Puasa di bulan Ramadhan adalah wajib dilakukan oleh semua umat Muslim di seluruh dunia. Puasa merupakan salah satu rukun Islam berupa ibadah menahan diri dari segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari, salah satu-nya adalah menahan makan dan minum. Otomatis ketika berpuasa asupan kita akan menurun, tapi apakah hal tersebut memberi dampak negatif terhadap otak?
Saraf
Puasa ternyata memberi banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, termasuk menjaga kesehatan otak dan saraf kita. Selama ini, beberapa penyakit saraf diketahui dapat menyebabkan kecacatan (disabilitas) dan kematian pada orang-orang usia lanjut. Beberapa penelitian membuktikan bahwa puasa dapat membantu menjaga kesehatan otak dan saraf kita.
oleh: dr. Farida Niken Astari Nugroho Hati, M.Sc., Sp.S
Dokter Spesialis Saraf RS Akademik UGM
Otak merupakan organ yang mengatur seluruh sistem saraf pada tubuh kita. Semua gerakan, indera perasa maupun fungsi kognitif diatur semuanya oleh otak. Otak terdiri dari jutaan akson dan neuron yang saling berhubungan satu sama lain membentuk trilyunan sinaps. Pada dasarnya, seperti jantung, otak memproduksi aktivitas listrik yang bersifat ritmik dan terus menerus. Aktivitas listrik tersebut diduga berasal dari bagian otak yang bernama talamus yang berfungsi semacam pacemaker dan akan dipancarkan ke seluruh bagian otak melalui sel-sel otak. Untuk merekam aktivitas listrik otak tersebut digunakan sebuah alat penunjang diagnostik yaitu Elektroensefalografi (EEG) .