• PORTAL AKADEMIK
  • IT CENTER
  • LIBRARY
  • RESEARCH
  • WEBMAIL
  • PUSAT LAYANAN INFORMASI
  • GAWAT DARURAT
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Sejarah Rumah Sakit Akademik UGM
    • Visi, Misi, Tugas, Motto, dan Kebijakan Mutu
    • Logo Rumah Sakit Akademik UGM
    • Clinical Research Unit
    • Pengabdian Masyarakat
    • Manajemen RSA UGM
    • Pasar Krempyeng
  • Diklat
  • Layanan
    • IGD
    • Unit Tranfusi Darah
    • Klinik Eksekutif dan Medical Check Up
      • Klinik Eksekutif
      • Paket Medical Check Up
    • Klinik
      • Klinik Anak
      • Klinik Bedah
      • Klinik Subspesialis Bedah
      • Klinik Gadjah Mada Orthopedi Center
      • Klinik Dermatologi, Venereologi, dan Estetika
      • Klinik Gigi dan Mulut
      • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
      • Klinik Kesehatan Jiwa
      • Klinik Mata
      • Klinik Obstetri dan Ginekologi
      • Klinik Paru dan Pernapasan
      • Klinik Penyakit Dalam
      • Klinik Fisik dan Rehabilitasi Medik
      • Klinik Gizi
      • Klinik Saraf
      • Klinik THT-KL
    • Hemodialisa
    • Radiologi
    • Psikologi Anak
    • Antarejo
    • Jatayu Home Care
    • Rawat Inap
    • Health Tourism & Wellness
    • Cerebral Palsy Center
  • Informasi
    • Jadwal Dokter RSA UGM
    • Artikel
      • Artikel Kesehatan
      • Berita
    • Kerja Sama Asuransi
    • Alur Pasien
    • INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
    • DATA INDIKATOR MUTU
    • Media Monitoring
    • Booklet Edukasi
    • Homestay UGM
  • Kontak Kami
    • Zona Integritas
    • SP4N Lapor
    • E-Komplain
    • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Artikel
  • Kenali Kusta: Penyakit Kulit yang Bisa Disembuhkan

Kenali Kusta: Penyakit Kulit yang Bisa Disembuhkan

  • Artikel, Kulit dan Kelamin
  • 30 January 2025, 08.49
  • Oleh: admin
  • 0

Oleh: dr. Dyahlokita Swastyastu, M.Med.Sc., Sp. D.V.E

Apa itu Kusta?

Kusta merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini utamanya menyerang organ kulit dan saraf tepi, serta dapat pula pada jaringan tubuh lainnya, seperti mata, saluran pernaafsan, dll. Penyakit kulit ini menyebabkan gejala yang berkembang secara perlahan dalam jangka waktu lama [1].

Penularan kusta terjadi melalui kontak erat dan dalam waktu lama dengan penderita yang belum menjalani pengobatan, biasanya melalui percikan cairan dari hidung atau mulut saat berbicara, bersin, atau batuk. Namun, penting untuk diketahui bahwa interaksi biasa seperti bersalaman, berbagi alat makan, atau duduk bersama tidak menyebabkan penularan [1].

Epidemiologi Kusta

Kusta masih menjadi masalah kesehatan di beberapa negara, termasuk Indonesia.

  • Berdasarkan data WHO tahun 2023, terdapat hampir 200.000 kasus baru kusta di dunia setiap tahun. Tiga negara dengan angka kasus tertinggi secara berurutan adalah Brasil, India, dan Indonesia yang menyumbang sekitar 71.9 % kasus global [2].
  • Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023 menunjukkan ditemukan sekitar hampir 15.000 kasus baru kusta. Di Indonesia, prevalensi kusta tercatat sebesar 0,63 kasus per 10.000 populasi, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan beban kasus kusta tertinggi di dunia. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian khusus dalam upaya pencegahan, pengobatan, dan eliminasi kusta secara menyeluruh [3].
Persebaran Kasus Kusta di Dunia Tahun 2023
Persebaran Kasus Kusta di Dunia Tahun 2023
Proporsi Kasus Kusta Baru Per Provinsi Tahun 2023
Proporsi Kasus Kusta Baru Per Provinsi Tahun 2023
  • Berdasarkan grafik laporan di atas, terlihat bawah tiga provinsi dengan proporsi kasus kusta baru tertinggi pada tahun 2023 adalah Sulawesi Utara (98,9), Papua (97,3), dan Maluku (95,8) [3]. Hal ini dapat mencerminkan keberhasilan deteksi dini dan penanganan kusta pada wilayah tersebut.

