drg. FX Indra Kariadi Sp. BMM (1), drg.Didit Istadi, Sp.BM(K)(2)
(1)(2) Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut Maksilofasial RSA UGM, (2) Dosen Departemen Bedah Mulut & Maksilofasial FKG UGM
Keadaan kehilangan gigi menyebabkan gangguan pengunyahan dan kenyamanan saat makan, serta berkurangnya estetika. Perawatan untuk kondisi ini adalah penggunaan gigi palsu. Saat ini, gigi palsu dapat dibedakan menjadi gigi palsu lepasan, gigi palsu cekat, dan dental implant.
Dental Implant (gigi implan) merupakan gigi palsu yang ditanamkan pada tulang rahang. Sistem implant saat ini berbentuk skrup yang berfungsi menggantikan akar gigi dan diletakkan mahkota diatasnya untuk menggantikan mahkota gigi.
Manfaat dan keunggulan implant gigi antara lain mampu mengembalikan kemampuan mengunyah dan estetik dengan maksimal. Implant gigi juga akan menjaga tulang rahang yang telah kehilangan gigi asli agar tidak menyusut karena tidak menahan beban. Penempatan implant gigi yang baik akan menjaga kesehatan tulang dan gusi disekitarnya, serta gigi yang berdekatan akan tetap stabil. Secara umum implant gigi akan meningkatan kualitas hidup dari pasien.
Tahapan pemasangan implant gigi dimulai dari anamnesis pasien, pemeriksaan laboratorium dan kesehatan, pengukuran rahang, rontgen foto panoramik dan atau CT3D (computed tomography 3 dimension), dan tindakan pemasangan implant sendiri. Pemasangan dental implant dapat dilakukan baik di klinik maupun rumah sakit. Namun, rumah sakit memiliki keunggulan, dimana seluruh rangkaian tahapan dapat dilaksanakan pada satu tempat terpadu, sehingga pemeriksaaan dapat dilakukan secara menyeluruh dan pasien tidak perlu bolak balik berpindah tempat untuk mendapatkan pemeriksaan yang diminta. Rumah Sakit Akademik UGM telah memiliki layanan pemeriksaan laboratorium, rontgen panoramik, CT3D dan poliklinik yang mendukung sehingga dapat menciptakan pelayanan pemasangan dental implant yang komprehensif.
Tindakan pemasangan dental implant sederhana dilakukan dengan bius lokal, dalam kondisi pasien sadar. Pembiusan dilakukan menyerupai tindakan pencabutan gigi. Kasus – kasus pemasangan implant dengan tingkat kesulitan sedang yang membutuhkan tindakan tambahan seperti meninggikan sinus (sinus lifting) dan kasus tulang sempit yang membutuhkan pemasangan graft tulang dapat dikerjakan tetap menggunakan bius lokal dengan durasi yang lebih lama. Tindakan ini masih dapat dilakukan di klinik karena pembiusan masih dapat dilakukan secara lokal. Pemasangan All on 4 implant, dimana 4 atau lebih implant menyangga keseluruhan gigi dalam satu rahang masih dapat dilakukan dengan bius lokal, namun bila menginginkan pemasangan sekaligus rahang atas dan rahang bawah, bius total menjadi opsi karena lamanya durasi pengerjaan akan membuat pasien tidak nyaman bila dilakukan dengan bius lokal saja.
Rumah sakit memiliki keunggulan dalam tersedianya ruang rawat inap dan kamar operasi untuk melakukan tindakan. Untuk pasien dengan kebutuhan pemasangan implant dalam jumlah banyak sekaligus misal 4 hingga 8 buah, membutuhkan tindakan di kamar operasi dengan bius total terkait durasi dan besarnya trauma yang ditimbulkan. Jenis pemasangan implant tertentu, seperti yang membutuhkan penambahan tulang dalam jumlah besar, juga tidak dapat dilakukan dengan bius lokal. Tulang graft autograft dari pasien sendiri dapat diambil dari rahang maupun dari tulang panggul, yang tentunya dilakukan di kamar operasi dengan rawat inap. Tindakan lain yang memerlukan pembiusan total adalah pemasangan implant zygomatic dimana skrup implant dipasangkan pada tulang pipi. Biasanya kasus ini pada pasien yang tulang rahangnya telah mengalami penyusutan ekstrim sehingga tidak ada tulang lagi tersisa untuk penempatan skrup implant pada rahang atas. Pemasangan dental implant dengan bius total akan membuat pasien nyaman dan terkontrol secara penuh baik sebelum maupun setalah tindakan.
Pemasangan implant zygomatic (atas paling kanan dan kiri)
Dental implant atau implan gigi merupakan pilihan masa kini dan masa depan, serasa gigi sendiri. RS Akademik UGM menjadi salah satu RS awal di DIY yang memberi pelayanan implan gigi berbasis rumah sakit. Informasi lebih lanjut bisa berkonsultasi (tatap muka ataupun daring) bersama dokter spesialis bedah mulut.
Referensi :
Sarandha, D. L., 2007, Textbook of Complete Denture Prosthodontics, Jaypee Brothers, New Delhi
Smith, B., 1998, Planning and Making Crowns and Bridges, Matin Dunitz, London