Ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah wajib yang dilakukan oleh kaum muslimin dan muslimat di seluruh dunia. Dalam ibadah ini, kita tidak diperbolehkan makan, minum, merokok, berhubungan seksual dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa dari pagi hingga sore hari. Nabi Muhammad SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim: “Berpuasalah maka kamu akan sehat”. Dari segi ilmiah manfaat puasa bagi kesehatan tubuh telah banyak diteliti dan dibahas, diantaranya menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah, memperbaiki profil lemak darah, mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) dan lain-lain. Bagaimanakah manfaat puasa bagi kesehatan kulit dan yang apa tips bagi orang yang mempunyai kulit yang bermasalah selama menjalankan ibadah puasa?
Kulit dan Kelamin
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama baik di negara maju dan negara berkembang, yang mengakibatkan jutaan anak dan orang dewasa yang terinfeksi dan meninggal dunia setiap tahunnya. Epidemi yang meluas terutama mengenai negara dengan sumber daya yang terbatas, menyebabkan peningkatan kebutuhan pendidikan dan penelitian pada masalah ini. Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan RI, kasus baru HIV/AIDS di Indonesia meningkat secara tajam dari 7.184 kasus di tahun 2006 menjadi 29.037 di tahun 2013, dengan total jumlah kasus baru sampai dengan Juni 2014 sebanyak 142.950 kasus. Data pada tahun 2014, Yogyakarta menduduki peringkat ke-8 propinsi dengan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS secara nasional. Dari data tersebut, dapat ditemukan fakta bahwa kelompok umur remaja dan dewasa muda (20-29 tahun) merupakan kelompok orang dengan HIV-AIDS (ODHA) terbanyak. Selain itu, berdasarkan data Riskesdas 2010 didapatkan fakta bahwa usia hubungan seksual pranikah pertama kali paling banyak ditemukan pada kelompok umur 17 – 20 tahun (>10% masing-masing umur), yang merupakan salah faktor resiko IMS. Berdasarkan data di atas, kelompok remaja memerlukan perhatian khusus dalam penanganan HIV/AIDS dan IMS serta kesehatan reproduksi secara komprehensif.