Yogyakarta, Jumat 7 Oktober 2016. Prof. H. Mohamad Nasir., Ph.D., AK – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Menristekdikti) melakukan kunjungan di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS UGM), didampingi oleh Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D – Dirjen Sumberdaya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan jajaran Pimpinan UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D – Rektor UGM, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D – Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.
Kunjungan Prof. Nasir disambut langsung oleh Prof. dr. Arif Faisal, Sp.Rad(K)., DHSM – Direktur Utama RS UGM, Prof. Dr. dr. Elisabeth Siti Herini, Sp.A(K) – Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, dr. Arief Budiyanto, Ph.D.Sp.KK(K) – Direktur SDM dan Akademik, Drs. Haryono, Ak., M.Com – Direktur Keuangan dan Administrasi Umum, beserta Pejabat Struktural.
Prof Arif Faisal memaparkan berbagai kegiatan dan capaian RS UGM dalam bentuk presentasi poster mengenai pencapaian dalam bidang manajemen yaitu persiapan awal operasional rumah sakit mulai tahun 2012 meliputi proses penetapan kelas, ijin operasional tetap, kerjasama BPJS dan berbagai jaminan kesehatan sosial lainnya, sampai kegiatan yang mendapatkan Rekor MURI di tahun 2016. RS UGM sebagai RS PTN Kelas B pertama yang mendapatkan Akreditasi KARS dengan tingkat Paripurna. Inovasi pelayanan yaitu Pelayanan Berbasis Patient Safety, Interprofessional Collaborative Practice (IPCP), serta Case Management System. Hasil riset juga dipaparkan dalam kesempatan ini, berupa riset klinis dan non klinis oleh dr. Arief Budiyanto.
Prof Mohamad Nasir mengapresiasi perkembangan RS UGM mulai dari soft opening di tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 ini menunjukkan progress yang baik. Menristedikti juga mendukung RS UGM yang telah mengembangkan kerjasama stem cell, karena stem cell merupakan masa depan bangsa Indonesia untuk memperbaiki masalah penyakit degenerative. Harapannya RS UGM dapat terus mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam bidang pelayanan maupun riset, apalagi dengan adanya terobosan Case Management System dan Patient Safety dapat menjadi contoh dalam pengelolaan pasien oleh RS Pendidikan di seluruh Indonesia.
“Semoga RS UGM semakin memperkuat cita-cita RS Pendidikan yaitu layanan pendidikan bagi mahasiswa terutama fakultas kedokteran, mereka telah mendapatkan ilmu pre klinik di fakultas dan klinik akan didapat di rumah sakit,” pesan Prof Nasir.
Dalam kunjungan ini juga dilakukan penandatanganan prasasti Grand Opening Rumah Sakit UGM yang sempat tertunda ditanda tangani pada saat HUT RS UGM ke-4 bulan Maret lalu. Kunjungan dilanjutkan dengan peninjauan langsung di ruang pelayanan hemodialisa untuk berbincang langsung dengan pasien tentang pelayanan yang diberikan dan menyempatkan diri peninjauan proyek pembangunan gedung pelayanan RS UGM. (Humas RS UGM/Deta)