Diabetes Mellitus (DM) merupakan satu di antara jenis penyakit tidak menular yang prevalensinya selalu meningkat dari tahun ke tahun secara global. Menurut International Diabetes Federation (IDF) dan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 Indonesia menempati urutan ke 7 penyandang diabetes dengan jumlah 382 juta jiwa. Pada survey tahun 2000 mengalami peningkatan 8,
4 juta jiwa dan pada tahun 2030 akan meningkat lagi 21,3 juta jiwa.
Berdasarkan data angka kejadian diabetes mellitus (DM), DIY menempati urutan pertama dari seluruh propinsi di Indonesia, sebesar 2.6%. Pada laman resmi depkes (www.depkes.go.id) disebutkan bahwa di Indonesia, ada 7,6 juta orang yang hidup dengan diabetes, sementara yang lain memiliki 12,6 juta pra-diabetes. Sementara itu, hanya kurang dari setengah diantara mereka dengan diabetes yang menyadari kondisi mereka, selebihnya kemungkinan kurang informasi tentang faktor risiko dan perilaku untuk mengurangi risiko diabetes.
Sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) dan bentuk pengabdian masyarakat, Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) melakukan sinergi dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM (KKN Desa Sumbersari), Puskesmas Moyudan, dan Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan. Bentuk sinergi yang dilakukan adalah melakukan serangkaian kegiatan yang mendukung penanganan DM di komunitas secara terintegrasi yaitu dengan membentuk Rumah Edukasi Diabetes Melitus di Desa Sumbersari.
Rumah Edukasi DM dibentuk sebagai embrio pusat kegiatan edukasi DM sekaligus pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Sumbersari. Rumah Edukasi DM berisi kegiatan edukasi tentang pengelolaan diri DM yang berbentuk kelas kesehatan. Kader telah dilatih oleh Tim Pengabdian Masyarakat RSA UGM pada tahun 2017 dan berperan sebagai educator di Rumah Edukasi DM. Kader berperan menyampaikan kepada masyarakat informasi mengenai mitos dan fakta umum tentang DM, bentuk rawat diri pada pasien DM, berbagai contoh diet sehat DM, strategi mengubah dan mengembangkan pola makan sehat, mengelola stres, mengelola pikiran, dan berbagai bentuk dukungan keluarga bagi pasien DM. Kader menyampaikan informasi dengan alat bantu media lembar balik, poster, liflet, dan food model.
Rumah Edukasi DM diresmikan oleh Ketua Pengabdian Masyarakat RSA UGM Prof.Dr.dr.Elisabeth Siti Herini, Sp.A(K) pada hari Sabtu, 15 September 2018 pukul 10.00 di Rumah Bapak H Sadiyan, Dusun Blendung, Sumbersari, Moyudan, Sleman. Peresmian ditandai dengan penyerahan papan nama Rumah Edukasi Diabetes Melitus secara simbolis oleh Ketua Tim Pengabdian Masyarakat kepada Lurah Desa Sumbersari, kemudian dari Lurah Desa Sumbersari kepada pemilik bangungan rumah Bapak H Sadiyan dan Ibu Hj Jumanah. Selain itu juga dilakukan pemotongan pita di depan ruang edukasi DM oleh Lurah Desa Sumbersari.
Dalam kegiatan tersebut Lurah Desa Sumbersari (Bapak Bambang Sardjana, SH) menyampaikan ucapan terima kasih kepada RSA UGM yang telah berpartisipasi dalam melakukan upaya penanganan DM di Sumbersari. Lurah juga menyatakan dukungan sepenuhnya pada kegiatan Rumah Edukasi DM. Selain itu, beliau juga menyampaikan harapan agar RSA UGM terus memberikan pendampingan dan supervisi sehingga kegiatan di Rumah Edukasi DM dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Kepala Puskesmas Moyudan (dr.Desi Arijadi) pada kesempatan yang sama menyampaikan rasa senang dan merasa terbantu dengan kegiatan pengabdian masyarakat RSA UGM. Kegiatan Rumah Edukasi DM diharapkan dapat membantu mengembangkan gaya hidup sehat dan mendukung upaya prevensi dan pengurangan risiko DM pada generasi muda dan mencegah munculnya komplikasi pada pasien DM dewasa.
Peresmian Rumah Edukasi DM dihadiri oleh sekitar 250 orang, terdiri atas Tim Pengabdian Masyarakat RSA UGM, Kecamatan Moyudan, Lurah Desa Sumbersari dan jajarannya, Kepala Puskesmas Moyudan, , Dukuh se-Desa Sumbersari, perwakilan dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat DIY, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, perwakilan dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Ketua PKK Desa Sumbersari dan jajarannya, perwakilan KKN UGM Desa Sumbersari, Kapolsek Moyudan, Danramil Moyudan, Ketua Badan Permusyawaratan Desa Sumbersari, Kader Kesehatan, dan masyarakat Dusun Blendung dan sekitarnya. Acara ini dimeriahkan dengan sajian berbagai kegiatan Dusun Blendung, yaitu pertunjukan ronda tek-tek, dibaan, gejok lesung, kesenian angklung dan paduan suara Dusun Blendung, kelompok pengajian, dan kelompok Pusat Informasi Kesehatan Remaja (PIK-R).
Kegiatan lain yang tak kalah pentingnya pada acara peresmian Rumah Edukasi DM adalah bazar bahan makan dan makanan sehat tepat DM. Bahan makanan seperti tepung pisang dan olahannya, serta bakso ayam dan jamur yang dijajakan pada bazar tersebut merupakan hasil dari pelatihan-pelatihan olahan menu alternatif DM yang diselenggarakan atas sinergi RSA UGM dan Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Pelatihan-pelatihan diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan keterampilan masyarakat sehingga mampu menyediakan bahan dan olahan sehat yang tepat sebagai menu alternatif pasien DM di komunitas. Selain itu, dampak positif dari pelatihan adalah mendukung berputarnya roda perekonomian masyarakat setempat. Diharapkan, Rumah Edukasi DM mampu menjadi model bagi penanganan DM berbasis komunitas yang berfokus pada pembudayaan pola hidup sehat sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya. (Imam-Humas RSA UGM)