Oleh: dr. Rosyida Avicennianing Tyas | Editor: dr. Fita Wirastuti, M.Sc., Sp.A
Halo sahabat sehat RSA, pasti sudah familiar ya dengan istilah kejang demam atau sering juga disebut step. Apakah yang dimaksud dengan kejang demam (step) itu? Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi akibat peningkatan suhu tubuh. Lebih sering terjdi pada kondisi demam yang muncul tinggi mendadak dengan peningkatan suhu yang tajam.
Tidak semua anak rentan mengalami kejang demam, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kejang demam pada anak, seperti riwayat keluarga dengan kejang demam, demam dengan suhu tubuh yang tinggi, riwayat berat badan lahir rendah, lahir prematur, dan anak dengan keterlambatan tumbuh kembang.
Gejala kejang demam berupa hentakan berulang pada tungkai dan lengan, mata mendelik ke atas, dan kehilangan kesadaran. Kejang demam banyak terjadi pada anak di rentang usia 6 bulan hingga 5 tahun dan tidak berkaitan dengan kelainan di otak, gangguan elektrolik maupun gangguan metabolik pada tubuh.
Ada 2 tipe kejang demam yang bisa terjadi pada anak, yaitu:
- Kejang demam sederhana, yaitu ketika bangkitan kejang hanya terjadi sebentar, biasanya berhenti sendiri kurang dari 5 menit, dan tidak berulang dalam 24 jam. 80% kejang demam termasuk ke dalam kejang demam sederhana.
- Kejang demam kompleks, yaitu ketika bangkitan kejang terjadi lebih dari 15 menit, berulang dalam 24 jam, atau bangkitan hanya terjadi di sebagian tubuh.
Penanganan awal yang bisa sahabat sehat RSA lakukan di rumah saat anak mengalami kejang demam, yaitu:
- Tetap tenang dan jangan panik.
- Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
- Bawa si Kecil ke tempat yang aman, hindari sudut tajam benda – benda sekitar anak dan cegah agar tidak jatuh.
- Beri ruang yang cukup untuk si Kecil agar bisa bernapas baik, jangan berkerumun di dekat anak.
- Jika Si Kecil tidak sadarkan diri, letakkan ia dalam posisi miring. Bila ada muntah, bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidungnya.
- Ukur suhu, awasi, catat bentuk dan lama kejang yang terjadi.
- Dampingi Si Kecil selama dan sesudah kejang.
- Jika kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit, segera berikan obat anti kejang melalui dubur atau bawa ke IGD terdekat.
- Jangan memasukkan barang apapun (sendok, jari, atau kain) ke dalam mulut.
Hindari memasukkan sendok ke dalam mulut Si Kecil ketika kejang, karena bisa membahayakan, berisiko tersedak dan dapat menyebabkan luka pada area mulutnya.
Kejang merupakan kondisi gawat darurat, sehingga penting diwaspadai kapan harus membawa si Kecil ke rumah sakit.
- Kejang demam pertama kali
- Kejang berlangsung lebih dari 5 menit
- Kejang terjadi lebih dari 1 kali
- Si Kecil tampak lemah, mengantuk/sulit dibangunkan, sesak napas atau penurunan kesadaran.
Kejang demam mempunyai prognosis yang baik, umumnya kejang tidak muncul lagi setelah usia 5 tahun dan tidak mempengaruhi tumbuh kembang anak. Kelainan neurologis dapat terjadi jika kejang berlangsung lebih dari 15 menit dan atau kejang berulang.
Kejang demam dapat terjadi pada keluarga yang mempunyai riwayat kejang demam. Kejang demam memiliki risiko berulang kembali, terutama jika Si Kecil:
- Memiliki riwayat kejang demam dalam keluarga,
- Usia saat muncul kejang demam kurang dari 12 bulan,
- Kejang demam terjadi ketika suhu tubuh tidak terlalu tinggi, dan
- Adanya jeda waktu yang singkat antara munculnya demam dengan terjadinya kejang.
Ada beberapa tips yang bisa sahabat sehat RSA lakukan untuk persiapan menghadapi anak yang memiliki risiko kejang demam, seperti:
- Jika si Kecil demam:
- Berikan penurun panas parasetamol sesuai aturan.
- Kompres badan si Kecil dengan kain dan air
- Berikan cairan lebih banyak dengan makan dan minum lebih sering
- Pantau BAK si Kecil, jika lebih dari 6 jam tidak BAK segera bawa ke IGD.
- Gunakan diazepam melalui dubur sesuai anjuran dokter, jika si Kecil mengalami kejang di rumah.
- Konsultasikan obat kejang yang perlu disiapkan di rumah dengan dokter anda, karena Sebagian besar kejang demam tidak membutuhkan obat rutin
Referensi:
- IDAI (2006) Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam
- Mayo Clinic (2021). Diseases and Conditions. Febrile Seizure.
- Wells, D. Healthline (2021). What Is a Febrile Seizures?
Shroff, A. WebMD (2021). What Are Febrile (Fever) Seizures?
Penulis
dr. Rosyida Avicennianing Tyas
Pekerjaan: Dokter Umum RSA UGM
Email: rosyidaceni@gmail.com