Surabaya, 28 Oktober 2017. Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, sejumlah pengelola Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS PTN) mendirikan Asosiasi RSPTN; hadir Mohamad Nasir – Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi-Muhammad Nasir meresmikan berdirinya Asosiasi RS PTN di Hall Lt.8 Dharmawangsa, RS UNAIR Sabtu (28/10/2017). Hadir dalam peresmian ini 13 RS PTN se Indonesia, termasuk Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada.
“Harapan ke depan, RS PTN ini bisa menjadi rumah sakit yang digunakan sebagai wahana pendidikan. Beberapa kendala yang disampaikan, idealnya orang berbicara RS PTN gedung disiapkan, alat dipenuhi, SDM dipenuhi sebagai PNS dan modal kerja dipenuhi. Namun yang terjadi tidak seperti itu, kita dihadapkan pada situasi yang tidak ideal. Sehingga dalam kaitan pengelolaan rumah sakit pendidikan, sangat penting untuk berkreasi. Ibarat CEO dan harus berkomparasi. Di satu sisi dalam pengembangan riset, pelayanan dan pendidikan harus tetap ditingkatkan,” Menristekdikti menyampaikan di awal sambutannya.
Menristekdikti menambahkan “Saat ini, Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Pendidikan lebih didorong untuk segera dibentuk AHS, konsep utamanya adalah memberikan pelayanan maka harus integrasi rumah sakit yang ada dapat berjalan dengan baik dalam hal pelayanan maupun pendidikan sehingga resource sharing dapat dilakukan”.
Asosiasi RSPTN lahir dari inisiasi para pengelola RS PTN yang bertujuan untuk saling membantu dan bekerjasama untuk menyukseskan setiap RS PTN di Indonesia, serta menyempurnakan pengelolaan RS PTN demi peningkatan pendidikan, penelitian, pelayanan dan pengabdian masyarakat di Indonesia. Di akhir pertemuan ini, disepakati rencana selanjutnya yaitu dibentuknya AD/ART, menyusun kepengurusan dan rencana menyelenggarakan pertemuan nasional. (HUMAS RSA UGM/ Nenggih)