Oleh : Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, S.Kep., Ns., M.N.Sc.(I.C)
Editor : Sugiarsih,S.kep,Ns.,MPH
Hari Perawat Internasional atau dikenal sebagai International Nurse Day (IND) jatuh setiap 12 Mei. Hal ini sebagai momentum pengingat jasa dan peran perawat dalam sistem kesehatan. Selain itu, Hari Perawat Internasional juga turut mengenang jasa Florence Nightingale (Lady with The Lamp) yang lahir pada 12 Mei 1820. Beliau merupakan seorang perawat asal Inggris yang menjadi dasar dari keperawatan modern.
Perawat tidak bisa dilepaskan dari sistem pelayanan kesehatan karena setiap fasilitas layanan kesehatan pasti memiliki perawat sebagai salah satu unsur profesional dalam sistem pelayanan kesehatan. Sejarah keperawatan di Indonesia sendiri cukup panjang. Keberadaan perawat di Indonesia dimulai dari masa penjajahan Belanda ke Indonesia. Pada saat itu, pemerintahan Belanda membentuk Velpeger (perawat dari penduduk pribumi) yang berfungsi untuk merawat orang sakit dengan bantuan oleh Zieken Oppaser. Selain itu, Pemerintah Belanda mendirikan rumah sakit yang bernama Binen Hospital di Jakarta pada tahun 1799. Keperawatan di Indonesia sendiri mulai berkembang pada tahun 1816 – 1942. Hal ini terlihat dari banyaknya pembangunan rumah sakit yang berdiri secara hampir bersamaan diantaranya ada RS PGI Cikini di Jakarta, RS ST Carollus di Jakarta, RS ST Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang. Pada saat itu, didirikanlah pula sekolah-sekolah perawat.
Saat ini perawat menduduki tenaga kesehatan terbanyak di Indonesia. Dari Profil Kesehatan Indonesia 2020 menunjukkan tenaga perawat menduduki sebagai SDM Kesehatan terbanyak di Rumah Sakit di Indonesia
Dengan jumlah yang besar ini maka sesuai dengan tema yang ditetapkan ICN (International Council of Nurses) yaitu “Nurses: A Voice to Lead – Invest in Nursing and respect rights to secure global health’, artinya Perawat: Suara untuk Memimpin – Berinvestasi dalam Keperawatan dan hormati hak untuk mengamankan kesehatan global.
Tema Hari Perawat Internasional kali ini berfokus pada kebutuhan melindungi, mendukung, dan berinvestasi dalam profesi keperawatan demi memperkuat dan mengamankan sistem kesehatan secara global.
Dengan adanya pandemi COVID-19 telah diketahui kelemahan yang disebabkan oleh kurangnya investasi dalam sistem kesehatan di seluruh dunia. Dengan adanya tema untuk IND 2022 ini menunjukkan perlunya berinvestasi dalam keperawatan, untuk membangun tenaga keperawatan yang tangguh serta berkualitas tinggi, dan untuk melindungi hak-hak perawat dalam rangka mengubah sistem kesehatan guna memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat baik sekarang maupun di masa depan.
Seorang perawat memiliki peran yang besar dalam sistem layanan kesehatan karena perawat memiliki peran sebagai pemberi asuhan keperawatan (care provider), pemimpin komunitas (community leader), pendidik (educator), pembela hak pasien (advocate) serta sebagai seorang peneliti (researcher). Perawat sebisa mungkin harus mengembangkan ide dan rasa ingin tahu, serta mencari solusi dan jawaban terhadap fenomena atau masalah kesehatan yang terjadi pada pasien baik di komunitas maupun klinik. Dan setiap unsur organisasi atau institusi yang menaungi perawat harus berpikir tentang pengembangan keperawatan sebagai bentuk investasi
SELAMAT HARI PERAWAT INTERNASIONAL
UNTUK SELURUH PERAWAT DI DUNIA !
PENULIS |
Nama : Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, S.Kep., Ns., M.N.Sc.(I.C)
Pekerjaan : Perawat di RSA UGM Instagram : @eri_yanuar2004 Email : eri.yanuar02@gmail.com |