Berangkat dari komitmen Rumah Sakit (RS) Akademik UGM dalam menanggulangi bencana Pandemi Covid-19, sejak ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan covid pada bulan Maret 2020, RS Akademik UGM memulai pembangunan dua gedung yang didedikasikan penuh untuk layanan covid dan dibangun dengan fasilitas-fasilitas khusus yang menunjang pelayanan covid. Kedua gedung tersebut adalah Gedung Yudistira dan Arjuna yang selesai pembangunannya dan mulai dioperasikan pada Juni 2020.
Artikel
Fenomena tentang stigma selama pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 merupakan kejadian luar biasa yang telah berlangsung selama hampir 1,5 tahun (Maret 2020-Oktober 2021). Selama periode ini, sudah begitu banyak perubahan yang terjadi dalam tatanan hidup masyarakat. Mulai dari masalah ekonomi, kesehatan, dan sosial yang sebagian besar disebabkan oleh aturan baru, berupa social distancing dan isolasi berskala besar yang bertujuan untuk memutus penyebaran penyakit. Kondisi seperti ini tentunya menimbulkan berbagai emosi negatif, seperti rasa takut, cemas, sedih, dan lain-lain. Ditambah lagi dengan pemberitaan melalui berbagai media seperti televisi dan sosial media yang terus mengekspos informasi atau cerita-cerita yang seringkali meningkatkan kekhawatiran. Rasa takut dan khawatir akan COVID-19 ini memunculkan isu sosial baru, yaitu stigma negatif kepada kelompok orang yang terkait dengan virus, seperti pasien, penyintas, dan para tenaga kesehatan.
Apa itu terapi plasma konvalesen?
Terapi plasma konvalesen (TPK) merupakan terapi dengan menggunakan plasma yang berasal dari orang yang sudah sembuh (konvalesen) dari suatu penyakit untuk diberikan kepada orang yang sedang menderita penyakit yang sama. Secara teori, mekanisme proteksi utama yang dipercaya dari TPK adalah netralisasi patogen (agen penyebab penyakit), melalui transfer antibodi yang terkandung dalam plasma konvalesen.
Oleh : dr. Humaera Elphananing Tyas
Halo #Sahabat sehat RSA, kali ini kita akan membahas tentang drowning. Apa itu drowning dan mengapa kita membahasnya? Tulisan ini dibuat karena kasus drowning masih banyak menyebabkan kematian terutama pada anak anak usia 0-4 tahun.
Oleh : dr. Humaera Elphananing Tyas
#Sahabatsehat RSA UGM pernah dengar penyakit spinal cord injury? Penyakit ini bisa menyebabkan kondisi kecacatan serius sampai kematian lho. Yuk kita cek tentang penyakit ini ya!
Spinal Cord Injury (SCI) adalah kerusakan pada sistem saraf di medula spinalis atau saraf tulang belakang. Sebelum lebih jauh kita membahas tentang SCI, mari kenalan dulu sama sistem saraf. Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat, yaitu otak dan medula spinalis, dan sistem saraf tepi atau perifer. Sistem saraf medula spinalis memanjang dari area leher atau cervical, ke area thoracal, lumbal dan sacral.
Varises ada suatu kondisi pelebaran pembuluh darah vena (pembengkakan) karena penumpukan darah yang menerus pada bagian tertentu akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah. Pada dasarnya varises suatu gejala yang muncul karena ada suatu penyakit yang dinamakan chronic venous insufficiency atau kebocoran pada pembuluh darah vena yang kronis dan menahun biasanya sifatnya progresif gejalanya, baik lebar varises maupun berat varises. Yang paling berbahaya akan memunculkan luka pada kaki. Tindakan EVLA merupakan salah satu alternatif penanganan varises yang menjadi unggulan di Rumah Sakit Akademik UGM
Okta Haksaica Sulistyo, S.Gz
Gizi merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Penyediaan nutrisi dan asuhan gizi di rumah sakit merupakan bagian integral dari patient centered care. Hal tersebut berkaitan dengan adanya perubahan kebutuhan nutrisi pasien selama perawatan sesuai dengan perkembangan penyakit. Malnutrisi atau kekurangan gizi sering disebut sebagai dampak komplikasi permasalahan klinis yang terjadi di rumah sakit. Malnutrisi dapat menyebabkan penurunan sistem imun hingga komplikasi penyakit, meningkatkan re-admisi, serta kematian¹. Untuk mencegah hal tersebut, pasien dengan atau berisiko malnutrisi harus diidentifikasi dan diberikan intervensi secara efektif serta efisien. Seorang nutrisionis/ dietisien berkewajiban melakukan proses asuhan gizi rawat inap serta berkolaborasi dengan multidisiplin yang ada selama pasien dirawat².
Yusmiyati, S.Gz, RD
Seiring dengan modernisasi ekonomi di seluruh dunia maka terjadi perubahan gaya hidup masyarakat dan terjadi pula pergeseran jenis penyakit yang awalnya adalah penyakit-penyakit infeksi ke penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular (PTM), juga dikenal sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya berkembang lambat. Sedentary life style yang terjadi saat ini memunculkan peningkatan jumlah penderita penyakit-penyakit degeneratif dan kardiovaskuler. Menurut federasi diabetes, jumlah pengidap diabetes saat ini adalah 8,4 persen dari populasi dewasa dan naik dari 371 juta kasus pada 2012. Di Indonesia, DM menempati urutan 7 dunia, dengan jumlah penderita mencapai 8,5 juta orang. Di posisi teratas, ada Cina (98,4 juta jiwa), India (65,1 juta jiwa), dan Amerika (24,4 juta jiwa). Menurut data Riskerdas tahun 2018 prevalensi DM pada penduduk umur > 15 tahun sebesar 8.5 % sedangkan pada tahun 2025 prevalensi DM pada penduduk >15 tahun akan mencapai 10.9 % yaitu terjadi peningkatan jumlah yang cukup signifikan.
Penulis : Rr Desi Dina Aulia
Makanan yang memenuhi standar kecukupan gizi dan keamanan makanan adalah hal yang penting kita perlukan untuk menjaga kesehatan kita. Karena dari makananlah kita dapat memperoleh berbagai zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk menunjang aktifitas kita sehari- sehari seperti Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin dan Mineral.
Alvita Ghaisani, Kondisi pandemi dapat berpengaruh terhadap perilaku makan tenaga kesehatan (nakes). Hal ini bisa terjadi karena stres beban kerja, kurangnya waktu istirahat serta tingkat kejenuhan yang tinggi. Perilaku makan menjadi tidak teratur dan cenderung untuk memilih makanan yang kurang sehat sehingga dapat mempengaruhi taraf kesehatan nakes dan menurunkan performa kerja.