RS Akademik UGM pada kegiatan Continuing Medical Education (CME) atau pendidikan kedokteran berkelanjutan menghadirkan narasumber dari Jepang. Kegiatan berlangsung pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017 di ruang kelas Sadewa 504.
Kegiatan CME yang dilaksanakan di RS Akademik UGM masih dalam serangkaian kegiatan International Visiting Scholar 2017 Series dan merupakan salah satu program World Class University (WCU) UGM. Topik yang disampaikan dikesempatan ini adalah mengenai perkembangan penelitian dasar maupun klinis.
Kegiatan dibuka secara langsung oleh Direktur Utama RS Akademik UGM, Prof. dr. Arif Faisal, Sp.Rad(K).,DHSM.
“CME ini adalah kesempatan yang baik bagi praktisi medis di RS Akademik UGM, RSUP Dr Sardjito dan FK UGM untuk belajar langsung tentang penelitian dari Jepang. Setelah mengikuti kegiatan ini, saya berharap dapat menginspirasi tenaga medis untuk melakukan penelitian” ujar Prof Arif.
Peserta yang hadir dalam CME ini adalah tenaga medis dari RS Akademik UGM dan RSUP Dr Sardjito serta civitas akademika FK UGM.
Materi pertama disampaikan oleh Prof. Carina Hanashima dari Waseda University adalah tentang How to Conduct a Basic Research?. Materi yang disampaikan sangat menarik dan inspiratif. Prof Hanashima menyampaikan bahwa jika akan melakukan penelitian, selain mengetahui metodologi penelitian kita harus fokus pada penelitian kita dan itu adalah hal yang paling penting. “Saat akan melakukan penelitian kita harus sudah memastikan hal sangat yang menarik untuk diteliti, tujuan praktis dari penelitian ini apa, kumpulkan kesalahan atau ketimpangan konsep yang selama ini ada, dan ajukan banyak pertanyaan dalam penelitian sehingga kita mendapatkan hasil penelitian yang banyak” jelas Prof Hanashima.
Dilanjutkan oleh Prof. Kosaku Maeda sebagai narasumber kedua, beliau memaparkan materinya dengan judul How to Develop a Research Lab?. Materi yang disampaikan oleh dokter dari Kobe Children’s Hospital ini menyadarkan kita kembali akan pentingnya penelitian. “Tidak mudah dalam mengembangkan laboratorium penelitian namun perlu ada orang yang melakukannya karena kemampuan kita dalam menyelesaikan masalah pasien tergantung dari hasil penelitian yang berkembang” ujar Prof Maeda.
Kegiatan CME ini selain menambah pengetahuan bagi peserta namun juga membuka peluang kolaborasi dengan world top class researcher. [Humas RS UGM/DHe]