Yogyakarta, 6 Oktober 2025 – Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) melakukan sosialisasi Layanan CP Center (Cerebral Palsy Center) dan peluncuran e-book “Panduan Perawatan Anak Cerebral Palsy Sehari-hari” dalam rangka Hari Cerebral Palsy Sedunia yang jatuh pada 6 Oktober. Sosialisasi Layanan CP Center dan peluncuran e-book tersebut merupakan bagian dari acara webinar kesehatan “Melangkah Bersama Anak Cerebral Palsy” yang digelar secara daring.

Komitmen terhadap Layanan CP Center RSA UGM
Acara dibuka oleh Direktur Utama RSA UGM, Dr. dr. Darwito, S.H., Sp.B., Subsp. Onk(K), yang menyampaikan bahwa disabilitas telah menjadi tanggung jawab kita bersama.
“Acara ini menunjukkan bagaimana semua anak disabilitas memiliki hak yang sama untuk hidup sejahtera. Bagaimana negeri ini bisa menjadi lebih baik, terutama dalam hal perawatan dan tumbuh kembang anak disabilitas, dalam hal ini anak cerebral palsy,” ujarnya.
Dukungan terhadap Layanan CP Center RSA UGM juga diberikan Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan, Prof. Dr. dr. Lina Choridah, Sp. Rad(K).
“RSA UGM memiliki komitmen untuk memberikan berbagai macam layanan bagi pasien cerebral palsy. Kami dari FK-KMK sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, bukan hanya untuk melayani pasien, tetapi juga untuk meningkatkan sisi keilmuan mahasiswa FK-KMK,” ungkap Prof. Dr. dr. Lina Choridah, Sp. Rad(K).
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., yang diwakili Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., menambahkan bahwa acara ini merupakan salah satu bentuk inklusivitas yang menjadi pilar bagi UGM.
“Layanan CP Center merupakan layanan terintegrasi dan multidisiplin yang dilengkapi dengan fasilitas dan sarana yang menunjang. Kami percaya langkah kecil yang dilakukan hari ini akan membawa manfaat besar di masa depan.”
Layanan di CP Center RSA UGM dan Peluncuran E-Book
Terkait sosialisasi peluncuran e-book, dr. Ade Febrina Lestari, M.Sc., Sp.A (K) selaku dokter subspesialis tumbuh kembang anak di RSA UGM menjelaskan bahwa orangtua merupakan dokter pertama bagi anak-anak cerebral palsy, sehingga e-book “Panduan Perawatan Anak Cerebral Palsy Sehari-hari” akan dibagikan secara gratis.
Sementara, Layanan CP Center RSA UGM tidak hanya terbatas pada pasien anak-anak, tetapi juga untuk pasien cerebral palsy dewasa. Layanan meliputi:
- Kolaborasi multidisiplin profesi antara dokter spesialis tumbuh kembang, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, dokter spesialis saraf/neurologi, psikolog, dan ahli gizi;
- Layanan operasi dengan tim yang melibatkan dokter spesialis bedah saraf, dokter spesialis orthopedi, dokter spesialis bedah anak, dan dokter spesialis anestesi-terapi intensif;
- Layanan homecare dalam bentuk terapi, pemeriksaan, dan pendampingan keluarga oleh tenaga medis profesional.
Edukasi Cerebral Palsy
Melalui webinar kesehatan “Melangkah Bersama Anak Cerebral Palsy”, sejumlah narasumber menyampaikan berbagai materi terkait layanan kesehatan dan dukungan terhadap anak cerebral palsy, seperti:
- Imran Pambudi, MPHM – Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan RI tentang Kebijakan Layanan Kesehatan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas;
- Ade Febrina Lestari, M.Sc., Sp.A (K) – Dokter Subspesialis Tumbuh Kembang RSA UGM tentang Kualitas Hidup dan Registri Anak CP di Indonesia;
- Guritno Adistyawan, Sp.KFR – Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik RSA UGM tentang Rehabilitasi Cerebral Palsy, Perjalanan Anak ke Dewasa;
- dr. Mei Neni Sitaresmi, Ph.D., Sp.A (K) – Dosen FK-KMK UGM tentang Registri Cerebral Palsy Berbasis Rumah Sakit;
- Reny Indrawati – Wahana Keluarga Cerebral Palsy tentang Komunitas Tanpa Batas untuk Cerebral Palsy;
- Damaijanti Teguh – Ketua UCP Roda Untuk Kemanusiaan tentang Kenapa Kursi Roda Adaptif Itu Penting?
Dengan adanya webinar kesehatan “Melangkah Bersama Anak Cerebral Palsy” serta sosialisasi Layanan CP Center RSA UGM, diharapkan anak dengan cerebral palsy dapat memperoleh layanan kesehatan dan dukungan lain yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup dalam setiap tahapan usia. (Hukmas RSA UGM)