Saat ini kesadaran pasien akan pentingnya perawatan ortodontik khususnya perawatan dengan alat ortodontik cekat, semakin tinggi. Hasil perawatan ortodontik yang baik dapat dicapai dalam waktu yang cukup lama, berkisar antara 1 sampai dengan 3 tahun. Selama kurun waktu perawatan tersebut tidak menutup kemungkinan terjadinya efek samping dari penggunaan alat ortodontik cekat. Beberapa efek samping tersebut adalah peningkatan akumulasi plak yang memicu peningkatan pertumbuhan bakteri dan terlepasnya ion logam penyusun aloi alat ortodontik cekat. Manifestasi klinis dari keadaan tersebut, dan didukung oleh keadaan oral higiene yang buruk akan menyebabkan demineralisasi email gigi, karies gigi, memicu penyakit mulut seperti labial desquamation, multiform erythema, gingivitis dan gingival enlargement. Sedangkan terlepasnya ion nikel dari alat ortodontik dapat memicu terjadinya respon inflamasi terhadap ion nikel didasarkan pada reaksi hipersensitif tipe IV dan dimasnifestasikan sebagai stomatitis kontak alergi nikel (nickel-induced allergic contact stomatitis [NiACS]). Manifestasi klinis di mulut yang menunjukkan gejala alergi nikel meliputi sensasi terbakar, hiperplasia gingiva, labial desquamation, angular chelitis, erythema multiforme, periodontitis, stomatitis dengan eritema ringan sampai berat, hilangnya rasa atau rasa logam, kesemutan, nyeri di sisi lidah. Keadaan tersebut harus diatasi agar pasien ortodontik tetap terjaga kesehatan gigi dan mulutnya selama perawatan ortodontik berjalan.
Hal inilah yang melatar belakangi drg. Andi Triawan, Sp,Ort, ortodontis/ staf kependidikan di RS UGM Yogyakarta, untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan bahan aktif yang mampu mengatasi efek samping dari pemakaian alat ortodontik. Bahan aktif ini diharapkan memiliki sifat antibakteri, antifungi, mampu menyerap ion logam dan tidak toksis serta mampu bertahan sekian menit di rongga mulut sehingga penyerapan ion nikel yang terlepas menjadi lebih optimal. Bahan aktif yang dikembangkan adalah membran hidrogel nanokitosan. Membran ini berupa lembaran tipis yang akan ditempelkan menutupi permukaan kawat dan braket ortodontik di mulut pasien dalam waktu sekian menit sehingga efektifitas membran hidrogel nanokitosan dapat berjalan.
Hasil akhir penelitian disertasi Andi Triawan yang dipromotori oleh Prof. Dr. drg. Pinandi Sri Pudyani, S.U., Sp.Ort. (K)., Prof. dr. Marsetyawan HNE. Soesatyo, M.Sc., Ph.D. dan Prof. Dra. Sismindari, Apt., Ph.D., membuktikan bahwa membran hidrogel nanokitosan mempunyai prospek yang baik untuk dapat dikembangkan sebagai bahan aktif dalam perawatan ortodontik sebagai antibakteri, antifungi sekaligus absorben/ penyerap ion nikel yang terlepas dari alat ortodontik cekat. Andi Triawan berhasil mempertanggungjawabkan dengan baik disertasinya yang berjudul “Pengaruh Membran Hidrogel – Nanokitosan terhadap Penyerapan Ion Logam Nikel yang Terlepas dari Alat Cekat Ortodonti (Kajian Sitotoksisitas, Proliferasi Sel, Apoptosis Sel, Antibakteri dan Antifungi)” di hadapan tim penguji yang diketuai oleh Dekan FKG UGM, Dr. drg. Erwan Sugiatno, MS., Sp.Pros.(K), dengan anggota penguji Prof. drg. Thalca Hamid, MHPEd., Sp.Ort (K)., Ph.D.; Dr. Med. dr. Indwiani Astuti; Dr. Dwi Siswanta, M.Eng.; Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes.; dan Dr. rer.nat. Ronny Martien, M.Si., dalam Ujian Tertutup yang dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2014.
Pemberian gelar Doktor dilakukan pada saat Wisuda Pasca Sarjana Periode II TA 2014/2015 oleh Rektor UGM pada tanggal 22 Januari 2015 (http://ugm.ac.id/id/berita/9658-rektor.ugm.dorong.pemerintah.genjot.pembangunan.indonesia.timur). Dr. drg. Andi Triawan, Sp.Ort., merupakan doktor ke-17 yang lulus dari Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Gigi FKG UGM.
RS UGM sebagai Rumah Sakit Akademik yang melaksanakan pelayanan, pendidikan dan riset yang unggul, berkelas dunia, mandiri, bermartabat dan mengabdi kepada kepentingan masyarakat, tentu membutuhkan banyak sumber daya manusia yang berkualitas untuk mewujudkan visinya. Apa yang sudah diraih oleh Dr. drg. Andi Triawan, Sp.Ort diharapkan dapat memacu dan memotivasi staf kependidikan yang lain untuk terus mengembangkan diri, belajar dan berkarya demi kemajuan RS UGM.