Tanda dan Gejala Kusta

Gejala kusta sering kali berkembang secara perlahan, sehingga banyak penderita yang tidak menyadari penyakitnya. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi [1]:

  1. Bercak kulit, berupa perubahan warna putih, kemerahan atau kecoklatan. Kelainan kulit lain dapat berupa peninggian, penebalan atau benjolan kulit. Tanda kulit ini umumnya disertai dengan penurunan atau hilangnya sensasi (mati rasa). .
  2. Penebalan saraf tepi, umumnya diketahui melalui pemeriksaan fisik..
  3. Kehilangan fungsi saraf seperti, kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki, hingga kelemahan otot.
  4. Luka pada tubuh terutama pada bagian yang sering digunakan, seperti tangan dan kaki, yang sulit sembuh.
Contoh Kelainan Kulit pada Kusta
Contoh Kelainan Kulit pada Kusta

Bagaimana Pengobatan Kusta?

Kusta adalah penyakit yang bisa disembuhkan. Pengobatan kusta menggunakan Multidrug Therapy (MDT) telah tersedia secara gratis di seluruh fasilitas kesehatan. Pengobatan MDT terdiri dari kombinasi antibiotik yang diminum selama 6-12 bulan, tergantung pada jenis klasifikasi kusta [2].

Jika kasus kusta segera terdeteksi dan pengobatan dilakukan dengan tepat maka komplikasi seperti kerusakan saraf dan kecacatan dapat dicegah. Oleh karena itu, jika Anda atau keluarga mengalami gejala yang dicurigai sebagai kusta, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Meningkatkan Kesadaran, Menghapus Stigma

Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan kusta adalah stigma sosial [4]. Banyak penderita merasa malu atau takut mendapatkan diskriminasi, sehingga menunda pengobatan. Padahal, setelah menjalani pengobatan MDT, penderita tidak lagi menularkan penyakit ini. Kita semua memiliki peran dalam menghilangkan stigma ini dengan memberikan dukungan kepada penderita dan menyebarkan informasi yang benar tentang kusta.

Langkah Pencegahan Kusta

Untuk mencegah kusta, penting bagi kita untuk:

  1. Mengenali gejala lebih dini dan segera memeriksakan diri jika ada tanda mencurigakan.
  2. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
  3. Mendukung pengobatan bagi mereka yang terdiagnosis.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kusta, kita dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini sekaligus menghilangkan stigma di masyarakat.

REFERENSI

  1. Gilmore A, Roller J, Dyer JA. Leprosy (Hansen’s disease): an update and review. Mo Med. 2023 Jan-Feb;120(1):39-44. PMID: 36860602; PMCID: PMC9970335.
  2. World Health Organization. Leprosy (Hansen’s disease) [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2023 [cited 2025 Jan 18]. Available from: https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/leprosy-hansens-disease
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional Program Pemberantasan Kusta. Jakarta: Kemenkes RI; 2023.
  4. World Health Organization. Towards zero leprosy: Global Leprosy (Hansen’s Disease) Strategy 2021–2030 [Internet]. New Delhi: World Health Organization, Regional Office for South-East Asia; 2021 [cited 2025 Jan 19]. Available from: https://apps.who.int/iris/handle/10665/208824
Tags: Kulit dan Kelamin kusta penyakit

Pencarian

Artikel Kesehatan

  • Anak
  • Jantung
  • Diabetes
  • Kesehatan Jiwa
  • Kulit dan Kelamin
  • Lansia
  • Nutrisi

Informasi Terbaru

  • Selamat dan Sukses, Dokter Spesialis THT-BKL RSA UGM Raih Gelar Doktor
  • Kemenkes Apresiasi RSA UGM sebagai Pionir Wisata Medis dan Bedah Robotik di Indonesia
  • Ruptur/Robekan Kandung Kemih
  • RSA UGM Raih Juara 1 Paritrana Award 2025 di DIY | Rumah Sakit Akademik UGM
Universitas Gadjah Mada

Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

Jl. Kabupaten (Lingkar Utara), Kronggahan, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55291

rsa@ugm.ac.id

0811 2846 042 (IGD, WhatsApp Chat Only)
0811 2548 118 (IGD, Telepon)
0811 2856 210 (Pusat Layanan Informasi, WhatsApp Chat Only)

Artikel Kesehatan

  • Anak
  • Jantung
  • Diabetes
  • Kesehatan Jiwa
  • Kulit dan Kelamin
  • Lansia
  • Nutrisi

Layanan

  • Health Tourism and Wellness
  • Jatayu Homecare and Telemedicine
  • Unit Tranfusi Darah
  • Antarejo
  • Medical Check-Up
  • Klinik Eksekutif
  • Cathlab
  • CPET
  • Pendidikan dan Pelatihan
ARSPTN logo

© Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY