Kehidupan modern dewasa ini cenderung menuntut individu berperilaku serba ‘cepat’ dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan material. Berbagai tekanan hidup yang terus meningkat memaksa individu berperilaku serba ‘cepat’. Di satu sisi hal ini dapat membentuk potensi diri menjadi pribadi yang kuat karena bertahan dan dapat mengatasi tantangan hidup tapi di sisi lain menimbulkan stressor psikososial dalam kesehatan jiwa dalam masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dari perilaku masyarakat yang pemarah, pendendam, rakus, serakah, mudah putus asa, pemalas, hilangnya rasa malu dan sebagainya. Sebagian besar dari mereka yang mengalami tidak menyadari dirinya mengalami gangguan mental, sehingga tidak berupaya untuk memperbaiki diri dan mengatasinya. Gangguan jiwa / mental dapat berakar dari tidak terpenuhinya kebutuhan psikis dasar yang berasal dari ciri keberadaan manusia yang harus dipuaskan. Gangguan jiwa berpengaruh erat pada kondisi fisik seseorang. Mental yang sehat adalah individu yang mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, lingkungan dan mampu menghadapi problem-problem hidup serta dapat berkontribusi dalam lingkungannya.
Arsip 2015:
13 July
Bismillahirahmanirrahim,
Puasa tinggal beberapa hari lagi. Mari kita merenung ke dalam diri sendiri. Akankah kita mencapai pada diri yang suci?
Puasa sebulan merupakan sarana penyucian diri. Banyak nilai hikmah terkandung dalam ibadah puasa, diantaranya adalah nilai disiplin, pengendalian diri, dan kepedulian sosial. Diharapkan ibadah puasa satu bulan yang kita lakukan tidak hanya menuai rasa lapar dan dahaga saja, namun menuai potensi diri tertinggi manusia yaitu menuju fitrah.