Yogyakarta, 30/08/2022. Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) mengadakan acara Gathering Health Tourism pada tanggal 30 Agustus 2022 dengan merangkul Pelaku Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mengacu pada kebijakan pemerintah mengenai layanan wisata medis, RSA UGM bersiap mewujudkan wisata medis yang inovatif dan menyenangkan bagi pasien. Salah satu upaya yang dilakukan melalui sinergi dengan Pelaku Pariwisata seperti Tour and Travel, Hotel dan juga UMKM.
Ade Febrina Lestari, M.Sc, Ap.A selaku Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSA UGM menyampaikan kolaborasi dengan Para Pelaku Pariwisata di DIY untuk mendukung layanan wisata medis diharapkan dapat mewujudkan cita-cita luhur RSA UGM bahwa seluruh lapisan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan medis dan pengobatan dengan nyaman.
“Potensi berkembangnya layanan wisata medis di kota Yogyakarta, didukung dengan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang baik, tentu akan sangat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat secara keseluruhan maupun pihak terkait termasuk UMKM yang ada” lanjut Bapak Singgih Wijayana, S.E., M.Si., Ph.D. selaku Direktur Keuangan dan Administrasi Umum RSA UGM.
Ke depannya, layanan wisata medis ini akan merangkul banyak pihak termasuk pengelola Desa Wisata UMKM, Hotel, Tour and Travel, juga masyarakat yang dekat dengan lingkungan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.
RSA UGM sendiri akan menyediakan layanan Emergency 24 jam, pembukaan poliklinik eksekutif, konsultasi online dengan telemedicine, juga berbagai layanan unggulan dari program wisata medis seperti PELD, tindakan minimal invasive surgery, sebagai salah satu solusi atasi saraf terjepit bagi pasien penderitanya. RSA UGM juga menyediakan penanganan varises dengan metode laser, yang hanya membutuhkan waktu 4-5 jam untuk pemulihan pasca operasi sehingga pasien dapat sembuh dengan cepat. Bagi penderita arthritis atau pengapuran sendi, layanan wisata medis RSA UGM menyediakan metode THR dengan keunggulan pasien dapat sembuh dengan lebih cepat, tanpa nyeri yang mengganggu dalam waktu lama.
Berkolaborasi dengan Hotel bintang 5 dan 4, diharapkan mampu memberikan kenyamanan pasien dan/atau keluarga. Sehingga ke depannya, dengan semakin berkembangnya layanan wisata medis ini, dapat mewujudkan dan mendukung program layanan health tourism di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Tanya – Humas)