Yogyakarta, RS Akademik UGM untuk pertama kalinya menggelar simulasi terpadu penanganan korban bencana gempa di wilayah Yogyakarta diikuti letusan Gunung Merapi eksplosif yang menyebabkan korban massal, Selasa (13/11) dengan mendirikan Rumah Sakit Lapangan. Simulasi ini didukung oleh Dinas Kesehatan Sleman, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, PMI, SES, Kepolisian, Pusbankes, PRB Mlati, Relawan/Bagana, Pemerintah Desa Trihanggo dan Dusun Kronggahan. Selain itu sejumlah 50 staf rumah sakit dilibatkan dala simulasi ini, mereka terbagi ke dalam perannya masing-masing sebagai tim evakuasi, tim eksekusi, maupun pasien simulasi.
“Simulasi ini merupakan pelatihan penting sebagai rumah sakit aman bencana. Gempa bumi dan letusan gunung merapi merupakan salah satu dari HVA (Hazard Vulnerable Analysis) yaitu analisa bahaya dan kerentanan yang mungkin timbul terkait dengan peta bencana,” kata Direktur Utama RS Akademik UGM – dr.Arief Budiyanto,Ph.D,Sp.KK(K) dalam sambutan pembukaan simulasi.
Agung Widianto, Sp.B-KBD selaku Kepala IGD menjelaskan “Tim Medis Reaksi Cepat di Instalasi Gawat Darurat RSA UGM dilatih menyiapkan diri dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan yang diakibatkan oleh bencana. Sehingga simulasi ini bertujuan sebagai media pembelajaran bersama, sekaligus mengevaluasi kesiapsiagaan dan implementasi alur dan proses penanggulangan bencana yang tersusun dalam Hospital Disaster Plan (HDP) oleh seluruh staf di RSA UGM.”
“Simulasi ini diharapkan mampu memberikan gambaran nyata bagi seluruh civitas hospitalia dalam melakukan penanganan terhadap korban bencana dengan mempersiapkan tenaga keperawatan, logistik, sarana prasarana serta obat-obatan. Selain melatih keterampilan individu, simulasi ini juga melatih kerjasama antar satuan kerja di lingkungan rumah sakit dalam menghadapi situasi penanganan bencana,” tegas dr.Wahyu Kartiko Tomo, Sp.B
Berbeda dengan rumah sakit lainnya, simulasi kali ini dilakukan dengan mendirikan Rumah Sakit Lapangan. Simulasi dimulai sejak Petugas IGD menerima kabar dari petugas BPBD bahwa telah terjadi gempa 6,9 skala richter menggoyang sleman hari Selasa, 13 November 2018 pkl. 06.00 WIB diikuti dengan bencana erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Dimohon kesiapsiagaan RSA UGM untuk menerima limpahan pasien jika rumah sakit rujukan pertama tidak dapat menampung atau tidak bisa tertangani dan meminta pengiriman ambulan lengkap dengan petugas medis untuk dikirimkan ke daerah bencana. Sementara itu, gempa yang terjadi menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan rumah sakit, sehingga Tim HDP RSA UGM didukung oleh BPBD DIY mendirikan rumah sakit lapangan di lahan parkir yang berjarak 50 meter dari bangunan rumah sakit. Petugas IGD melaporkan kepada Penanggung Jawab medis IGD (dr.Hilmi), dan selanjutnya menghubungi Kepala IGD, dr.Agung,Sp.B-KBD kemudian menghubungi Direktur Utama dan Komandan HDP untuk mempersiapkan tim penanganan bencana dan mengaktifkan penanganan sesuai Hospital Disaster Plan (HDP).
Penanggung jawab pelayanan keperawatan dan pelayanan medis membagi beberapa tim untuk menangani korban bencana di antaranya tim triase, tim zona hijau, tim zona merah dan kuning yang ditempatkan di kamar periksa IGD, tim resusitasi dan tim di ruang tindakan.
Komandan HDP menghubungi Humas atau Costumer service untuk memberitahukan per ruangan terkait permintaan bantuan petugas perawat dari setiap ruang rawat inap untuk mendukung layanan di IGD rumah sakit lapangan. Sedangkan petugas keamanan ditugaskan melakukan pengamanan dengan mengatur arus lalu lintas kendaraan dari zona drop zone yang menuju ke IGD Rumah Sakit Lapangan. Sebanyak 20 korban dilarikan ke IGD rumah sakit lapangan RSA UGM. Hasil triase kondisi 10 orang luka berat (merah), 9 orang luka ringan dan masih bisa berjalan (hijau), serta 1 pasien meninggal (hitam).
Sedangkan semua pasien yang berada di RS Akademik UGM, untuk saat ini sudah ditangani dengan baik oleh tenaga medis. Pasien rawat inap dan IGD yang terdampak sudah dievakuasi dari dalam rumah sakit ke tenda rumah sakit darurat. Bila ada keluarga korban atau pihak luar yang membutuhkan informasi dapat menghubungi customer service di crisis center RS Akademik UGM yang bertempat di lobi utara.
Secara keseluruhan, simulasi penanganan korban bencan telah berjalan dengan lancar. Usai pelaksanaan simulasi, jajaran direksi dan seluruh pemeran melakukan evaluasi bersama.
Untuk informasi lebih lanjut :
Wahyu Kartiko Tomo, Sp.B – Ketua Tim HDP RS Akademik UGM
Hp. 0812-2288-8119