Kampanye Imunisasi MR (Measles/Campak & Rubella/Campak Jerman) baru 3 hari ini mulai familiar di mata dan telinga kita. Pemerintah melalui berbagai media yang dapat menjangkau pengetahuan masyarakat luas pun mulai digerakkan. Melalui semua channel televisi pemerintah mengajak semua warganya untuk sadar imunisasi dan mengkampanyekan imunisasi MR untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas generasi penerus bangsa Indonesia. Selain melalui televisi, pemerintah juga bekerjasama dengan seluruh provider jaringan telepon dari Indonesia. Informasi akan diberikan dalam bentuk pesan singkat berupa ajakan untuk imunisasi MR. Dengan visi terciptanya Indonesia bebas Congenital Rubella Syndrome Tahun 2020, Indonesia berharap generasi yang lahir setelah tahun tersebut bisa terbebas dari Congenital Rubella syndrome.
Sebenarnya apa sih kampanye Imunisasi MR itu? apa yang mendasari diadakan kampanye ini?
Kampanye Imunisasi MR merupakan kegiatan imunisasi MR (Measles & Rubella) secara massal / serentak yang diprogramkan oleh pemerintah dengan tujuan untuk memperoleh kekebalan massal terhadap kasus penyakit Measles /Campak dan Rubella / Campak Jerman. Kampanye ini lebih dititikberatkan pada perlindungan terhadap kesehatan ibu hamil yang rentan tertular penyakit tersebut pada trimester I sehingga komplikasi terhadap janin berupa kelainan bawaan / kongenital bahkan keguguran dapat dihindari. Kelainan bawaan pada janin yang dilahirkan dari ibu hamil yang terinfeksi tersebut kemudian dikenal dengan Congenital Rubella Syndrome (CRS). Angka CRS masih tinggi di Indonesia, sehingga program pemerintah dalam meraih Indonesia Bebas Congenital Rubella Syndrome Tahun 2020 harus kita support bersama dalam suksesnya program Kampanye Imunisasi MR.
Apa dasar Hukum Atas Dicanangkannya Program Kampanye Imunisasi MR Ini?
Pemerintah melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu UU kesehatan No. 36 Tahun 2009:
– Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.
– Pemeritah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak.
Adanya peningkatan kasus Congenital Rubella Syndrome (CRS) di Indonesia begitu memprihatinkan. Kesedihan orangtua yang anaknya terkena CRS dapat kita rasakan dan sudah sepantasnya kita ikut berempati terhadap hal tersebut.
Berbagai macam faktor yang menyebabkan peningkatan kasus lahirnya bayi dengan syndroma ini. Peran pemerintah terhadap melindungi warga nya terhadap penyakit salah satunya adalah dengan dibentuknya program kampanye imunisasi MR pada bulan Agustus – September 2017 besok.
Sebelum lebih jauh membahas mengenai Kampanye imunisasi MR, kita akan bahas dulu apa itu MR.
MR merupakan kependekan dari Measles dan Rubella. Measles merupakan penyakit campak yang masih tinggi kasusnya di Indonesia. Sedangkan rubella / Campak Jerman merupakan jenis penyakit infeksi yang hampir sama dengan campak tetapi mempunyai gejala lebih ringan dari campak.
Infeksi campak yang tidak ditatalaksana dengan optimal dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain seperti: Radang paru-paru, radang otak, diare berat, dll. Prevalensi terjadinya kasus Measles maupun Rubella banyak terjadi pada usia anak hingga remaja. Infeksi Measles dan Rubella pada anak sifatnya ringan dan dapat sembuh total dengan meninggalkan status imunitas terhadap penderitanya hingga seumur hidup. Sehingga anak yang sudah pernah terkena akan terlindungi hingga seumur hidup terhadap penularan penyakit tersebut. Infeksi Measles dan Rubella tidak ada obatnya, tetapi dapat dicegah dengan pemberian vaksin imunisasi.
