• PORTAL AKADEMIK
  • IT CENTER
  • LIBRARY
  • RESEARCH
  • WEBMAIL
  • PUSAT LAYANAN
  • 0811 2548 118 (IGD)
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Sejarah Rumah Sakit Akademik UGM
    • Visi, Misi, Tugas, Motto, dan Kebijakan Mutu
    • Logo Rumah Sakit Akademik UGM
    • Clinical Research Unit
    • Pengabdian Masyarakat
    • Manajemen RSA UGM
    • Pasar Krempyeng
  • Diklat
  • Layanan
    • IGD
    • Unit Tranfusi Darah
    • Klinik Eksekutif dan Medical Check Up
      • Klinik Eksekutif
      • Paket Medical Check Up
    • Klinik Gadjah Mada Orthopedi Center
    • Antarejo
    • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
    • Jatayu Home Care
    • Rawat Inap
    • Rehabilitasi Medik
    • Health Tourism & Wellness
    • Hemodialisa
    • Psikologi Anak
    • Layanan Unggulan RSA UGM
  • Informasi
    • Jadwal Dokter RSA UGM
    • Artikel
    • Kerja Sama Asuransi
    • Alur Pasien
    • INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
    • DATA INDIKATOR MUTU
    • Media Monitoring 2024
    • Booklet Edukasi
      • Booklet P3K Kasus Upaya Bunuh Diri di Lingkungan Kampus
      • Booklet Kenali dan Kendali Hipertensi
    • Homestay UGM
  • Kontak Kami
    • Zona Integritas
    • SP4N Lapor
    • E Komplain
    • Hubungi Kami
  • id ID
    • ar AR
    • zh-CN ZH-CN
    • en EN
    • fr FR
    • de DE
    • id ID
    • it IT
    • ja JA
    • kn KN
    • ko KO
    • ms MS
    • pt PT
    • ru RU
    • th TH
    • uz UZ
  • Beranda
  • Artikel
  • Kenali Kusta: Penyakit Kulit yang Bisa Disembuhkan

Kenali Kusta: Penyakit Kulit yang Bisa Disembuhkan

  • Artikel, Kulit dan Kelamin
  • 30 January 2025, 08.49
  • Oleh: admin
  • 0

Oleh: dr. Dyahlokita Swastyastu, M.Med.Sc., Sp. D.V.E

Apa itu Kusta?

Kusta merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini utamanya menyerang organ kulit dan saraf tepi, serta dapat pula pada jaringan tubuh lainnya, seperti mata, saluran pernaafsan, dll. Penyakit kulit ini menyebabkan gejala yang berkembang secara perlahan dalam jangka waktu lama [1].

Penularan kusta terjadi melalui kontak erat dan dalam waktu lama dengan penderita yang belum menjalani pengobatan, biasanya melalui percikan cairan dari hidung atau mulut saat berbicara, bersin, atau batuk. Namun, penting untuk diketahui bahwa interaksi biasa seperti bersalaman, berbagi alat makan, atau duduk bersama tidak menyebabkan penularan [1].

Epidemiologi Kusta

Kusta masih menjadi masalah kesehatan di beberapa negara, termasuk Indonesia.

  • Berdasarkan data WHO tahun 2023, terdapat hampir 200.000 kasus baru kusta di dunia setiap tahun. Tiga negara dengan angka kasus tertinggi secara berurutan adalah Brasil, India, dan Indonesia yang menyumbang sekitar 71.9 % kasus global [2].
  • Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023 menunjukkan ditemukan sekitar hampir 15.000 kasus baru kusta. Di Indonesia, prevalensi kusta tercatat sebesar 0,63 kasus per 10.000 populasi, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan beban kasus kusta tertinggi di dunia. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian khusus dalam upaya pencegahan, pengobatan, dan eliminasi kusta secara menyeluruh [3].
Persebaran Kasus Kusta di Dunia Tahun 2023
Persebaran Kasus Kusta di Dunia Tahun 2023
Proporsi Kasus Kusta Baru Per Provinsi Tahun 2023
Proporsi Kasus Kusta Baru Per Provinsi Tahun 2023
  • Berdasarkan grafik laporan di atas, terlihat bawah tiga provinsi dengan proporsi kasus kusta baru tertinggi pada tahun 2023 adalah Sulawesi Utara (98,9), Papua (97,3), dan Maluku (95,8) [3]. Hal ini dapat mencerminkan keberhasilan deteksi dini dan penanganan kusta pada wilayah tersebut.

