Yogyakarta, 29 Mei 2023. Kabar bahagia kembali hadir di RSA UGM, pada tanggal 28 Mei 2023 bertempat di RS Indriati Solo Baru, Tim RSA UGM yang diwakili oleh Putri Diyanita Lestari ,S. Kep.,Ners., Windya Karunia, S.Kep., Ners. , Krisyan, S.Tr.Kep., Novalina HEP, S.Kep., Ners dan Riska Yunida Prastiwi, S.Gz berhasil mendapatkan juara dalam serangkaian acara HUT ke-6 RS Indriati Solo Baru dalam cabang perlombaan Safety Dance.
Artikel
oleh : dr.Dewantari Saputri | editor : dr. Raden Mas Agit Seno Adisetiadi, Sp.PD
Salam sehat sabahat RSA, apakah sahabat pernah mendengar tentang thalasemia? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas apa dan bagaimana penyakit thalasemia, thalasemia salah satu penyakit yang perlu pengobatan jangka panjang, nah bagaimana cara mendeteksi dini atau bahkan pencegahanya dapat sahabat baca pada artikel dibawah ini.
Yogyakarta, 22 Mei 2023. Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu Rumah Sakit Pendidikan yang mengemban tugas Tridharma dengan misi menjadi Rumah Sakit yang melaksanakan pelayanan, pendidikan dan riset yang unggul, berkelas dunia, mandiri, bermartabat dan mengabdi kepada kepentingan masyarakat. Salah satu bentuk pelaksanaannya melalui peningkatan pengembangan kompetensi tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat. Dalam kesempatan ini, RSA UGM kembali menyelenggarakan pertemuan Forum Komunikasi (FORKOM) bersama mitra fasilitas pelayanan kesehatan di DIY dengan mengangkat tema “Mengenal Retinopatik Diabetik dan Intervensinya pada Pasien Diabetes” pada hari selasa, 22 Mei 2023 bertempat di Auditorium Lt.5 RSA UGM.
Yogyakarta, 22 Mei 2023. Tim IGD RSA UGM yang diwakili dr. Aditya Bagas Caswita, Anik Indrawati, S. Kep., Ns, Galih Setiyo A, A. Md. Kep, Tina Tri Subekti, A. Md. Kep dan Bapak Lembono Suprihono berhasil mendapatkan penghargaan sebagai peserta terbaik 2 dalam rangkaian kegiatan PELATIHAN GLADI LAPANG TIM AMBULAN, Kesiapsiagaan Tim Ambulance Emergency dalam Penanganan Bencana: Mass Casualty Insident (MCI) yang diselenggarakan oleh Divisi PUSBANKES 118 DIY – PT CITRA PARAMEDIKA bekerjasama dengan RSU PKU Muhammadiyah Bantul.
Di Balik Kenikmatan Rokok dan Vape: Bahayanya untuk Kesehatan Rongga Mulut
Oleh: drg. Ayu Fresno Argadianti, Sp. PM | Editor: drg. Hendri Susanto, M.Kes., Ph.D., Sp.PM
Oleh: dr. Rahma Kusumawardhani, SpGK
Editor: Dr. dr. Woro Rukmi Pratiwi, M.Kes., Sp.PD., FINASIM
Ciki ngebul. Jajanan kekinian yang sebetulnya sudah lama ada dan biasanya hadir di kegiatan pasar malam, bazar, bahkan di pusat perbelanjaan ini mendadak menjadi trending. Belum lama masyarakat dikejutkan dengan kasus keracunan yang dialami oleh anak-anak setelah mengonsumsi jajanan ciki ngebul. Gejala yang muncul seperti pusing, sakit perut, mual, dan muntah. Tidak hanya keracunan, satu orang anak harus menjalani operasi karena mengalami lambung bocor setelah makan jajanan ini. Ternyata kasus kerusakan lambung akibat jenis makanan ini bukan yang pertama kali terjadi. Di beberapa negara telah dilaporkan kejadian serupa. Apa yang sebenarnya menyebabkan keracunan hingga kerusakan lambung ini?
