Oleh: dr. Yoga Rossi Widya Utama, Sp.N
Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Akademik UGM
Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu keluhan yang paling sering dirasakan oleh masyarakat dari berbagai usia dan latar belakang. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan produktivitas, dan memengaruhi kualitas hidup seseorang. Artikel ini akan membahas tentang penyebab, pencegahan, serta penanganan low back pain.
Definisi Low Back Pain
Low back pain adalah rasa nyeri, ketegangan, atau kekakuan yang dirasakan di area punggung bawah, yaitu antara tulang rusuk terakhir hingga lipatan bokong. Nyeri ini bisa muncul secara tiba-tiba (akut) atau berlangsung dalam jangka waktu lama (kronis). Berdasarkan durasinya, low back pain dibagi menjadi :
- Low back pain akut : berlangsung kurang dari 4 minggu
- Low back pain subakut : berlangsung 4-12 minggu
- Low back pain kronis : berlangsung lebih dari 12 minggu

Penyebab Low Back Pain
Berbagai faktor dapat menyebabkan low back pain, di antaranya:
Faktor Mekanik
- Postur tubuh yang buruk – Kebiasaan duduk atau berdiri dengan posisi yang salah, terutama dalam waktu lama.
- Aktivitas berat – Mengangkat beban berat secara mendadak atau dengan teknik yang salah.
- Gerakan berulang – Melakukan gerakan yang sama berulang-ulang dalam waktu lama.
- Trauma – Jatuh atau kecelakaan yang memengaruhi area punggung bawah.
Kondisi Medis
- Hernia nukleus pulposus (HNP) – Kondisi di mana bantalan (discus) di antara tulang belakang menonjol dan menekan saraf sekitarnya.
- Stenosis spinal – Penyempitan kanal tulang belakang yang menekan saraf.
- Spondilosis – Degenerasi atau keausan pada tulang belakang akibat penuaan.
- Skoliosis – Kelengkungan tulang belakang yang tidak normal.
- Spondilolistesis – Pergeseran tulang belakang ke depan atau belakang.
Faktor Risiko Lainnya
- Usia – Risiko low back pain meningkat seiring bertambahnya usia.
- Kurang olahraga – Otot punggung dan perut yang lemah tidak mampu menyangga tulang belakang dengan baik.
- Kelebihan berat badan – Menambah beban pada tulang belakang.
- Pekerjaan fisik berat – Seperti konstruksi atau pekerjaan yang memerlukan banyak mengangkat beban.
- Kondisi psikologis – Stres, depresi, dan kecemasan dapat memperburuk persepsi nyeri.
Gejala Low Back Pain
Gejala umum yang mungkin dirasakan oleh penderita low back pain meliputi:
- Nyeri tumpul atau tajam di area punggung bawah
- Kekakuan otot di sekitar punggung bawah
- Kesulitan untuk berdiri tegak atau duduk dalam waktu lama
- Nyeri yang menjalar ke kaki (sciatica)
- Keterbatasan gerakan atau fleksibilitas punggung
- Dalam kasus yang lebih serius, bisa disertai kesemutan atau kelemahan pada kaki

Pencegahan Low Back Pain
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko low back pain:
Menjaga Postur Tubuh
- Duduk dengan posisi punggung tegak dan kaki menapak pada lantai
- Gunakan kursi dengan sandaran punggung yang mendukung lengkungan alami tulang belakang
- Hindari duduk atau berdiri terlalu lama dalam satu posisi
- Saat mengangkat beban, tekuk lutut dan bukan punggung
Olahraga Teratur
- Lakukan latihan penguatan otot perut dan punggung
- Pilih aktivitas fisik seperti berenang, jalan cepat, atau yoga
- Lakukan peregangan secara rutin, terutama sebelum dan sesudah aktivitas fisik berat
Menjaga Berat Badan Ideal
- Kelebihan berat badan memberikan tekanan lebih pada tulang belakang
- Konsumsi makanan bergizi seimbang
- Batasi makanan tinggi lemak dan gula
Perhatikan Ergonomi
- Gunakan peralatan ergonomis di tempat kerja
- Sesuaikan ketinggian meja dan kursi
- Gunakan alas kaki yang nyaman dan mendukung postur tubuh yang baik
Penanganan Low Back Pain
Penanganan low back pain tergantung pada penyebab, keparahan, dan durasi nyeri. Beberapa pendekatan yang umumnya direkomendasikan:
Pengobatan Mandiri
- Istirahat secukupnya – Istirahat total dalam waktu lama justru dapat memperburuk kondisi
- Kompres hangat atau dingin – Untuk mengurangi peradangan dan meredakan nyeri
- Obat pereda nyeri – Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau parasetamol dapat membantu meredakan nyeri, namun sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu
Terapi Fisik
- Fisioterapi – Membantu memperkuat otot punggung dan meningkatkan fleksibilitas
- Terapi manual – Seperti pijat atau mobilisasi tulang belakang oleh ahli terapi
- Latihan khusus – Program latihan yang dirancang khusus untuk memperkuat otot punggung bawah
Intervensi Medis
- Suntikan steroid – Untuk mengurangi peradangan pada kasus tertentu
- Stimulasi saraf – Menggunakan alat TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) untuk meredakan nyeri
- Operasi – Dipertimbangkan pada kasus yang tidak membaik dengan penanganan konservatif, seperti hernia diskus berat atau stenosis spinal yang parah
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasi dengan dokter jika mengalami:
- Nyeri punggung yang tidak membaik setelah beberapa hari
- Nyeri yang menjalar ke kaki, terutama di bawah lutut
- Kelemahan, kesemutan, atau mati rasa pada kaki
- Kesulitan buang air kecil atau besar
- Nyeri yang muncul setelah trauma atau cedera
- Nyeri disertai demam
Kesimpulan
Low back pain merupakan kondisi umum yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Dengan memahami penyebab, gejala, serta langkah pencegahan dan penanganannya, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan punggung. Perubahan gaya hidup sederhana seperti menjaga postur tubuh, olahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal dapat secara signifikan mengurangi risiko mengalami low back pain.
Apabila sudah mengalami nyeri punggung bawah yang berlangsung lama atau mengganggu aktivitas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Penanganan yang tepat dan dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan membantu pemulihan yang lebih cepat.
REFERENSI
- American College of Physicians. (2017). Noninvasive Treatments for Acute, Subacute, and Chronic Low Back Pain: A Clinical Practice Guideline.
- Hartvigsen, J., et al. (2018). What low back pain is and why we need to pay attention. The Lancet, 391(10137), 2356-2367.
- Kementerian Kesehatan RI. (2018). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Nyeri Punggung Bawah.
- World Health Organization. (2019). Musculoskeletal conditions.