• PORTAL AKADEMIK
  • IT CENTER
  • LIBRARY
  • RESEARCH
  • WEBMAIL
  • PUSAT LAYANAN
  • 0811 2548 118 (IGD)
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Sejarah Rumah Sakit Akademik UGM
    • Visi, Misi, Tugas, Motto, dan Kebijakan Mutu
    • Logo Rumah Sakit Akademik UGM
    • Clinical Research Unit
    • Pengabdian Masyarakat
    • Manajemen RSA UGM
    • Pasar Krempyeng
  • Diklat
  • Layanan
    • IGD
    • Unit Tranfusi Darah
    • Klinik Eksekutif dan Medical Check Up
      • Klinik Eksekutif
      • Paket Medical Check Up
    • Klinik Gadjah Mada Orthopedi Center
    • Antarejo
    • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
    • Jatayu Home Care
    • Rawat Inap
    • Rehabilitasi Medik
    • Health Tourism & Wellness
    • Hemodialisa
    • Psikologi Anak
    • Layanan Unggulan RSA UGM
  • Informasi
    • Jadwal Dokter RSA UGM
    • Artikel
    • Kerja Sama Asuransi
    • Alur Pasien
    • INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
    • DATA INDIKATOR MUTU
    • Media Monitoring 2024
    • Booklet Edukasi
      • Booklet P3K Kasus Upaya Bunuh Diri di Lingkungan Kampus
      • Booklet Kenali dan Kendali Hipertensi
    • Homestay UGM
  • Kontak Kami
    • Zona Integritas
    • SP4N Lapor
    • E Komplain
    • Hubungi Kami
  • id ID
    • ar AR
    • zh-CN ZH-CN
    • en EN
    • fr FR
    • de DE
    • id ID
    • it IT
    • ja JA
    • kn KN
    • ko KO
    • ms MS
    • pt PT
    • ru RU
    • th TH
    • uz UZ
  • Beranda
  • Artikel
  • Menyusui Selama Bulan Puasa

Menyusui Selama Bulan Puasa

  • Artikel
  • 20 June 2017, 12.55
  • Oleh: admin
  • 0
dr. Raden Rara Vetria Sekar Damayanti, M.Sc., Sp. A
dr. Raden Rara Vetria Sekar Damayanti, M.Sc., Sp. A

Apakah ibu menyusui boleh ikut berpuasa? Ibu menyusui memang membutuhkan banyak nutrisi untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan bayinya, namun menyusui saat puasa masih bisa dilakukan. Berpuasa tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI selama nutrisi ibu terpenuhi. Bagi ibu yang masih menyusui eksklusif, ibu harus menjaga aktivitas dan asupan nutrisinya selama berpuasa. Hal apa saja yang harus diperhatikan selama menyusui saat puasa?

1. Kondisi kesehatan ibu

Sebaiknya ibu melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum memutuskan untuk berpuasa meskipun sedang menyusui, apalagi jika ibu mempunyai riwayat gangguan hormonal, hipertensi dan diabetes sehingga mempengaruhi kemampuan produksi asi.

2. Usia dan kesehatan bayi

Sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter sehingga mengetahui cara yang terbaik dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi  selama berpuasa. Bayi berusia kurang dari 6 bulan sangat tergantung dengan ASI yang merupakan asupan gizi utama, sedangkan bayi yang berusia 6 bulan atau lebih telah mendapatkan makanan pendamping asi (MPASI). Nutrisi yang diberikan melalui MPASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama ibu berpuasa.

3. Penuhi kebutuhan cairan

Sesuaikan asupan cairan dengan kebutuhan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi. Untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, dianjurkan mengkonsumsi cairan sebanyak dua liter dalam sehari. Ibu bisa mengkonsumsi air putih, juice buah, susu, dan makanan yang mengandung banyak cairan.

4. Asupan menu dengan gizi seimbang

Ibu menyusui membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan dengan menu gizi seimbang (karbohidrat, lemak, dan protein). Konsumsi juga banyak sayuran dan buah-buahan. Ibu juga dapat mengkonsumsi suplemen multivitamin, kalsium, dan zat besi.

