Yogyakarta – Rabu (29/4). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimulyono didampingi Rektor UGM Panut Mulyono dan Direktur RSA UGM Arief Budiyanto, meninjau pembangunan dua gedung baru RSA UGM untuk penanganan khusus pasien Covid-19.
Kunjungan untuk memastikan pembangunan proses penyelesaian RS Akademik UGM, yang merupakan bagian dari refocusing kegiatan Kementerian PUPR sebesar Rp1,829 triliun untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19. “Aspek kesehatan dan keselamatan 300 pekerja konstruksi Rumah Sakit Akademik UGM juga menjadi perhatian, dengan mengikuti protokol pencegahan Covid-19 secara ketat. Jangan sampai kita membangun rumah sakit, malah pekerja konstruksi kita ada yang terpapar Covid-19,” tegas Menteri Basuki.
“Gedung dengan kapasitas total sebanyak 107 tempat tidur ini akan diperuntukkan pelayanan poliklinik covid-19, ruang isolasi, ruang perawatan, ruang ganti medis, ruang istirahat tenaga medis ditargetkan selesai pada 27 Mei mendatang,” tambahnya.
Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan “Pembangunan 2 gedung yang masing-masing memiliki 5 lantai ini tidak membutuhkan waktu lama, karena menggunakan konstruksi bangunan yang tertunda pengerjaannya sejak tahun 2010 dengan progres struktur bangunannya saat itu 75%. Apabila pandemik covid 19 telah selesai, gedung baru ini akan dimanfaatkan sesuai perencanaan semula yaitu penyakit menular.”
Direktur RSA UGM – Arief Budiyanto menambahkan “Pembangunan dua gedung darurat COVID-19 ini nantinya diharapkan bisa membantu penanganan pasien Covid-19 di DIY dan sekitarnya. Sejak RSA UGM ditunjuk sebagai Rumah sakit rujukan Covid-19 tanggal 17 maret 2020, sudah ada 1.197 pasien yang telah diperiksa.”
“RSA UGM telah merawat empat pasien positif Covid-19. Tiga diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan satu pasien dalam masa perawatan,” Arief menambahkan.
Informasi lebih lanjut hubungi :
- Humas RSA UGM, Email: humas.rsugm@ugm.ac.id