat masih anak-anak, tidak sedikit yang cemas atau takut akan rasa sakit. Untuk itu, diperlukan pemilihan anestesi atau pembiusan yang tepat agar tindakan sunat tidak terasa menyakitkan dan anak bisa tetap nyaman.
Ada dua jenis anestesi atau pembiusan yang bisa dilakukan sebelum prosedur sunat, yaitu anestesi lokal atau anestesi total. Selain itu, ada pula obat bius oles yang bisa diberikan untuk mengurangi rasa sakit.

Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tipe anestesi?
Pertama, ada bius lokal yang biasanya diberikan kepada anak-anak yang ingin melakukan sunat atas keinginan sendiri atau kepada bayi. Bius lokal diberikan pada kondisi sadar. Kelebihannya, tindakan sunat bisa dilakukan dengan cepat dan tidak membutuhkan rawat inap di rumah sakit. Sementara, kekurangan dari bius lokal adalah anak harus kooperatif agar proses pembiusan dan sunat bisa berjalan lancar.
Sebagai tambahan, pada teknik pembiusan lokal, anak bisa diberikan obat bius topikal yang lebih dulu dioleskan di alat kelamin. Obat bius oles ini dapat diberikan satu atau dua jam sebelumnya di rumah. Kemudian, saat anak tiba di rumah sakit, efek dari suntikan atau injeksi bius lokal akan menjadi lebih ringan sehingga tidak menimbulkan trauma.
Teknik kedua adalah pembiusan total, yang dilakukan dengan melihat kondisi pasien terlebih dahulu. Bius total diberikan pada pasien anak-anak atau bayi yang sudah cukup besar dan kurang kooperatif, umumnya pada usia 8 bulan hingga kurang dari 5 tahun. Bius total juga dapat diberikan untuk anak usia sekolah yang masih takut dengan proses sunat.
Bagaimana dengan anak yang memiliki kondisi khusus atau sangat aktif?
Bagi anak dengan kebutuhan khusus, misalnya anak yang memiliki penyakit penyerta seperti kejang, epilepsi, ADHD, atau hiperaktif, maka proses sunat akan dilakukan dengan pembiusan total.
Bius total dipilih agar prosedur sunat atau khitan dapat berjalan dengan nyaman dan hasilnya pun aman bagi anak.

Selain anestesi, bagaimana agar anak nyaman?
Proses anestesi atau pembiusan sendiri mungkin menimbulkan rasa takut pada anak. Oleh karena itu, sebelum pembiusan dilakukan, dokter dapat memberikan edukasi pada anak. Dokter juga dapat menjelaskan prosedur sunat secara mendetail agar anak paham, tentunya dengan gaya komunikasi yang tenang dan ramah. Hal ini dilakukan untuk meredakan rasa takut anak dan mengurangi kecemasan akan ketidakpastian.
Prosedur sunat di Rumah Sakit Akademik UGM (RSA UGM) Yogyakarta dilakukan dengan mengutamakan kenyamanan psikologis. Agar anak tidak trauma, sunat dilakukan di ruangan yang ramah anak. Anak juga dapat diberi distraksi seperti mainan, video, gadget, atau diajak mengobrol oleh keluarga. Dengan demikian, anak tidak merasa takut karena berada di tengah lingkungan dan orang-orang yang tidak dikenal.