Yogyakarta – Kamis (11/6), dua gedung Rumah Sakit Akademik UGM resmi beroperasi sebagai bentuk komitmen kami memberikan pelayanan terbaik dengan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pasien dan pengunjung. Peresmian gedung ditandai dengan pengguntingan roncean bunga melati dan pemotongan tumpeng oleh Direktur Utama RSA UGM, dr.Arief Budiyanto,Ph.D, Sp.KK(K) dan didampingi oleh Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. selaku Ketua Dewan Pengawas, serta disaksikan oleh Herman Budi Pramono ,S.E selaku Kepala Desa Trihanggo. Acara peresmian tetap memperhatikan protokol kesehatan, sehingga sejumlah tamu undangan hadir secara daring.
Gedung khusus ini dirancang menggunakan teknologi SMART SYSTEM, dimana kondisi Ruang Isolasi dapat termonitor dan dikontrol secara langsung maupun jarak jauh (Web Based). Gedung yang masing – masing memiliki 5 lantai ini mampu menampung 107 pasien rawat inap Covid-19.
Ruang perawatannya dibangun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan RI dan Internasional.
“Dimana Negative pressure ruangan, pertukaran Sirkulasi Udara , dan suhu ruang dapat dimonitor dan diatur oleh perawat ataupun dokter yang bertugas melalui monitor kontroler di setiap ruang isolasi, komputer sentral di nurse station, maupun wireless via web basd application”. Ujar dr.Arief Budiyanto,Ph.D, Sp.KK(K).
Kelebihan dari 2 gedung tersebut yaitu dengan adanya Anteroom (Ruang Antara) double door, dengan system interlock, sehingga mencegah terpaparnya ruang isolasi dengan ruangan lain secara langsung, HEPA Filter dengan efisiensi terbesar yaitu 99.99% yang dapat menyaring virus dan bakteri hingga besaran 0.3 micron, dan Lampu UV Germicidal, yang berfungsi untuk membunuh virus dan bakteri yang tidak dapat tersaring oleh HEPA Filter, tambahnya.
Pada ruangan isolasi ini dilengkapi juga sistem-sistem pendukung lainnya, yaitu adanya CCTV disetiap ruangan isolasi yang dapat dimonitor langsung oleh tim medis, nursecall di setiap Bed Pasien dengan fungsi intercom yang mampu melakukan komunikasi dua arah oleh tim medis, dan adanya Blue code button yang berfungsi sebagai panggilan darurat kepada tim medis khusus untuk gejala Jantung dan Pernafasan. Sehingga dokter dan tim dengan keahlian dan alat medis khusus akan segera datang ke lokasi.
Gedung Yudistira dan Arjuna menerapkan sistem one stop service dimana pendaftaran, farmasi, kasir, laboratorium, dan rontgen berada dalam satu lokasi. Dengan adanya zonasi khusus bagi gedung pelayanan covid dan non-covid, serta penerapan protokol kesehatan yang tinggi, pasien dapat tetap memeriksakan kesehatannya tanpa perlu rasa khawatir.
“Ketika sebuah pekerjaan itu kita fokus, maka seluruh sumber daya akan menghasilkan karya yang besar, syaratnya satu, fokus untuk mengerjakan pekerjaan.” Jelas ketua Dewas RSA UGM Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr.
“….ketika perang itu menjadi besar maka RSA UGM membutuhkan orang-orang yang sakti yaitu Arjuna, dan orang yang sabar yaitu Yudistira, maka saat ini RSA UGM hadir terakhir dalam situasi perang yaitu pandemi Covid-19”. lanjutnya
Salam friendly and caring hospital.
Untuk informasi lebih lanjut : HUMAS RS UGM
Email : humas.rsugm@ugm.ac.id