Air merupakan zat yang tidak mengandung kalori seperti halnya makanan. Namun keberadaanya bagi tubuh jauh lebih penting dibandingkan dengan makanan. Kekurangan cairan lebih membahayakan. Perlu kita ketahui bahwa 55-60% penyusun tubuh orang dewasa adalah air. Manusia dapat bertahan selama delapan minggu tanpa makanan, namun hanya dapat bertahan selama 3-5 hari tanpa cairan.
Manfaat air bagi tubuh diantaranya mengangkut zat gizi ke seluruh tubuh, melarutkan molekul (asam amino, glukosa, mineral, vitamin dan molekul kecil lain yang dibutuhkan sel, membersihkan jaringan dan ‘sampah’ dalam peredaran darah, memberi peran dalam banyak reaksi kimia, melumasi sendi, melindungi organ janin dalam kandungan, serta mengontrol suhu tubuh.
Banyak orang menganggap remeh kekurangan cairan. Padahal efek yang ditimbulkan tidak hanya sekedar kehausan, mulut kering, atau tenggorokan kering, tetapi dapat juga menyebabkan susah buang air besar, demam, kehilangan berat badan secara tiba-tiba, pingsan, kulit pucat, kebingungan, infeksi saluran kemih, gangguan fungsi ginjal dan jantung, kejang, syok hingga kematian.
Pada kondisi normal, kebutuhan cairan dapat dihitung dengan menggunakan Rumus Holiday-Segar. Cara menggunakannya adalah dengan mengalikan sepuluh (10) kg berat badan pertama dengan seratus (100) ml ditambah sepuluh (10) kg berat badan kedua dikali lima puluh (50) ml ditambah sisa kg berat badan (berat badan – 20) kg dikali dua puluh (20) ml.
Rumus tersebut dapat digunakan pada anak maupun dewasa tanpa penyakit yang memerlukan pembatasan jumlah cairan (contoh: gagal ginjal, gagal jantung). Pada kondisi dengan aktivitas tinggi atau demam kebutuhan cairan dalam tubuh juga meningkat.
Untuk memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan cairan, salah satu caranya adalah membawa botol berisi air minum kemanapun kita pergi. Kita juga bisa memanfaatkan smartphone untuk mengingatkan asupan cairan kita melalui aplikasi yang dapat diunduh dari play store (Instalasi Gizi RSA UGM/Lisa).