Setiap anak memiliki hak atas pendidikan, salah satunya melalui sekolah. Di sekolah, anak dapat belajar beragam pengetahuan, keterampilan, sekaligus membentuk dan mengembangkan karakter. Pendidikan yang didapat anak di sekolah juga merupakan investasi bagi masa depan mereka.
Anak
Salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan anak adalah melalui imunisasi. Imunisasi biasanya diberikan sebelum anak-anak memasuki usia sekolah, lalu dilanjutkan dengan imunisasi pada usia sekolah khususnya di tingkat Sekolah Dasar (SD). Sebagai tambahan, orangtua dapat memberikan imunisasi pilihan untuk memperkuat kekebalan tubuh anak.
Prosedur sunat atau khitan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan alat kelamin laki-laki. Di Indonesia, prosedur sunat umumnya dilakukan saat usia anak-anak atau bayi, meskipun sunat juga bisa dilakukan pada orang dewasa.
Apakah sunat itu sakit? Bagaimana jika anak takut sakit? Pertanyaan semacam ini mungkin banyak didengar oleh orangtua yang hendak melakukan prosedur sunat kepada anak laki-laki mereka.
Prosedur sunat atau khitan penting dilakukan bagi laki-laki. Namun, karena prosedur ini biasanya dilakukan saat masih anak-anak, tidak sedikit yang cemas atau takut akan rasa sakit. Untuk itu, diperlukan pemilihan anestesi atau pembiusan yang tepat agar tindakan sunat tidak terasa menyakitkan dan anak bisa tetap nyaman.
Oleh: dr. Fita Wirastuti,MSc., SpA
Gerakan Tutup Mulut (GTM) adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan perilaku anak yang menolak makan dengan cara menutup mulut, memalingkan wajah, atau menunjukkan penolakan verbal maupun nonverbal saat diberikan makanan. GTM merupakan salah satu bentuk feeding difficulty yang cukup sering dijumpai, khususnya pada masa peralihan seperti mulai MPASI hingga usia prasekolah. Fase ini seringkali membuat orang tua cemas, apalagi jika berlangsung cukup lama.
Penulis: dr. Samalalita Rahmatina, Editor: dr. Fita Wirastuti, M.Sc., SpA
Mengenal Pneumonia Pada Anak – Pneumonia masih merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak di dunia. Bersama diare penyakit ini menyebabkan 29% kematian pada anak usia kurang dari 5 tahun, dan menyebabkan kematian 2 juta anak tiap tahunnya. Data Indonesia menunjukkan hasil yang serupa, pneumonia menjadi 14.5% penyebab kematian pada anak kelompok usia 29 hari – 11 bulan. Angka prevalensi pneumonia pada tahun 2020 mencapai 3,4 per 100 balita. Data tahun 2011 – 2021, tingkat kematian balita karena pneumonia cenderung fluktuatif dengan CFR tertinggi di tahun 2013 (1,19%), sementara terendah yaitu CFR 0,08% di tahun 2014 dan 2018.
Pertumbuhan dan perkembangan anak sangatlah penting dikenali oleh orang tua. Seringkali permasalahan tentang tumbuh kembang anak ini tidak dikenali oleh orang tua terutama bagi mereka yang baru pertama kali mempunyai anak. Adalah salah besar bila orang tua hanya datang ke dokter spesialis anak atau tenaga medis lainnya hanya untuk mendapatkan imunisasi ( sayangnya hal ini sering ditemukan). Yang seharusnya diketahui oleh orang tua adalah apa yang dibutuhkan oleh seorang anak agar bisa terpenuhi kebutuhan dasar hidupnya sehingga bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal sesuai usianya. Hak dasar anak meliputi mendapatkan secara penuh ASIH ASUH dan ASAH tanpa pandang bulu dan deskriminasi. Hak untuk mendapatkan kasih sayang sayang, cinta, nutrisi yang baik yaitu ASI eksklusif selama 6 bulan, mendapatkan sandang, pangan dan papan yang layak dan cukup, pelayanan kesehatan yang baik, hak untuk mendapatkan imunisasi lengkap agar terhindar dari penyakit yang dapat menimbulkan kematian dan kesakitan yang tinggi, dan pendidikan yang sesuai dengan anak baik itu di sekolah maupun di keluarga dan lingkungan.
Pendahuluan
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk pula anak yang masih didalam kandungan dan remaja (UU no 23 / 2002) Tumbuh kembang anak yang optimal merupakan salah satu hak anak yang hakiki yang melekat pada diri setiap anak, dipengaruhi oleh banyak faktor baik intrinsik maupun ekstrinsik. Kesehatan anak pada umumnya sangat dipengaruhi oleh gaya hidupnya. Masa remaja merupakan masa transisi dari kehidupan anak menjadi orang dewasa. Perubahan fisik tidak hanya ditunjukkan adanya pertumbuhan tinggi badan, berat badan, lingkar kepala tetapi juga perkembangan organ – organ terutama perkembangan kelamin sekunder, perkembangan emosi, kematangan diri dan perkembangan intelektual yang makin menjurus kepeminatan tertentu.