Setiap anak memiliki hak atas pendidikan, salah satunya melalui sekolah. Di sekolah, anak dapat belajar beragam pengetahuan, keterampilan, sekaligus membentuk dan mengembangkan karakter. Pendidikan yang didapat anak di sekolah juga merupakan investasi bagi masa depan mereka.
Namun, sebelum mendaftarkan anak ke sekolah, orangtua perlu memahami dan menilai apakah anak sudah memiliki kesiapan sekolah. Kesiapan sekolah mengacu pada seberapa siap anak melakukan transisi ke kehidupan sekolah. Tingkat kesiapan sekolah ini tentu berbeda antara satu anak dengan anak lainnya.
Orangtua perlu memahami tingkat kesiapan sekolah untuk memastikan anak dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik. Anak yang belum atau kurang memiliki kesiapan sekolah akan menghadapi kendala seperti: mudah frustrasi, sulit melakukan instruksi atau tugas yang diberikan, sulit berekspresi, dan tidak dapat mengembangkan keterampilan reseptif atau keterampilan memahami informasi dengan baik.
Aspek Kesiapan Sekolah dan Cara Mengembangkannya
Kesiapan sekolah seorang anak dapat dilihat dari berbagai aspek. Beberapa aspek kesiapan sekolah adalah sosio-emosional, kognitif, bahasa dan literasi, serta perkembangan fisik.
Aspek sosio-emosional mengacu pada kemampuan anak dalam membangun hubungan persahabatan dan memperhatikan pelajaran. Aspek ini dapat dikembangkan dengan cara melatih pengendalian diri, membangun keterampilan pemecahan masalah, menjalin hubungan dengan orang lain, dan mengenali perasaan yang dimiliki.
Berikutnya, ada aspek kognitif yang berhubungan dengan keterampilan berpikir, penalaran, pemecahan masalah, dan memori. Aspek ini dapat dilatih dengan berbagai cara, seperti mencocokkan gambar, huruf, atau angka; menyusun benda dalam pola tertentu; menghitung jumlah benda; dan mengelompokkan benda berdasar warna, ukuran, atau bentuk.

Aspek bahasa dan literasi penting karena dapat mendukung perkembangan aspek kognitif dan sosio-emosional. Kemampuan berbahasa anak dapat ditingkatkan dengan mengembangkan keterampilan huruf, kosakata, dan pemahaman.
Kemudian, terdapat aspek perkembangan fisik yang merupakan salah satu hal krusial bagi anak. Kesiapan fisik dapat ditingkatkan dengan cara mengembangkan keterampilan motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik, sementara motorik halus penting dalam membantu penyelesaian tugas.
Sebagai tambahan, anak juga harus memiliki kesiapan intelektual. Hal ini mengacu pada kemampuan anak untuk menyelesaikan tugas konkret dan memahami instruksi verbal teoretis.
Layanan Psikolog untuk Mengetahui Kesiapan Sekolah Anak
Sebelum melepas anak ke sekolah, orangtua perlu menilai kesiapan mereka. Salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua adalah mengajak anak berkonsultasi dengan psikolog. Selain itu, terdapat beberapa tes yang bisa diambil untuk mengetahui tingkat kesiapan sekolah anak.
Pertama, ada tes VABS atau Vineland Adaptive Behavior Scale. VABS adalah alat ukur untuk menilai kemampuan individu dalam hal komunikasi, interaksi sosial, dan keterampilan motorik. VABS juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi gangguan perkembangan pada anak.
Anak juga dapat diajak untuk melakukan tes IQ. Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tes IQ yang dapat diambil adalah SON atau Snijders Oomen Non-Verbal Scale. Sementara, tes IQ untuk anak non-ABK di antaranya adalah WISC, WPPSI, dan BINET.
Terakhir, orangtua bisa mengajak anak untuk mengambil tes NST atau Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test. NST merupakan tes untuk mengukur kesiapan anak dalam memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar. Kesiapan sekolah anak tidak hanya dinilai dari umur, tetapi juga dari aspek kognitif, motorik halus dan kasar, penilaian sosial, serta emosional.
Penyusun: Sania Meidiana, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan Tim Magang Psikologi
Editor: Humas RSA UGM