Yogyakarta, 3 Juli 2025 – Rumah Sakit Akademik UGM (RSA UGM) menggelar talkshow kesehatan dalam rangka memberikan edukasi seputar cerebral palsy. Acara bertajuk “Penanganan Kegawatan dan Optimalisasi Motorik Anak Cerebral Palsy di Rumah” tersebut digelar pada Kamis, 3 Juli 2025 pukul 09.00 WIB di Auditorium Kresna lantai 5 RSA UGM dan ditayangkan secara daring melalui kanal YouTube RSA UGM.
“Apa yang kita lakukan sekarang merupakan kegiatan yang sudah berlangsung terus-menerus dan merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat antara RSA UGM dan FKKMK UGM bersama WKCP (Wahana Keluarga Cerebral Palsy),” ucap dr. Ade Febrina Lestari, M.Sc., Sp.A(K) selaku Direktur Pelayanan Medik dan Ketua Pengabdian Masyarakat saat membuka acara talkshow.

Cerebral Palsy (CP), atau yang sering disebut lumpuh otak, adalah gangguan permanen dan nonprogresif yang menyebabkan keterbatasan pada aktivitas dan postur tubuh seseorang. Kondisi ini muncul jika terdapat masalah dalam perkembangan otak janin atau bayi. Meskipun cerebral palsy tidak dapat disembuhkan, penanganan dan terapi dapat membantu mengoptimalkan potensi dan kualitas hidup penderita.
Pada acara talkshow “Penanganan Kegawatan dan Optimalisasi Motorik Anak Cerebral Palsy di Rumah”, RSA UGM menghadirkan narasumber Prof. dr. Mei Neni Sitaresmi, Ph.D, Sp.A(K); dr. Kristy Iskandar, M.Sc, Ph.D, Sp.A, Subsp. Neuro(K); dr. Muhammad Tsani Arsyad, M.Med.Sc, Sp.A; dr. Andriani Adilla Kusuma Wardhani, Sp.K.F.R, AIFO-K; dan Muhammad Nabhan Husein, S.Psi, M.Psi.
Acara dibuka dengan penjelasan sekilas mengenai penyebab dan tipe-tipe cerebral palsy. Kemudian, hadirin diberi materi tentang “Tatalaksana Kejang pada Anak CP”. Pada sesi ini, dr. Kristy Iskandar, M.Sc, Ph.D, Sp.A, Subsp. Neuro(K) menjelaskan langkah-langkah menangani kejang, kapan anak harus dibawa ke rumah sakit, dan jenis obat apa saja yang digunakan serta kapan harus diberikan.
Sesi materi berikutnya diberikan oleh dr. Muhammad Tsani Arsyad, M.Med.Sc, Sp.A dengan tema “Tersedak pada Anak CP”. Selain menjelaskan tatalaksana saat tersedak, orangtua juga diberikan materi tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD). Pada anak dengan CP, tersedak dapat berisiko pada terjadinya henti jantung. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami langkah-langkah melakukan BHD termasuk cara melakukan pijat jantung yang efektif sebagai pertolongan pertama.
Materi ketiga membahas tentang “Gangguan Motorik Anak CP” dan dipandu oleh dr. Andriani Adilla Kusuma Wardhani, Sp.K.F.R, AIFO-K. Sesi ini berfokus pada cara melatih dan mengoptimalkan fungsi motorik pada anak dengan CP di rumah. Orangtua harus konsisten dalam melatih anak untuk melakukan gerakan-gerakan peregangan. Latihan peregangan ini dapat dikombinasikan dengan aktivitas sehari-hari dan kegiatan bermain.

Materi terakhir, yaitu “Pendampingan Psikolog untuk Orangtua dengan Anak CP”, diberikan oleh Muhammad Nabhan Husein, S.Psi, M.Psi. Sesi ini dilakukan untuk memberikan dukungan psikologis kepada orangtua. Merawat anak dengan CP merupakan sebuah upaya yang berkelanjutan, sehingga orangtua perlu memahami pentingnya self-care agar kondisi fisik, mental, dan emosional tetap terjaga.
Talkshow “Penanganan Kegawatan dan Optimalisasi Motorik Anak Cerebral Palsy di Rumah” juga diikuti dengan sesi hands-on atau praktik secara langsung untuk BHD (Bantuan Hidup Dasar) dan fungsi motorik anak. Sesi hands-on ini dipandu oleh teman-teman fasilitator dari Tim Code Blue dan Tim Fisioterapi.
Melalui acara ini, harapannya orangtua dapat memperoleh dukungan yang mereka butuhkan dalam mendorong dan mengoptimalkan potensi anak dengan cerebral palsy, sehingga mutu dan kualitas hidup anak pun dapat mengalami peningkatan (Hukmas—RSA UGM).