Oleh: dr. Annisa Nurul Pratiwi Sudarmadi | Leiyla Elvizahro, S.Gz | Editor: dr. Fita Wirastuti, M.Sc., Sp.A.
Apa sih yang dimaksud dengan Stunting?
Mungkin hal ini terlintas dalam benak ayah dan bunda. Nah, Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Standar yang kita gunakan adalah standar antropometri menurut Permenkes No. 2 tahun 2020. Atau jika mau praktis kita bisa melihat pada kurva dalam buku KIA. Pengukuran yang kita perhitungkan adalah BB/U (berat badan menurut usia), TB/U (tinggi badan menurut usia), BB/TB (berat badan menurut tinggi badan) dan IMT/U (indeks massa tubuh menurut usia). Ukuran tersebut penting untuk menentukan status gizi anak dan tren pertumbuhannya.
Oleh: dr. Rosyida Avicennianing Tyas | Editor: dr. Fita Wirastuti, M.Sc., Sp.A
Halo sahabat sehat RSA, pasti sudah familiar ya dengan istilah kejang demam atau sering juga disebut step. Apakah yang dimaksud dengan kejang demam (step) itu? Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi akibat peningkatan suhu tubuh. Lebih sering terjdi pada kondisi demam yang muncul tinggi mendadak dengan peningkatan suhu yang tajam.
LAYANAN BARU KLINIK ENDOKRIN RSA UGM
Yogyakarta, 1 Oktober 2022. Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) kembali membuka layanan baru, yaitu Klinik Endokrin bertempat di Poliklinik BIMA 2 RSA UGM. Diharapkan melalui layanan ini, RSA UGM semakin mampu memberikan layanan yang optimal bagi masyarakat. Klinik Endokrin RSA UGM, melayani pemeriksaan dan pengobatan pada pasien yang mengalami kelainan endokrin seperti pasien dengan keluhan Diabetes, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme, serta Hipertensi pada usia muda. Juga beberapa kelainan endokrin yang jarang timbul di masyarakat, seperti kelainan pertumbuhan berupa kretinisme (kerdil), gigantisme (raksasa) dan akromegali (telapak tangan dan kaki membesar). Ali Baswedan, Sp.PD-KEMD selaku Dokter Spesialis yang bertugas pada Klinik Endokrin di RSA UGM mengatakan, “Masalah kesehatan itu tidak hanya tanggungjawab pemerintah (BPJS), tetapi juga Rumah Sakit, dan dokter-dokter secara keseluruhan, untuk itu RSA UGM berkomitmen akan selalu memberikan pelayanan dan kemudahan bagi pasien kelainan Endokrin yang membutuhkan pemeriksaan sekaligus pengobatan di Klinik Endokrin RSA UGM”.
Oleh: dr. Juan Adrian Wiranata | Editor: dr. RM. Agit Sena Adisediati, Sp.PD
Kanker payudara adalah kanker dengan kejadian paling banyak di Indonesia, mencangkup hampir sepertiga dari seluruh tipe kanker pada wanita Indonesia. Kanker payudara juga ambil andil dalam hampir sepuluh persen kematian akibat kanker di Indonesia pada tahun 2020 [1]. Tingkat harapan hidup dari kanker payudara secara keseluruhan juga kurang baik, dengan studi di Indonesia menunjukkan angka pasien yang mencapai kelangsungan hidup lima tahun hanya sekitar lima puluh persen pada seluruh stadium kanker payudara. Untuk pasien dengan stadium akhir, angka kelangsungan hidup lima tahun ditemukan semakin rendah, hanya mencapai sekitar dua belas persen, menunjukkan bahwa semakin tingginya stadium kanker payudara menyebabkan angka kelangsungan hidup yang semakin rendah [2,3]. Di Yogyakarta sendiri, beberapa studi telah menunjukkan bahwa kebanyakan pasien kanker payudara baru terdiagnosis pada stadium akhir [2,4]. Hal ini tentu merupakan temuan yang sangat tidak menguntungkan bagi kelangsungan hidup pasien kanker payudara di Yogyakarta.