Dalam rangka memperingati hari osteoporosis sedunia yang jatuh pada tanggal 20 Oktober 2015, Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS UGM) mengadakan acara senam bersama yang diikuti oleh seluruh karyawan dan keluarga pasien pada hari Jumat 30 Oktober 2015. Kegiatan yang dilaksanakan di halaman belakang RS UGM mulai pukul 06.30 – 08.00 WIB ini menghadirkan dua orang instruktur ahli, dimulai dengan senam aerobik lalu dilanjutkan senam poco-poco.
Yogyakarta, 27 Oktober 2015. Visitasi Tim Fakultas Kedokteran UGM ke Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada mendiskusikan persiapan pengiriman Dokter Muda antara bagian/klinik.
Yogyakarta, 5 Oktober. Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS UGM) bekerja sama dengan wadah perkumpulan orang tua dengan anak cerebral palsy yang diberi nama Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP) menyelenggarakan acara Workshop dan Training Seputar Cerebral Palsy, dilaksanakan di Auditorium Kresna Lantai 5 RS UGM dengan jumlah peserta 100 orang yang terdiri dari perwakilan beberapa Rumah Sakit diwilayah DIY dan WKCP.
Yogyakarta, 28 September 2015. Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada ikut berpartisipasi dalam UGM Expo yang merupakan rangkaian dari Dies Natalis Universitas Gadjah Mada ke-66. Kegiatan UGM Expo berlangsung selama 5 hari yang dimulai 28 September 2015 berakhir pada 2 Oktober 2015. UGM Expo 2015 dipusatkan di Grha Sabha Pramana ini mengusung tema Sinergi Pengetahuan dari Hulu ke Hilir. Untuk mensinergikan keberagaman semua lini keilmuan di UGM, maka UGM Expo diatur berdasarkan zonasi. Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada tergabung dalam zona kesehatan dan obat bersama-sama FK, FKG, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi, GMC Health Center dan Pusat Studi Bioteknologi.
Hari Raya Idul Adha 1436 H diperingati Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS UGM) dengan melakukan penyembelihan hewan qurban dari dari para shohibul qurban RS UGM pada tanggal 25 September 2015 berupa 3 ekor sapi dan 6 ekor kambing.
Salah satu penyebab penyakit kanker payudara semakin meluas di Indonesia adalah kurangnya kesadaran perempuan untuk secara rutin melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Padahal, deteksi dini melalui SADARI membantu meringankan dampak dari kanker payudara.
Yth Bapak/Ibu Civitas RS UGM,
Sehubungan dengan putusnya koneksi internet dan line telpon RS UGM 0274-4530404 dan 0274-4530303 ,berikut ini kami sampaikan beberapa hal terkait masalah tersebut:
Yogyakarta, 12 September 2015. Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada mengadakan acara lomba handhygiene dance, lomba ini diselenggarakan dalam rangka Persiapan Kongres PERSI XII Serta Meningkatkan Motivasi dan Kerjasama Melalui Seni Edukasi. Sesuai dengan kebijakan yang mengacu pada guideline WHO langkah cuci tangan dengan handrub yaitu 8 langkah sedangkan dengan menggunakan air mengalir sebanyak 11 langkah cuci tangan, namun langkah utama gerakan tersebut berjumlah 6 langkah.
Sehubungan dengan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 23 dan 24 September 2015, dengan ini kami sampaikan pelayanan Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS UGM) pada hari Rabu tanggal 23 September 2015 untuk Pelayanan Poli Rawat Jalan dilayani mulai pukul 09.00 WIB setelah selesai Shalat Idul Adha. Lalu pada hari Kamis tanggal 24 September 2015 pelayanan di Poli Rawat Jalan libur, bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan darurat dilayani di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Anakku sudah mau masuk sekolah tapi belum hafal abjad” atau “Kalau anakku sejak kecil sudah dilatih untuk membaca, memakai kata-kata langsung tanpa mengeja, hasilnya umur 2 tahun sudah bisa membaca” adalah sebagian dari komentar dan diskusi di kalangan orangtua. Sedemikian pentingnya kemampuan
membaca dan kemampuan dasar menulis serta berhitung (calistung) seolah menentukan standar pencapaian dan pembandingan tahap perkembangan anak. Alhasil, para orangtua dan tentu saja para guru terimbas akan adanya tuntutan untuk mengupayakan agar anak segera bisa mengenal huruf dan membaca, kalau perlu tidak harus melewati proses yang panjang dan menimbulkan trauma atau frustrasi. Fenomena ini menimbulkan optimisme dan merangsang para ahli pendidikan anak untuk mengembangkan metode pengajaran membaca ini sedini mungkin dengan cara yang diharapkan tetap berpedoman pada kaidah-kaidah
pengajaran ideal. Hasilnya? Tidak sedikit justru hal inilah yang menyebabkan kekuatiran berlebihan orangtua, karena berdampak pula pada ukuran kepantasan penerimaan masuk sekolah yang menggunakan acuan pencapaian kemampuan mengenal huruf, mengeja, membaca abjad menjadi kata dan kemampuan
merangkai kata-kata menjadi kalimat bermakna sebagai ukuran kemampuan berkomunikasi. Cukup memprihatinkan ketika anak dalam usia yang sangat muda (sekitar 2 tahun) sudah terjadwal mengikuti les membaca – bisnis yang menggiurkan sekaligus kesempatan meredakan kecemasan orangtua terhadap
kemampuan membaca si anak. Tujuan orangtua adalah menyiapkan anak untuk mampu berkompetisi. Semakin banyak ketrampilan dan kemampuan yang dikuasai dalam usia yang lebih muda, seolah mengkonfirmasi kehebatan orangtua dalam pengasuhan anak mereka. Benarkah kemampuan membaca dini
menjadi jaminan sukses anak selanjutnya?