SLEMAN (3/12/2025) – Sebagai bentuk respons cepat dan solidaritas kemanusiaan terhadap bencana banjir yang melanda Provinsi Aceh, Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) secara resmi memberangkatkan tim medis Tanggap Bencana menuju lokasi terdampak. Pelepasan tim relawan beserta bantuan logistik kesehatan ini dilakukan di Lobi RSA UGM, Rabu (3/12).

Pengiriman tim ini dilatarbelakangi oleh kondisi darurat di Aceh, di mana banjir telah merendam 18 kabupaten/kota. Berdasarkan data terkini, musibah tersebut berdampak masif, menyebabkan 955.322 jiwa atau setara dengan 214.940 Kepala Keluarga (KK) membutuhkan bantuan mendesak, khususnya akses terhadap layanan kesehatan. Sinergi AHS dan Dukungan Logistik Farmasi.
Direktur Utama RSA UGM, Dr. dr. Darwito, S.H., Sp.B(K)Onk., menegaskan bahwa misi ini membawa semangat gotong royong. Tim yang diberangkatkan merupakan kontingen gabungan di bawah payung Academic Health System (AHS) UGM, yang mengintegrasikan berbagai unit kesehatan universitas.
Sebanyak 15 tenaga medis dan relawan diterjunkan dengan komposisi:
- 6 personel dari RSA UGM
- 6 personel dari RSUP Dr. Sardjito (RSS)
- 3 personel dari RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro
Selain menerjunkan SDM kesehatan yang kompeten, tim ini juga dibekali dengan dukungan penuh obat-obatan dan perbekalan kesehatan. Paket obat-obatan ini telah disiapkan secara khusus untuk menangani keluhan penyakit yang umum muncul pasca-banjir, seperti penyakit kulit, gangguan pencernaan, ISPA, dan kebutuhan pertolongan pertama lainnya.
“Ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap teman-teman di Aceh yang tertimpa musibah. Harapannya, dengan tenaga medis dan obat-obatan yang kita bawa, kita sebagai warga negara bisa saling membantu dan meringankan beban mereka di sana,” ujar Darwito.
Komitmen Berkelanjutan dalam Kebencanaan
Perwakilan Hospital Disaster Plan RSA UGM, dr. Wahyu Kartiko Tomo, menjelaskan bahwa kesiapan tim tidak hanya dari sisi personel, tetapi juga kelengkapan medis. Pengiriman bantuan ini adalah bagian dari prosedur tetap respons bencana UGM yang sudah teruji.
“Keberangkatan relawan tim medis dari rumah sakit UGM ini sudah beberapa kali dilakukan. Setiap ada bencana, kita selalu memberikan respon pengiriman tenaga medis beserta dukungan logistik ke lokasi bencana,” ungkap Wahyu.
Tim AHS UGM dijadwalkan akan segera mendirikan pos layanan kesehatan setibanya di lokasi dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk distribusi obat-obatan kepada pengungsi yang membutuhkan.
Langkah ini menegaskan peran UGM sebagai Universitas kerakyatan yang senantiasa hadir melalui pengabdian masyarakat yang berdampak langsung pada pemulihan kondisi bangsa pasca-bencana.