Tanda dan Gejala Kusta

Gejala kusta sering kali berkembang secara perlahan, sehingga banyak penderita yang tidak menyadari penyakitnya. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi [1]:

  1. Bercak kulit, berupa perubahan warna putih, kemerahan atau kecoklatan. Kelainan kulit lain dapat berupa peninggian, penebalan atau benjolan kulit. Tanda kulit ini umumnya disertai dengan penurunan atau hilangnya sensasi (mati rasa). .
  2. Penebalan saraf tepi, umumnya diketahui melalui pemeriksaan fisik..
  3. Kehilangan fungsi saraf seperti, kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki, hingga kelemahan otot.
  4. Luka pada tubuh terutama pada bagian yang sering digunakan, seperti tangan dan kaki, yang sulit sembuh.
Contoh Kelainan Kulit pada Kusta
Contoh Kelainan Kulit pada Kusta

Bagaimana Pengobatan Kusta?

Kusta adalah penyakit yang bisa disembuhkan. Pengobatan kusta menggunakan Multidrug Therapy (MDT) telah tersedia secara gratis di seluruh fasilitas kesehatan. Pengobatan MDT terdiri dari kombinasi antibiotik yang diminum selama 6-12 bulan, tergantung pada jenis klasifikasi kusta [2].

Jika kasus kusta segera terdeteksi dan pengobatan dilakukan dengan tepat maka komplikasi seperti kerusakan saraf dan kecacatan dapat dicegah. Oleh karena itu, jika Anda atau keluarga mengalami gejala yang dicurigai sebagai kusta, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Meningkatkan Kesadaran, Menghapus Stigma

Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan kusta adalah stigma sosial [4]. Banyak penderita merasa malu atau takut mendapatkan diskriminasi, sehingga menunda pengobatan. Padahal, setelah menjalani pengobatan MDT, penderita tidak lagi menularkan penyakit ini. Kita semua memiliki peran dalam menghilangkan stigma ini dengan memberikan dukungan kepada penderita dan menyebarkan informasi yang benar tentang kusta.

Langkah Pencegahan Kusta

Untuk mencegah kusta, penting bagi kita untuk:

  1. Mengenali gejala lebih dini dan segera memeriksakan diri jika ada tanda mencurigakan.
  2. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
  3. Mendukung pengobatan bagi mereka yang terdiagnosis.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kusta, kita dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini sekaligus menghilangkan stigma di masyarakat.

REFERENSI

  1. Gilmore A, Roller J, Dyer JA. Leprosy (Hansen’s disease): an update and review. Mo Med. 2023 Jan-Feb;120(1):39-44. PMID: 36860602; PMCID: PMC9970335.
  2. World Health Organization. Leprosy (Hansen’s disease) [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2023 [cited 2025 Jan 18]. Available from: https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/leprosy-hansens-disease
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional Program Pemberantasan Kusta. Jakarta: Kemenkes RI; 2023.
  4. World Health Organization. Towards zero leprosy: Global Leprosy (Hansen’s Disease) Strategy 2021–2030 [Internet]. New Delhi: World Health Organization, Regional Office for South-East Asia; 2021 [cited 2025 Jan 19]. Available from: https://apps.who.int/iris/handle/10665/208824
Tags: Kulit dan Kelamin kusta penyakit

Pencarian

Artikel Kesehatan

  • Anak
  • Jantung
  • Kesehatan Jiwa
  • Kulit dan Kelamin
  • Lansia
  • Nutrisi

Informasi Terbaru

  • Apakah Orang dengan Epilepsi Aman untuk Berolahraga ?
  • Bulan Kesehatan Mental | Pentingkah Menjaga Kesehatan Mental Bagi Remaja ?
  • Open Recruitment Teknisi Tranfusi Darah Rumah Sakit Akademik UGM
  • RSA UGM Tingkatkan Kolaborasi Antar Rumah Sakit Akademik Melalui Kunjungan ke RS Universitas Airlangga
Universitas Gadjah Mada

Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

Jl. Kabupaten (Lingkar Utara), Kronggahan, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55291

rsa@ugm.ac.id

0811 2548 118 (IGD)
0811 2856 210 (Pusat Layanan Informasi, WhatsApp Chat Only)

Tautan

  • Anak
  • Jantung
  • Kesehatan Jiwa
  • Kulit dan Kelamin
  • Lansia
  • Nutrisi

Layanan

  • Klinik Mata
  • Klinik Gigi dan Mulut
  • Bedah Umum dan Digestif
  • Klinik Anak
  • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
  • Radiologi
  • Klinik Saraf
  • Rehabilitasi Medik
  • Klinik Kulit dan Kelamin
ARSPTN logo

© Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY