PEDULI DOWN SINDROM Berbagi Inspirasi & Kreasi, Bersama Membangun Potensi

Yogyakarta. 6 Oktober 2019. Dalam rangka menyemarakkan bulan peduli sindrom Down tahun 2019 (Down Syndrome Awareness Month/DSAM), Yayasan Indonesia Down Syndrome Insani (YIDSI), Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS), bersama dengan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dan Rumah Sakit Akademik UGM menyelenggarakan serangkaian kegiatan pada Hari Minggu, 6 Oktober 2019 pkl. 08.00 – 13.00 WIB bertempat di Auditorium Kresna Gd. Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada.

Acara yang dibuka oleh Bapak Wakil Gubernur DIY, K.G.P.A.A. Paku Alam X ini diikuti 80 keluarga ISD dari berbagai usia. Peserta keseluruhan yang hadir sejumlah 350 orang, terdiri dari volunteer, dokter, terapis, mahasiswa, dan masyarakat umum. Acara yang digelar berupa seminar kesehatan, talkshow dari orangtua anak dengan sindrom Down, lomba mewarnai ISD, pentas seni dan pameran karya, penyebaran leaflet di tempat umum dan kampus, serta kampanye melalui media sosial.

8 (delapan) juta individu dengan Sindrom Down di seluruh dunia dan estimasi World Health Organization (WHO) terdapat 1 kejadian Sindrome Down per 1.000 kelahiran (Indofatin, 2019). Di Indonesia, merujuk pada Riskesdas Menkes, terdapat 0,13% individu dengan Sindrom Down. Individu dengan Sindrom Down (ISD) adalah individu yang unik, memiliki peningkatan risiko untuk kondisi medis tertentu seperti kelainan jantung bawaan, masalah pernapasan dan pendengaran, Alzheimer, leukemia atau gangguan tiroid. Namun, banyak dari kondisi tersebut sekarang ini dapat diobati. Sehingga banyak ISD mampu menjalani kehidupan yang sehat.

Widya Wasistyastuti selaku Ketua Penyelenggara menyampaikan “Gelar acara kali ini merupakan implementasi Reduced Inequalities, program Education Sustainable Development (ESD) dari UNESCO. Sekaligus bertujuan menyebarluaskan pengetahuan tentang sindrom Down dan tata kelolanya pada orang tua, kepala sekolah, guru SLB pemerhati dan mahasiswa kesehatan. Menumbuhkan kesadaran pada masyarakat akan kemampuan dan karya individu dengan sindrom down.”

“Selain itu diharapkan melalui kegiatan ini dapat memfasilitasi individu dengan sindrom Down untuk beraktualisasi diri dan menunjukkan karya serta kemampuannya,” Widya menambahkan.