Apakah ibu menyusui boleh ikut berpuasa? Ibu menyusui memang membutuhkan banyak nutrisi untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan bayinya, namun menyusui saat puasa masih bisa dilakukan. Berpuasa tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI selama nutrisi ibu terpenuhi. Bagi ibu yang masih menyusui eksklusif, ibu harus menjaga aktivitas dan asupan nutrisinya selama berpuasa. Hal apa saja yang harus diperhatikan selama menyusui saat puasa?
1. Kondisi kesehatan ibu
Sebaiknya ibu melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum memutuskan untuk berpuasa meskipun sedang menyusui, apalagi jika ibu mempunyai riwayat gangguan hormonal, hipertensi dan diabetes sehingga mempengaruhi kemampuan produksi asi.
2. Usia dan kesehatan bayi
Sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter sehingga mengetahui cara yang terbaik dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi selama berpuasa. Bayi berusia kurang dari 6 bulan sangat tergantung dengan ASI yang merupakan asupan gizi utama, sedangkan bayi yang berusia 6 bulan atau lebih telah mendapatkan makanan pendamping asi (MPASI). Nutrisi yang diberikan melalui MPASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama ibu berpuasa.
3. Penuhi kebutuhan cairan
Sesuaikan asupan cairan dengan kebutuhan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi. Untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, dianjurkan mengkonsumsi cairan sebanyak dua liter dalam sehari. Ibu bisa mengkonsumsi air putih, juice buah, susu, dan makanan yang mengandung banyak cairan.
4. Asupan menu dengan gizi seimbang
Ibu menyusui membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan dengan menu gizi seimbang (karbohidrat, lemak, dan protein). Konsumsi juga banyak sayuran dan buah-buahan. Ibu juga dapat mengkonsumsi suplemen multivitamin, kalsium, dan zat besi.
5. Istirahat cukup
Cukup istirahat juga penting untuk mencegah kekurangan energi selama puasa. Ambil waktu 1 – 2 jam untuk tidur di siang hari untuk menghemat energi. Kurangi aktivitas berat dan olahraga saat puasa. Tetaplah di dalam rumah saat cuaca sedang panas dan lembab.
6. Tetap tenang dan percaya diri
Ibu hendaknya tetap tenang dan percaya diri dalam berpuasa dan terus menyusui, jangan merasa khawatir ASI nya akan berkurang, sebab rasa cemas justru akan menghalangi kerja hormon Oksitosin yang merangsang produksi ASI.
Meski begitu, kesehatan setiap orang tentu berbeda. Jika ibu mengalami beberapa gejala tak baik pada tubuh sebaiknya hentikan berpuasa. Berikut adalah tanda dan gejala yang harus diperhatikan:
1. Mengalami dehidrasi dan merasa sangat kehausan
Dehidrasi akan mengurangi produksi ASI sekaligus bisa membahayakan ibu. Jika ini terjadi pada ibu, sebaiknya segera hentikan berpuasa dan minum air yang banyak. Konsumsi pula buah dan sayur untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
2. Urin berwarna pekat dan berbau tajam
Urin yang berwarna pekat dan berbau tajam adalah tanda dehidrasi. Jika terjadi tanda dan gejala ini, sebaiknya segera membatalkan puasa.
3. Merasa lesu, lemah, mengantuk, dan akan pingsan
Ibu harus segera menghentikan puasa dan beristirahat jika menemui tanda-tanda semacam ini. Ini berarti bahwa tubuh ibu membutuhkan asupan energi dan nutrisi selama menyusui, jadi jangan dipaksa untuk berpuasa.
4. Sakit kepala dan merasa tidak enak badan
Merasakan sakit di beberapa bagian tubuh atau sakit kepala merupakan tanda dehidrasi dan menurunnya kadar gula darah . Minuman yang mengandung kafein juga bisa menyebabkan sakit kepala. Jika dengan beristirahat kondisi tidak membaik, segera hentikan berpuasa.
Perhatikan pula perubahan yang terjadi pada bayi. Berikut adalah tanda-tanda bayi tidak mendapatkan cukup ASI dan nutrisi :
- Frekuensi dan jumlah kencing bayi berkurang. Bisa diketahui dari popok bayi yang lebih jarang basah. Dalam 1 hari bayi normalnya kencing tiap 5-6 jam.
- Feses bayi berwarna kehijauan
- Bayi lebih sering menangis dan rewel
- Bayi mengalami penurunan berat badan
Berikut tips menyusui di bulan puasa, semoga puasa kita dapat berjalan lancar dan tetap menyusi.
dr. Raden Rara Vetria Sekar Damayanti, M.Sc., Sp. A
Dokter Spesialis Anak RS UGM