Anak-anak sebaiknya dilatih berpuasa sedini mungkin. Latihan puasa bagi anak-anak berbeda dengan puasa pada orang dewasa. Mengajarkan puasa pada anak harus dengan pendekatan, sebab kemampuan anak-anak dan orang dewasa berbeda. Manfaat berpuasa bagi anak antara lain adalah :
1. Menyehatkan saluran pencernaan
proses pencernaan makanan di dalam tubuh berlangsung selama 8 jam. Kondisi itu sering kali tidak tercapai sebab selang waktu makan satu dengan lainnya kurang dari 8 jam. Akibatnya, dalam tubuh akan terjadi penimbunan banyak zat yang tidak diperlukan, yang akan menjadi racun bagi tubuh. dengan berpuasa, tubuh akan melakukan detoksifikasi sekaligus meregenerasi sel-sel tubuh. Jadi semua zat yang tidak diperlukan tubuh termasuk racun, akan dikeluarkan. Sel-sel tubuh yang sudah rusak pun akan diganti juga diremajakan kembali.
2. Meningkatkan kekebalan tubuh
saat puasa terjadi terjadi peningkatan kadar limfosit sepuluh kali lipat. Limfosit merupakan pusat kekebalan yang melindungi tubuh dari infeksi virus, serta membantu sel lainnya untuk melindungi dari infeksi bakteri dan jamur.
3. Melatih kesehatan mental anak
Ini berkaitan dengan anjuran puasa dalam agama yang tidak hanya menahan haus dan lapar, tapi juga menjaga lisan dan perbuatan, serta menahan emosi. Anak akan belajar menunda keinginan. Saat dirinya haus dan lapar, ia harus tetap tenang dan sabar, untuk tidak makan dan minum. Dalam bermain, anak dilatih untuk menjaga ucapannya, jujur dan sportif, tidak membicarakan orang lain, tidak berkata kasar, menjelek-jelekan orang lain, walau saat itu dirinya sedang marah dan kesal.
4. Membentuk pola makan yang baik
Bagi anak, puasa akan membentuk pola makan yang teratur, sekaligus mencegah kegemukan, dan menghindarinya dari jajanan tidak sehat di siang hari. Orangtua harus memperhatikan asupan nutrisi anak selama berpuasa agar tumbuh kembangnya tetap baik.
5. Membentuk kedisiplinan
Selama bulan puasa anak harus bangun dini hari untuk makan sahur. Di luar bulan puasa hal ini akan membiasakan anak untuk disiplin bangun pagi dan sarapan. Beberapa anak sering tidak sarapan pagi karena bangun kesiangan, akibatnya kegiatan sehari-hari dilakukan dengan kurang maksimal karena kurangnya asupan nutrisi. Selain itu karena merasa lapar anak akan membeli jajanan di sekolah. Anak juga akan terlatih untuk disiplin beribadah.