Oleh: dr. Bayu Pratama Putra, Ph.D. | Editor: dr. Lisa Larosma Dewi, Sp.PD
Kolesterol merupakan lemak yang diproduksi secara alami oleh organ hati (liver). Kolesterol memiliki peran penting dalam tubuh untuk pembentukan hormon reproduksi (testosteron dan estrogen) serta membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K. Terdapat dua jenis kolesterol yang ada di dalam tubuh:
- Kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL):
Berfungsi untuk membersihkan kolesterol-kolesterol dari berbagai organ, termasuk pada pembuluh darah, dan membawanya kembali menuju liver. Kadar HDL yang tinggi dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
- Kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL):
Kebalikan dari kolesterol baik, LDL berfungsi untuk membawa kolesterol dari liver ke berbagai organ. Apabila jumlah LDL terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan terjadi penumpukan lemak dan mengendap dalam pembuluh darah.
Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah masih menjadi tantangan kesehatan yang besar. Kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah dapat berisiko terjadinya penyakit seperti:
- Penyakit jantung koroner, dikarenakan penyumbatan pembuluh darah jantung oleh plak kolesterol.
- Stroke, dikarenakan tersumbatnya aliran darah ke otak.
- Hipertensi, dikarenakan meningkatnya tekanan darah yang dipicu oleh penyempitan pembuluh darah.
Oleh karena itu, menjaga kadar kolesterol secara rutin sangatlah penting untuk mencegah terjadinya penyakit berbahaya seperti di atas.
Meskipun banyak orang yang telah menyadari bahaya kolesterol tinggi terhadap kesehatan, masih terdapat banyak mitos yang dipercaya di masyarakat mengenai kolesterol.
Berikut kami akan membahas beberapa mitos tentang kolesterol serta penjelasannya:
- MITOS: Badan pegal-pegal disebabkan karena kolesterol tinggi
Pegal pada sendi dan otot tubuh tidak selalu disebabkan oleh kolesterol yang tinggi. Peradangan pada sendi dan otot salah satu penyebab munculnya gejala nyeri pada tubuh. Jadi, apabila Anda jika mengalami keluhan ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penyebabnya.
- MITOS: Semua makanan yg berlemak selalu jahat
Tidak semua lemak itu jahat. Lemak dalam makanan dibagi menjadi 2 jenis:
- Lemak sehat (tak jenuh): ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Konsumsi lemak sehat tersebut baik untuk kesehatan jantung.
- Lemak jahat (jenuh/trans): ditemukan dalam keju, mentega, makanan olahan manis (biskuit, kue, es krim, pastry), dan produk olahan daging. Komsumsi lemak jahat yang berlebihan dapat meningkat kadar kolesterol jahat “LDL” yang berisiko penyakit jantung dan stroke.
- MITOS: Jika kolesterol tinggi, pasti ada gejala
Kolesterol tinggi sering disebut sebagai silent killer karena pasien sering tidak merasakan gejala apa pun hingga terjadi komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke. Oleh karena itu, sangat penting untuk rutin melakukan cek kesehatan.
- MITOS: Orang yang kurus memiliki kolesterol yang normal
Meskipun overweight dan obesitas meningkatkan risiko kadar kolesterol yang tinggi, orang kurus pun dapat memiliki kolesterol yang tinggi, terutama jika memiliki pola makan buruk atau faktor keturunan.
- MITOS: Makan daging kambing dan durian menyebabkan kolesterol tinggi
Daging kambing mengandung kolesterol lebih sedikit dibandingkan dengan daging sapi (75 mg vs. 90 mg kolesterol). Sementara itu, durian tidak mengandung kolesterol jahat, tetapi mengandung lemak baik. Masalahnya bukan pada kedua makanan tersebut, melainkan porsi makan yang berlebihan dan kebiasaan konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan garam secara bersamaan.
- MITOS: Obat kolesterol hanya perlu diminum ketika kadar kolesterol tinggi
Obat kolesterol membantu mengontrol kadar kolesterol darah, tetapi perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat dan olahraga rutin tetap diperlukan untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, konsumsi obat yang tidak teratur dapat mengurangi efektivitasnya. Oleh karena itu, konsumsilah obat kolesterol sesuai anjuran dari dokter.
- MITOS: Kolesterol tinggi hanya masalah pada laki-laki
Aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah akibat penumpukan lemak) lebih sering terjadi terjadi pada perempuan setelah menopause. Sebelum menopause, perempuan memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL. Setelah menopause, kadar LDL perempuan akan cenderung meningkat sehingga berisiko terhadap penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol merupakan komponen penting dalam tubuh. Namun, kadar kolesterol yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Memahami perbedaan antara kolesterol baik dan jahat, serta mengenali mitos dan fakta yang beredar di masyarakat, dapat membantu dalam mengambil langkah pencegahan yang lebih baik.
Mari bersama-sama menerapkan gaya hidup CERDIK sesuai anjuran dari Kementerian Kesehatan untuk mencegah risiko penyakit akibat kolesterol tinggi, yaitu:

Dengan menerapkan kebiasaan sehat, kita dapat menjaga kadar kolesterol tetap normal dan mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan kolesterol tinggi.
Masyarakat hidup sehat, Indonesia Kuat!
Referensi:
- American Heart Association. Common Misconceptions about Cholesterol. 2024. https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol/about-cholesterol/common-misconceptions-about-cholesterol
- Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan RI. Apa itu kolesterol?. 2018. https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/38/apa-itu-kolesterol#:~:text=Kolesterol%20merupakan%20senyawa%20lemak%20yang,berguna%20untuk%20mendeteksi%20risiko%20tersebut.
- Learn Genetics. The Friendly Side of Fat. 2024. https://learn.genetics.utah.edu/content/metabolism/fat/
- Mumford SL, Chavarro JE, Zhang C, Perkins NJ, Sjaarda LA, Pollack AZ, et al. Dietary fat intake and reproductive hormone concentrations and ovulation in regularly menstruating women. Am J Clin Nutr. 2016 Mar;103(3):868-77. doi: 10.3945/ajcn.115.119321
- National Health Service United Kingdom. Fat: the facts. 2023. https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/food-types/different-fats-nutrition/#:~:text=Monounsaturated%20fats%20help%20protect%20your,as%20almonds%2C%20brazils%2C%20and%20peanuts
- Su L, Mittal R, Ramgobin D, Jain R, Jain R. Current Management Guidelines on Hyperlipidemia: The Silent Killer. J Lipids. 2021 Jul 31;2021:9883352. doi: 10.1155/2021/9883352.
- Kemenkes RSJPD Harapan Kita. Mengupas Tuntas Mitos-mitos Tentang Kolesterol. 2021. https://pjnhk.go.id/artikel/mengupas-tuntas-mitos-mitos-tentang-kolesterol