Menurut dr. Ade Febrina Lestari, M.Sc., Sp.A, Dokter Spesialis Anak dari RS UGM, ada beberapa tips yang bisa diterapkan oleh orangtua, bagi anak saat melaksanakan puasa.
Tips yang pertama adalah saat berbuka dan sahur, anak harus diberikan makanan dan minuman dengan gizi yang baik dan seimbang.
Ia mengatakan, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral harus selalu ada di menu anak.
“Nasi bisa diganti karbohidrat lain seperti kentang, roti, atau mi. Protein dan lemak dari daging, telur, ikan atau seafood harus diimbangi juga dengan sayur dan buah,” tutur dr. Ade.
dr. Ade melanjutkan, tips yang lainnya adalah, anak tidak disarankan untuk diberikan makanan lain saat mengkonsumsi buah, agar tidak terjadi perut kembung.
Selain itu, kebutuhan cairan pun perlu diperhatikan. Bagi anak berusia tujuh hingga sepuluh tahun, diperlukan minimal sebanyak lima hingga enam gelas.
Sedangkan untuk anak di atas sepuluh tahun, dianjurkan untuk minum minimal delapan gelas sehari.
“Pada anak yang sulit makan saat sahur, disarankan mengkonsumsi susu karena mengandung gizi yang cukup lengkap dan cairan yang dibutuhkan tubuh. Susu, Sereal atau makanan berserat sangat cocok untuk sahur, agar anak tidak cenderung merasa cepat lapar di siang hari,” kata dr. Ade.
Ia menambahkan, saat berbuka puasa, biasakan anak untuk memakan makanan yang manis dan hangat terlebih dahulu.
Ia mencontohkan, makanannya seperti kurma, camilan ringan dan minuman manis lainnya, tidak terlalu dianjurkan diberikan kepada anak, karena cenderung mengganggu absorbsi zat besi dalam tubuh.
Sumber: Tribun Jogja