
Prosedur sunat atau yang sering disebut khitan memiliki beragam manfaat bagi kesehatan alat reproduksi laki-laki. Prosedur ini biasanya dilakukan saat masih bayi atau anak-anak dengan cara mengangkat kulup atau kulit yang menutupi ujung penis. Manfaat sunat antara lain adalah mempermudah penis untuk dibersihkan, mengurangi risiko infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual, serta mencegah masalah lainnya pada penis.
Ada dua metode sunat atau khitan yang umum dilakukan, yaitu metode sunat konvensional dan sunat modern. Kedua metode sunat ini tersedia di Rumah Sakit Akademik UGM (RSA UGM) Yogyakarta.
Lantas, apa perbedaan pada kedua metode sunat tersebut?
Pertama, ada metode sunat konvensional (bedah biasa) yang sudah umum dilakukan dokter atau ahli sunat. Pada metode ini, dokter akan membuang kulit kulup di ujung kelamin anak laki-laki menggunakan teknik potong dengan gunting atau pisau bedah. Kemudian, kulit akan dilakukan dengan jahitan manual di sekeliling luka.
Kedua, metode sunat modern atau metode klem (ultra clamp sealer) yang dilakukan menggunakan alat khusus (clamp) untuk menjepit kulit kulup dan menutup pembuluh darah. Klem akan digunakan untuk mencetak sebelum memotong kulit kulup. Setelah itu, kulit akan dilekatkan dengan menggunakan lem atau glue.

Bagaimana dengan kelebihan dan kekurangan setiap metode?
Metode sunat konvensional
Metode konvensional merupakan metode sunat yang aman karena sudah lama dikenal dan digunakan. Metode ini juga bisa digunakan pada semua jenis anatomi penis, baik pada penis normal maupun penis yang mengalami kelainan bawaan seperti fimosis (kondisi saat kulup penis melekat dengan kepala penis).
Kekurangannya, metode ini memakan waktu lebih lama, baik dalam proses sunat maupun proses penyembuhan. Karena kulit penis dijahit, proses penyembuhan bisa memakan waktu 7—10 hari. Selain itu, ada pula risiko nyeri dan bengkak yang lebih tinggi dibanding pada metode modern atau klem.
Metode sunat modern atau klem
Sunat metode modern atau metode klem menawarkan keuntungan dalam hal kecepatan dan kosmetik. Pada metode ini, kulit kulup akan terpotong dengan rapi dan minim pendarahan. Proses sunat dengan metode klem juga lebih cepat, demikian pula dengan proses penyembuhannya. Sehingga, anak pun bisa beraktivitas lebih cepat pasca tindakan.
Meskipun begitu, metode ini belum tentu cocok untuk semua jenis anatomi penis. Metode sunat modern atau klem umumnya digunakan pada kondisi penis normal, dan biayanya juga lebih mahal.
Mana pilihan yang tepat untuk anak?
Untuk menentukan metode sunat terbaik bagi anak, orangtua perlu berdiskusi lebih dulu dengan dokter. Semua metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, metode yang dipilih haruslah sesuai dengan kondisi anak dan pertimbangan keluarga agar bisa mendapatkan hasil yang baik dan aman.