Beda dengan kasus pada anak yang sifatnya ringan, infeksi Measles dan rubella pada ibu hamil terutama pada trimester I ( 0-12 minggu umur kehamilan) akan berakibat sangat fatal. Hal ini dikarenakan pada trimester awal tersebut terjadi proses pembentukan organ janin di dalam rahim ibu hamil. Infeksi ini akan mengganggu proses pembentukan organ sehingga janin yang dilahirkan akan beresiko cacat seperti: katarak yang akan menyebabkan kebutaan, tuli, kelainan jantung bawaan, pengerasa otak, kelainan paru-paru, diabetes melitus type I karena pembentukan organ pankreas tidak sempurna, keterlambatan perkembangan, bahkan dapat juga menyebabkan kematian dalam kandungan / abortus (keguguran).
Atas berbagai pertimbangan tersebut pemerintah membentuk program Kampanye Imunisasi MR yang dilaksanakan serentak pada bulan Agustus – September 2017 untuk area Jawa dan pada tahun 2018 untuk area luar Jawa. Dipilih program imunisasi vaksin karena hal ini yang merupakan upaya kesehatan yang paling cost efektif.
Kapan dilaksanakan kampanye imunisasi MR?
Kampanye MR dilaksanakan serentak pada bulan Agustus dan September 2017 di area Jawa.
Siapa saja yang mendapat Kampanye Imunisasi MR?
Semua anak umur 9 bulan hingga <15 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Artinya apakah anak sudah atau belum mendapatkan imunisasi sejenis sebelumnya semuanya berhak mendapat kampanye imunisasi MR ini.
Kenapa pada usia tersebut? karena Vaksin MR sangat ideal diberikan pada anak dan remaja sebelum masuk usia reproduksi.
Sebagai acuan, berikut tabel jadwal imunisasi yang berlaku di Indonesia, sumber IDAI:
Tidak takut overdosis vaksin?
Pada kasus imunisasi / vaksinasi hanya dikenal dosis minimal yang efektif untuk pembentukan antibodi, yaitu 0.5 cc vaksin MR. Vaksin tidak ada dosis maksimal, oleh karena itu tidak ada kasus overdosis pada pemberian vaksin.
Bagaimana untuk bayi umur 9 bulan yang dijadwalkan pemberian vkasin campak pada bulan tersebut?
– Pada bayi umur 9 bulan yang dijadwalkan imunisasi campak pada bulan tersebut sebaiknya dikoordinasikan dengan petugas kesehatan yang menangani imunisasi, bila umur 9 bulan jatuh pada bulan kampanye imunisasi MR maka dahulukan dosis imunisasi kampanye, baru 4 minggu setelahnya diimunisasi dasar (campak yang diganti dengan vaksin MR).
– Bagi bayi umur 9 bulan yang baru saja mendapat vaksin campak harus dijeda 4 minggu setelahnya baru mendapat kampanye imunisasi MR.
– Setelah kampanye imunisasi MR, untuk selanjutnya pemberian MR dirutinkan sebagai pengganti imunisasi campak yang dihilangkan, (tidak ada lagi imunisasi campak pada bayi umur 9 bulan).
Dimana dapat memperoleh imunisasi MR ini?
Usia Balita dan belum sekolah: dilaksanakan di posyandu setempat, di Puskesmas, atau di fasilitas kesehatan lainnya.
Usia Balita yang sudah sekolah- usia 15 tahun: Di sekolahan-sekolahan (SMP, SD, TK, Paud/Playgroup)
Usia sekolah tetapi tidak sekolah dan usia 15 tahun yang sudah masuk SMA bisa berkoordinasi dengan kader setempat, biasanya diarahkan ke Puskesmas setempat.
Haruskah semua anak direntang usia tersebut imunisasi kampanye MR ini?
