Yogyakarta, 28 – 29 September 2016. Salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS UGM) menyelenggarakan pengabdian masyarakat pelatihan pijat bayi. Peserta dalam pelatihan ini sejumlah 30 orang ibu dan kader kesehatan di wilayah desa binaan Rumah Sakit UGM, meliputi: Desa Banyuraden, Nogotirto dan Trihanggo. Peserta mendapatkan pelatihan selama 2 hari berturut-turut.
Tujuan dari kegiatan ini selain sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, juga untuk melakukan perubahan persepsi, pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap pijat bayi, sehingga ibu dapat melakukan sendiri pijat bayi aman (safe baby massage) dan dapat melakukan pemijatan bayi sesuai pedoman pijat bayi dengan baik dan benar.
Pada hari pertama pelatihan dibuka oleh Ibu Trie Utami, SE., MBA – Kepala Bagian SDM RS UGM mewakili Direktur Utama RS UGM, beliau menyampaikan “Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu peran RS UGM sebagai rumah sakit pendidikan, pijat bayi sudah ada sejak nenek moyang tetapi bagaimana sebenarnya cara pijat bayi yang baik dan benar sesuai dengan standar kesehatan itu sangat penting dipelajari. Semoga dengan pelatihan ini dapat mengurangi resiko kesalahan ibu dalam melakukan pijat bayi serta ilmunya dapat diaplikasikan di masayarakat”.
Pelatihan ini diisi oleh narasumber ahli RS UGM yaitu dr. Ade Febrina Lestari, M.Sc, Sp.A – Dokter Spesialis Anak, dr. Guritno Adistyawan, Sp.KFR – Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik, dr. Ratna Dewi Puspita, M.Sc, Ekoyunia Nurcahyaningsih, S.S.T dan Evi Nurhidayati, S.S.T – Fisioterapis, yang juga merupakan tim pijat bayi RS UGM.
Pada hari kedua, pelatihan dibuka oleh Prof. dr. Arif Faisal, Sp.Rad(K)., DHSM – Direktur Utama RS UGM. “RS UGM mempunyai program pembinaan pada 3 (tiga) desa di wilayah sekitar, sehingga merupakan kewajiban RS untuk melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memperbaiki status kesehatan dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya, dan pelatihan pijat bayi yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut, ujar Prof Arif Faisal.
Selain pemberian materi, pelatihan juga melibatkan para peserta untuk praktek langsung dan setiap peserta mendapatkan buku panduan serta VCD pijat bayi. Harapannya setelah dilakukan pelatihan ini para kader mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dan meneruskannya kepada masyarakat. (Humas RS UGM/Deta)