Apa Itu Robotic Total Knee Replacement?
Operasi ganti lutut, atau yang dikenal juga dengan nama total knee replacement (TKR), dilakukan untuk mengganti sendi lutut yang sudah rusak dengan sendi buatan (implan). Seiring dengan perkembangan teknologi, operasi ganti lutut kini dapat dilakukan dengan bantuan robot atau yang disebut Robotic Total Knee Replacement.

Prosedur Robotic Total Knee Replacement merupakan salah satu prosedur bedah orthopedi yang tersedia di Rumah Sakit Akademik UGM (RSA UGM) di Yogyakarta. Prosedur ini memiliki keuntungan jika dibandingkan dengan metode operasi ganti lutut konvensional atau tanpa bantuan robot.
Penggunaan robot dapat membantu dokter bedah orthopedi selaku operator untuk mendapatkan presisi yang lebih baik. Setiap pasien memiliki bentuk tubuh yang berbeda-beda. Bentuk kaki pasien (O atau X) serta bentuk tubuh (gemuk atau kurus) dapat menyulitkan operator dalam mendapatkan pengukuran yang akurat.
Prosedur ini bukan berarti robot akan menggantikan dokter. Sebaliknya, robot hadir sebagai alat bantu untuk mengendalikan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas. Robot berperan sebagai asisten agar hasil operasi lebih akurat, presisi, dan minim kesalahan.
Bagaimana cara kerja robot?
Sebelum operasi dilakukan, dokter akan “memperkenalkan” robot kepada lutut pasien. Lutut akan dipasangi marker, kemudian marker diterjemahkan oleh robot untuk mengambil gambar 3D scan atau real time scanning dari bentuk lutut pasien.
Gambar tersebut kemudian digunakan untuk mengevaluasi tindakan bedah yang akan dilakukan. Dengan bantuan robot, pemotongan tulang menjadi lebih akurat, pemasangan implan lebih presisi, kesalahan minim terjadi, dan pasien pun merasa lebih nyaman. Robotic Total Knee Replacement juga memungkinkan pasien untuk mendapatkan bentuk lutut yang lebih natural sehingga proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat.

Pada kondisi apa pasien dapat melakukan Robotic Total Knee Replacement?
Robotic Total Knee Replacement dapat membantu pasien dengan kondisi osteoarthritis. Osteoarthritis menyebabkan peradangan dan pengapuran pada sendi akibat kerusakan tulang rawan. Pasien dengan kondisi ini mengalami penipisan tulang rawan, sehingga timbul gesekan antartulang ketika melakukan gerakan. Osteoarthritis umumnya terjadi pada sendi-sendi penopang berat badan, salah satunya adalah sendi lutut.
Perlu diingat, Robotic Total Knee Replacement merupakan pilihan terakhir bagi pasien yang sendinya sudah mengalami kerusakan cukup berat (grade 4). Operasi ini dapat dilakukan setelah pasien mencoba semua jenis obat-obatan dan fisioterapi, tetapi masih tidak memberikan hasil.
Terdapat dua prinsip yang harus dipenuhi sebelum operasi dilakukan. Pertama, gambaran dari pemeriksaan radiologi menunjukkan kerusakan yang berat. Kedua, kondisi klinis pasien. Jika pasien sudah mengalami nyeri terus-menerus, mendapati penurunan fungsi gerak, dan merasa aktivitas sehari-hari terganggu, maka pasien disarankan melakukan operasi ganti lutut.
Selain pada pasien osteoarthtritis lutut, operasi Robotic Total Knee Replacement juga dapat dilakukan pada pasien yang mengalami cedera lutut atau rheumatoid arthritis.