Yogyakarta (31/3) – Setahun telah berlalu dan hingga saat ini pandemi belum berakhir, tenaga kesehatan di seluruh Indonesia masih berjuang melawan Covid-19. Dukungan berbagai lembaga, pemerintah dan non pemerintah masih terus mengalir. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kembali memberikan dukungan bagi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia dengan menggelar konser musik online bertajuk “Hadiahkanlah Nirwanamu” menghadirkan kolaborasi apik dari Kepala BPKH – Dr.Anggito Abimanyu, Musisi – Dwiki Darmawan, Dekan FK-KMK UGM – Prof. dr. Ova Emilia, M.MedEd, SpOG(K), PhD, dan Guru Besar FK-KMK – Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc, MPH, Ph.D..
Hadir dalam acara ini Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng. – Rektor Universitas Gadjah Mada yang selalu berkomitmen untuk terus memberikan dukungan bagi tenaga kesehatan dalam melawan pandemi.
Dalam kesempatan ini, BPKH bersama dengan LAZISMU memberikan donasi berupa alat apheresis kepada Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada. Donasi diserahkan langsung oleh Kepala BPKH – Dr. Anggito kepada Direktur Utama RSA UGM – dr. Arief Budiyanto, Ph.D., Sp.KK(K)
Apheresis adalah proses pengambilan salah satu komponen darah dari pendonor melalui suatu alat atau mesin yang disebut mesin apheresis. Dengan mempergunakan mesin ini, maka darah dari para pendonor dapat dimanfaatkan seluruhnya, baik dengan cara trombaferesis untuk mengambil trombosit; eritraferesis untuk mengambil sel darah merah; leukaferesis untuk mengambil sel darah putih; dan plasmaferesis untuk mengambil plasma.
Seperti kita ketahui per September 2020, Kementerian Kesehatan RI secara resmi telah memulai penelitian Uji Klinik Terapi Konvalesen pada pasien Covid-19. Pemberian plasma konvalesen bertujuan untuk memberikan kekebalan atau imunitas pasif melalui pemberian immunoglobulin dengan plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh. Pemberian plasma konvalesen pada pasien Covid-19 akan membantu meningkatkan angka kesembuhan pasien. Namun saat ini layanan dengan menggunakan alat mesin apheresis ini masih sangat terbatas, sehingga dengan bantuan dari BPKH dan LAZISMU diharapkan mampu meningkatkan cakupan layanan kebutuhan pembuatan plasma konvalesen di Yogyakarta.
Pandemi belum berakhir, pola hidup sehat dan disiplin protokol kesehatan menjadi kunci. Wajib bagi kita sebagai masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun. Salam sehat dan semangat, bersama-sama lawan corona. (Hesti P/Humas RSA)