Ya, kampanye imunisasi MR ini sifatnya WAJIB. Tujuannya untuk memutus rantai penularan Measles Rubella di Indonesia, sehingga pelaksanaannya harus serentak. Dengan demikian target Indonesia bebas Congenital Rubella Syndrome dapat tercapai.
Bagaimana bila ada warga yang menolak dilakukan Imunisasi MR ini?
Bagi warga yang menolak ada kebijakan untuk dilaporkan oleh tenaga kesehatan ke pemerintah setempat melalui dinas kesehatan untuk dilakukan pendekatan selanjutnya demi kepentingan bersama.
Hukum vaksinnya HALAL kah?
Komponen Vaksin MR ini terdiri dari 2 vaksin hidup, yaitu Measles dan Rubella
- Vaksin Measles dibiakkan dalam embrio ayam
- Vaksin Rubella dibiakkan dalam sel punca manusia
dalam prosesnya tidak melibatkan bahan yang sifatnya tidak halal
Apakah ada pengulangan vaksin setelahnya?
Tidak ada, kampanye vaksin hanya diprogramkan 1x, tidak ada pengulangan dan vaksin tidak diperjualbelikan.
Berapa target Kampanye imunisasi MR?
di area Pulau Jawa ada sekitar 900.000 anak yang akan menerima kampanye imunisasi MR yang tersebar di seluruh pulau Jawa.
Adakah efek samping dari vaksin MR?
efek samping jika muncul (sangat jarang) seperti campak tetapi ringan, berupa demam pada hari ke 4-10 pasca penyuntikan. Perlu diperhatikan bahwa, PARACETAMOL BOLEH DIBERIKAN BILA DEMAM > 38 C.
Amankah imunisasi MR ini?
mungkin sudah banyak yang mengenal vaksin MMR sebelum ini? nah vaksin MR ini kualitasnya sebaik vaksin MMR yang harganya sangat mahal dan sukar dijangkau oleh masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah. Yang membedakannya pada vaksin MR tidak terdapat komponen “M” satunya lagi yaitu “Mumps”, selain harganya yang sangat mahal, kasus Mumps juga resikonya sangat kecil dibanding dengan Measles dan rubella, dan Mumps dapat sembuh dengan sendirinya.
Jaminan Pemerintah terhadap keamanan pemberian vaksin ini difasilititasi dengan:
- Tenaga kesehatan yang ditugasi sudah terlatih
- Vaksin yang disediakan dijamin berkualitas baik
- Vaksin gratis dari pemerintah
- Vaksin tidak diperjualbelikan
Adakah kontra Indikasi terhadap pemberian Imunisasi/ Vaksin MR ini?
Ada, yaitu pada anak dengan:
- Syndroma nefrotik dengan pemberian obat steroid lebih dari 2 minggu
- Keganasan / proses tumor / cancer
- Kelainan fungsi koagulasi / penjendalan darah
- Gizi Buruk
Demikian informasi ini, demikian pentingnya program pemerintah ini untuk masa depan anak cucu kita yang sehat dan berkualitas, dihimbau untuk mensukseskan program kampanye imunisasi MR ini, mohon bagi bunda-bunda untuk membantu mensuport anak-anak kita.
bagi bunda-bunda yang memiliki buah hati dalam rentang usia tersebut diatas dan belum terakses dengan fasilitas Program kampanye imunisasi MR ini segera berkoordinasi dengan kader setempat atau fasilitas kesehatan setempat.
YUK! DUKUNG INDONESIA BEBAS CONGENITAL RUBELLA SYNDROME TAHUN 2020 DENGAN KITA SUKSESKAN KAMPANYE IMUNISASI MR
AGUSTUS – SEPTEMBER 2017 ( UNTUK PULAU JAWA) TAHUN 2018 (UNTUK LUAR PULAU JAWA)
Sumber: Materi sosialisasi dari Kementerian Kesehatan RI
Oleh: dr. Eka Wahyuni