Osteoarthritis atau pengapuran sendi merupakan salah satu kondisi yang umum terjadi di Indonesia. Kondisi ini disebabkan kerusakan bertahap pada tulang rawan (kartilago) yang melapisi ujung-ujung tulang. Akibatnya, pasien osteoarthritis dapat mengalami nyeri sendi, pembengkakan, kekakuan, hingga penurunan fungsi gerak. Selain osteoarthritis, terdapat pula kasus ortopedi lainnya yang dapat mengganggu fungsi gerak dan menurunkan kualitas hidup pasien. Namun, tidak semua kasus ortopedi membutuhkan prosedur pembedahan.
Rumah Sakit Akademik UGM (RSA UGM) menghadirkan terapi yang bersifat regeneratif dan minim invasif untuk berbagai kasus ortopedi. Ada dua jenis terapi yang bisa Anda temukan, yaitu terapi PRP (Platelet Rich Plasma) dan secretome.

PRP (Platelet Rich Plasma)
PRP adalah produk darah yang mengandung konsentrasi trombosit dan faktor pertumbuhan (growth factors) yang tinggi. Trombosit adalah sel darah yang memiliki peran penting dalam penyembuhan luka dan mengandung molekul bioaktif yang mampu merangsang regenerasi jaringan. PRP diperoleh dari plasma darah milik pasien sendiri.
PRP akan disuntikkan ke area yang mengalami cedera atau gangguan. Kemudian, trombosit dalam PRP akan melepaskan sejumlah faktor pertumbuhan penting yang dapat meningkatkan regenerasi jaringan, mendorong pembentukan kolagen, mempercepat angiogenesis (pembentukan pembuluh darah), dan memperbaiki struktur serta fungsi jaringan yang rusak.
Keunggulan PRP adalah terapi ini aman dan biokompatibel karena berasal dari darah pasien sendiri, minim invasif, dapat diulang, dan mendukung pemulihan secara alami.
PRP merupakan pilihan bagi pasien yang ingin mempercepat penyembuhan, menghindari bedah invasif, serta memperbaiki fungsi sendi dan jaringan tubuh secara menyeluruh. Di RSA UGM, layanan ini dilakukan dokter spesialis ortopedi dengan dukungan fasilitas laboratorium yang steril.
Secretome
Secretome adalah anakan dari stem cell atau sel punca. Stem cell adalah sel hidup dalam tubuh yang belum berkembang menjadi sel tertentu. Sel ini memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel dan meregenerasi jaringan rusak.
Sementara, secretome adalah anakan dari stem cell. Secretome terdiri dari molekul-molekul bioaktif hasil sekresi stem cell seperti sitokin, growth factor, dan eksosom yang berperan penting dalam proses penyembuhan dan regenerasi jaringan.
Beberapa keunggulan terapi secretome dalam menangani kasus ortopedi, khususnya osteoathritis, adalah mendorong regenerasi tulang rawan dan jaringan sendi, mengurangi nyeri dan peradangan, mempercepat proses pemulihan jaringan, dan mengurangi kebutuhan akan prosedur operasi yang invasif. Efek samping dari terapi ini juga tergolong rendah.
Pada kasus apa Anda bisa menggunakan kedua terapi ini?
Terapi PRP telah digunakan secara luas pada kasus seperti osteoarthritis lutut, tendinopati, cedera ligamen dan otot, serta mempercepat proses penyembuhan luka dan jaringan pasca bedah ortopedi.
Sementara, terapi stem cell dan secretome telah digunakan dalam berbagai kasus seperti osteoarthritis, cedera tendon dan ligamen, osteoporosis, spondyloarthrosis dan degenerasi discus intervertebralis, patah tulang yang tidak menyatu, kelainan kartilago, kelainan tulang belakang, cedera saraf atau tulang belakang, dan cedera karena olahraga.
Baik terapi PRP maupun Secretome bisa menjadi alternatif tindakan sebelum operasi. Namun, pilihan terapi ini tetap harus disesuaikan dengan kondisi pasien untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi layanan ortopedi regeneratif di RS Akademik UGM Yogyakarta.