Campak Merebak di Indonesia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Campak kembali merebak di Indonesia dengan ribuan kasus terkonfirmasi hingga tahun 2025. Penyakit menular ini sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Artikel ini membahas gejala, penyebab, hingga cara pencegahan campak agar masyarakat lebih waspada.

Apa Itu Campak?
Campak (measles, rubeola) atau gabaken (dalam bahasa Jawa) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak (Morbilivirus). Penyakit ini termasuk sangat menular, bahkan lebih menular dibandingkan influenza atau COVID-19. Satu orang penderita campak dapat menularkan virus ke 12–18 orang lain melalui droplet dari batuk atau bersin.
Gejala Campak
Gejala utama campak biasanya muncul bertahap, di antaranya:
- Demam tinggi (>38,5°C) terus menerus
• Batuk, pilek, nyeri menelan
• Mata merah dan sensitif terhadap cahaya
• Diare
• Ruam kulit muncul pada hari ke-4 atau ke-5
• Dapat disertai kejang demam dan komplikasi lainnya
Komplikasi Campak
Campak bukan hanya penyakit ringan. Pada anak dengan gizi buruk atau yang belum imunisasi, komplikasi dapat terjadi, seperti:
- Infeksi telinga
• Pneumonia (infeksi paru-paru)
• Diare berat dan dehidrasi
• Ensefalitis (radang otak) yang berpotensi fatal
Mengapa Campak Merebak?
Menurut data Kementerian Kesehatan, cakupan imunisasi di Indonesia menurun dari 92% pada 2018 menjadi hanya 87,8% pada 2023. Penurunan ini membuat banyak anak tidak terlindungi. Beberapa penyebab orang tua enggan imunisasi antara lain:
• Pandemi COVID-19 yang membatasi akses imunisasi
• Ketakutan terhadap efek samping vaksin
• Hoaks keagamaan tentang vaksin
Cara Mencegah Campak
Pencegahan campak yang paling efektif adalah imunisasi. Berikut langkah-langkah yang disarankan:
- Vaksinasi MR (Measles & Rubella) dua dosis
• Vaksinasi MMR sesuai jadwal nasional
• Vaksinasi dipercepat bila bepergian ke daerah endemik
• Menjaga herd immunity dengan cakupan vaksin 93–95%
• Isolasi pasien campak untuk mencegah penularan
• Post-exposure prophylaxis dalam 72 jam untuk kontak erat
• Menjaga kebersihan tangan dan memakai masker
Pengobatan Campak
Tidak ada obat khusus untuk campak. Pengobatan yang diberikan bersifat suportif, antara lain:
- Pemberian cairan yang cukup
• Suplemen nutrisi dan vitamin A
• Antibiotik bila ada infeksi sekunder
• Obat anti-kejang bila diperlukan
• Segera ke IGD bila ada tanda bahaya: demam >39°C, dehidrasi, kejang, sulit makan/minum
Kesimpulan
Campak adalah penyakit menular yang berbahaya namun bisa dicegah dengan imunisasi. Dengan cakupan vaksinasi yang tinggi, menjaga kebersihan, dan edukasi masyarakat, kita bisa mencegah wabah campak yang berakibat fatal.