Gangguan telinga akibat sumbatan kotoran telinga atau impaksi serumen merupakan gangguan pendengaran yang sering muncul pada segala usia, baik anak-anak, dewasa, maupun lansia. Proses pembentukan serumen sendiri pada dasarnya merupakan proses fisiologis yang merupakan produk dari kelenjar seruminosa yang terdapat pada liang telinga. Materi yang terdapat pada serumen itu sendiri merupakan campuran dari material sebaseus dan hasil sekresi apokrin dari glandula seruminosa yang berkombinasi dengan epitel deskuamasi dan rambut.
Artikel
Apa sih karang gigi itu? Yuks kita mengenal karang gigi lebih dekat. Beberapa orang masih belum memliki pemahaman yang benar mengenai karang gigi. Setelah mengalami sakit pada gusinya atau timbul gangguan seperti bau mulut barulah datang ke dokter gigi. Bahkan banyak yang beranggapan karang gigi justru memperkuat gigi, karena memang struktur karang gigi yang keras dan letaknya yang berada di leher gigi.
Instalasi Rawat Intensif atau unit perawatan intensif adalah suatu unit perawatan di Rumah Sakit yang khusus mengelola pasien dalam kondisi kritis atau sakit berat, cedera dengan penyulit yang mengancam jiwa, yang membutuhkan tenaga terlatih dengan didukung oleh peralatan khusus . Menurut Te Oh (1990), ICU adalah ruang rawat rumah sakit dengan staf dan perlengkapan khusus ditujukan untuk mengelola pasien dengan penyakit, trauma atau komplikasi yang mengancam jiwa.
“Wah…putranya gendut ya.. Lucunya…”
Sepertinya ungkapan-ungkapan seperti itu masih sering terdengar di sekitar kita. Anggapan bahwa anak yang gemuk adalah anak yang sehat, lucu, atau menggemaskan menjadikan kita para orangtua selalu bangga apabila memiliki anak yang gemuk. Tapi tahukah anda bahwa kegemukan atau obesitas pada anak dapat membahayakan kesehatan buah hati kita di masa dewasanya kelak?
Sedentary life style yang terjadi saat ini memunculkan peningkatan jumlah penderita penyakit-penyakit degeneratif dan kardiovaskuler. Menurut federasi diabetes jumlah pengidap diabetes saat ini adalah 8,4 persen dari populasi dewasa dan naik dari 371 juta kasus pada 2012. Pada 2035, organisasi ini memperkirakan jumlah kasus akan melonjak 55 persen menjadi 592 juta.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama baik di negara maju dan negara berkembang, yang mengakibatkan jutaan anak dan orang dewasa yang terinfeksi dan meninggal dunia setiap tahunnya. Epidemi yang meluas terutama mengenai negara dengan sumber daya yang terbatas, menyebabkan peningkatan kebutuhan pendidikan dan penelitian pada masalah ini. Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan RI, kasus baru HIV/AIDS di Indonesia meningkat secara tajam dari 7.184 kasus di tahun 2006 menjadi 29.037 di tahun 2013, dengan total jumlah kasus baru sampai dengan Juni 2014 sebanyak 142.950 kasus. Data pada tahun 2014, Yogyakarta menduduki peringkat ke-8 propinsi dengan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS secara nasional. Dari data tersebut, dapat ditemukan fakta bahwa kelompok umur remaja dan dewasa muda (20-29 tahun) merupakan kelompok orang dengan HIV-AIDS (ODHA) terbanyak. Selain itu, berdasarkan data Riskesdas 2010 didapatkan fakta bahwa usia hubungan seksual pranikah pertama kali paling banyak ditemukan pada kelompok umur 17 – 20 tahun (>10% masing-masing umur), yang merupakan salah faktor resiko IMS. Berdasarkan data di atas, kelompok remaja memerlukan perhatian khusus dalam penanganan HIV/AIDS dan IMS serta kesehatan reproduksi secara komprehensif.
Pertumbuhan dan perkembangan anak sangatlah penting dikenali oleh orang tua. Seringkali permasalahan tentang tumbuh kembang anak ini tidak dikenali oleh orang tua terutama bagi mereka yang baru pertama kali mempunyai anak. Adalah salah besar bila orang tua hanya datang ke dokter spesialis anak atau tenaga medis lainnya hanya untuk mendapatkan imunisasi ( sayangnya hal ini sering ditemukan). Yang seharusnya diketahui oleh orang tua adalah apa yang dibutuhkan oleh seorang anak agar bisa terpenuhi kebutuhan dasar hidupnya sehingga bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal sesuai usianya. Hak dasar anak meliputi mendapatkan secara penuh ASIH ASUH dan ASAH tanpa pandang bulu dan deskriminasi. Hak untuk mendapatkan kasih sayang sayang, cinta, nutrisi yang baik yaitu ASI eksklusif selama 6 bulan, mendapatkan sandang, pangan dan papan yang layak dan cukup, pelayanan kesehatan yang baik, hak untuk mendapatkan imunisasi lengkap agar terhindar dari penyakit yang dapat menimbulkan kematian dan kesakitan yang tinggi, dan pendidikan yang sesuai dengan anak baik itu di sekolah maupun di keluarga dan lingkungan.
Pendahuluan
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk pula anak yang masih didalam kandungan dan remaja (UU no 23 / 2002) Tumbuh kembang anak yang optimal merupakan salah satu hak anak yang hakiki yang melekat pada diri setiap anak, dipengaruhi oleh banyak faktor baik intrinsik maupun ekstrinsik. Kesehatan anak pada umumnya sangat dipengaruhi oleh gaya hidupnya. Masa remaja merupakan masa transisi dari kehidupan anak menjadi orang dewasa. Perubahan fisik tidak hanya ditunjukkan adanya pertumbuhan tinggi badan, berat badan, lingkar kepala tetapi juga perkembangan organ – organ terutama perkembangan kelamin sekunder, perkembangan emosi, kematangan diri dan perkembangan intelektual yang makin menjurus kepeminatan tertentu.
Seorang remaja putri, 18 tahun, datang ke klinik remaja dengan keluhan sulit tidur, tidak bisa konsentrasi saat belajar, sering merasa sedih, dan memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup. Beberapa minggu sebelumnya ia putus hubungan dengan kekasihnya. Sejak usia 15 tahun menjadi remaja seksual aktif dengan kekasihnya. Tampak bekas sayatan-sayatan di kedua lengan bawahnya.
Osteoarthritis adalah sebuah kondisi dimana terjadi kerusakan yang progresif dari sendi. Kerusakan ini terjadi pada perukaan tulang rawan (cartilage) yang melapisi tepi tulang di dalam persendian. Dengan adanya permukaan cartilage ini tulang dapat bergerak dengan mudah tanpa gesekan. Namun bila terjadi kerusakan pada permukaan tersebut maka pergerakan sendi menjadi tidak licin dan dapat menimbulkan nyeri.