Oleh: dr. Luthfi Hidayat, Sp.OT (K)
Gadjah Mada Orthopedic Clinic
Rumah Sakit Akademi UGM
Kualitas tulang yang baik sangat penting bagi kesehatan dan mobilitas pada usia lanjut. Namun, seiring bertambahnya usia, berbagai kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kualitas tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis serta patah tulang pada lansia. Dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa penyakit yang mempengaruhi kualitas tulang pada usia lanjut, termasuk osteoporosis dan beberapa kondisi medis lainnya, serta upaya-upaya untuk mencegah dan mengatasi dampaknya.
- Osteoporosis
Osteoporosis adalah salah satu kondisi paling umum yang mempengaruhi kualitas tulang pada usia lanjut. Osteoporosis adalah kondisi di mana kepadatan tulang menurun dan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penyakit ini seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga penderita sering baru menyadarinya setelah mengalami patah tulang akibat cedera ringan.
- Penyakit Rheumatoid Arthritis
Penyakit rematik arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi. Selain merusak sendi, RA juga dapat mempengaruhi tulang dan menyebabkan penurunan kepadatan tulang.
- Penyakit Cushing
Penyakit Cushing adalah kondisi yang disebabkan oleh produksi berlebihan hormon kortisol. Kelebihan kortisol dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang.
- Hipertiroidisme
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
- Penyakit Parathyroid Gland
Penyakit kelenjar paratiroid dapat menyebabkan perubahan hormon paratiroid yang mengatur kadar kalsium dalam tubuh. Ketidakseimbangan kalsium dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang.
- Multiple Myeloma
Multiple myeloma adalah jenis kanker darah yang mempengaruhi sel plasma di sumsum tulang. Kanker ini dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan penurunan kepadatan tulang.
Upaya Pencegahan dan Pengelolaan
Mengatasi dan mencegah penurunan kualitas tulang pada usia lanjut adalah penting untuk mencegah risiko patah tulang dan meningkatkan kualitas hidup. Beberapa langkah pencegahan dan pengelolaan yang dapat diambil adalah:
Asupan Nutrisi yang Baik: Konsumsi makanan yang kaya kalsium, vitamin D, dan protein dapat membantu menjaga kesehatan tulang.
Olahraga dan Aktivitas Fisik: Latihan yang mencakup latihan beban, seperti berjalan kaki, berlari ringan, atau latihan kekuatan, membantu mempertahankan kepadatan tulang dan kekuatan otot.
Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebih: Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak kesehatan tulang, sehingga sebaiknya dihindari.
Konsultasi dengan Dokter: Lansia yang memiliki risiko tinggi mengalami penurunan kualitas tulang atau yang telah didiagnosis dengan kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan dan pengelolaan yang tepat.
Kesimpulan
Kualitas tulang yang baik pada usia lanjut adalah kunci untuk menjaga mobilitas dan kualitas hidup yang baik. Beberapa penyakit, termasuk osteoporosis, penyakit rheumatoid arthritis, dan beberapa kondisi medis lainnya, dapat mempengaruhi kualitas tulang pada lansia. Dengan pencegahan yang tepat melalui nutrisi yang baik, aktivitas fisik yang teratur, dan menghindari faktor risiko seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, lansia dapat meminimalkan risiko penurunan kualitas