5. Istirahat cukup

Cukup istirahat juga penting untuk mencegah kekurangan energi selama puasa. Ambil waktu 1 – 2 jam untuk tidur di siang hari untuk menghemat energi. Kurangi aktivitas berat dan olahraga saat puasa. Tetaplah di dalam rumah saat cuaca sedang panas dan lembab.

6. Tetap tenang dan percaya diri

Ibu hendaknya tetap tenang dan percaya diri dalam berpuasa dan terus menyusui, jangan merasa khawatir ASI nya akan berkurang, sebab rasa cemas justru akan menghalangi kerja hormon Oksitosin yang merangsang produksi ASI.

 

Meski begitu, kesehatan setiap orang tentu berbeda. Jika ibu mengalami beberapa gejala tak baik pada tubuh sebaiknya hentikan berpuasa. Berikut adalah tanda dan gejala yang harus diperhatikan:

1. Mengalami dehidrasi dan merasa sangat kehausan

Dehidrasi akan mengurangi produksi ASI sekaligus bisa membahayakan ibu. Jika ini terjadi pada ibu, sebaiknya segera hentikan berpuasa dan minum air yang banyak. Konsumsi pula buah dan sayur untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh.

2. Urin berwarna pekat dan berbau tajam

Urin yang berwarna pekat dan berbau tajam adalah tanda dehidrasi. Jika terjadi tanda dan gejala ini, sebaiknya segera membatalkan puasa.

3. Merasa lesu, lemah, mengantuk, dan akan pingsan

Ibu harus segera menghentikan puasa dan beristirahat jika menemui tanda-tanda semacam ini. Ini berarti bahwa tubuh ibu membutuhkan asupan energi dan nutrisi selama menyusui, jadi jangan dipaksa untuk berpuasa.

4. Sakit kepala dan merasa tidak enak badan

Merasakan sakit di beberapa bagian tubuh atau sakit kepala merupakan tanda dehidrasi dan menurunnya kadar gula darah . Minuman yang mengandung kafein juga bisa menyebabkan sakit kepala. Jika dengan beristirahat kondisi tidak membaik, segera hentikan berpuasa.

Perhatikan pula perubahan yang terjadi pada bayi. Berikut adalah tanda-tanda bayi tidak mendapatkan cukup ASI dan nutrisi :

  1. Frekuensi dan jumlah kencing bayi berkurang. Bisa diketahui dari popok bayi yang lebih jarang basah. Dalam 1 hari bayi normalnya kencing tiap 5-6 jam.
  2. Feses bayi berwarna kehijauan
  3. Bayi lebih sering menangis dan rewel
  4. Bayi mengalami penurunan berat badan

Berikut tips menyusui di bulan puasa, semoga puasa kita dapat berjalan lancar dan tetap menyusi.

dr. Raden Rara Vetria Sekar Damayanti, M.Sc., Sp. A
Dokter Spesialis Anak RS UGM

Pencarian

Artikel Kesehatan

  • Anak
  • Jantung
  • Kesehatan Jiwa
  • Kulit dan Kelamin
  • Lansia
  • Nutrisi

Informasi Terbaru

  • Apakah Di Hidung Saya Ada Polip ?
  • Apakah Orang dengan Epilepsi Aman untuk Berolahraga ?
  • Bulan Kesehatan Mental | Pentingkah Menjaga Kesehatan Mental Bagi Remaja ?
  • Open Recruitment Teknisi Tranfusi Darah Rumah Sakit Akademik UGM
Universitas Gadjah Mada

Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

Jl. Kabupaten (Lingkar Utara), Kronggahan, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55291

rsa@ugm.ac.id

0811 2548 118 (IGD)
0811 2856 210 (Pusat Layanan Informasi, WhatsApp Chat Only)

Tautan

  • Anak
  • Jantung
  • Kesehatan Jiwa
  • Kulit dan Kelamin
  • Lansia
  • Nutrisi

Layanan

  • Klinik Mata
  • Klinik Gigi dan Mulut
  • Bedah Umum dan Digestif
  • Klinik Anak
  • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
  • Radiologi
  • Klinik Saraf
  • Rehabilitasi Medik
  • Klinik Kulit dan Kelamin
ARSPTN logo

© Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY