Prosedur sunat atau khitan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan alat kelamin laki-laki. Di Indonesia, prosedur sunat umumnya dilakukan saat usia anak-anak atau bayi, meskipun sunat juga bisa dilakukan pada orang dewasa.
Untuk itu, penting bagi orangtua untuk memahami panduan perawatan luka pasca sunat. Selain agar anak merasa nyaman, hal ini penting agar proses penyembuhan berjalan lancar dan mencegah risiko infeksi.
Apa saja panduan umum perawatan luka setelah sunat?
- Menjaga kebersihan area luka
Sebelum menyentuh dan merawat area luka, pastikan Anda telah mencuci tangan terlebih dahulu. Kemudian, bersihkan luka dengan air hangat atau cairan antiseptik sesuai anjuran dokter.
- Menggunakan obat topikal atau obat minum
Setelah tindakan sunat, dokter akan memberikan obat untuk mengurangi rasa nyeri dan tidak nyaman. Obat topikal seperti salep antibiotik atau antiseptik biasanya dioleskan 2—3 kali sehari. Sementara, obat nyeri yang diminum dapat diberikan sesuai resep dokter.
- Mengganti perban secara berkala
Pada metode sunat modern yang menggunakan klem, perban tidak dibutuhkan. Namun, jika anak menggunakan metode sunat konvensional, ingatlah untuk mengganti perban sesuai petunjuk dokter. Perban biasanya perlu diganti sehari sekali.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah aktivitas yang dilakukan anak setelah sunat. Tidak jarang, anak ingin segera kembali beraktivitas seperti biasa setelah prosedur sunat dilakukan.

Apakah anak boleh langsung mandi? Kapan anak bisa bermain seperti biasa?
Hal utama yang perlu diperhatikan adalah dengan melihat kondisi luka bekas sunat.
Pada metode sunat konvensional, anak dapat mandi 2—3 hari pasca sunat. Sementara, metode modern dapat lebih cepat, yaitu sekitar 1 hari pasca sunat.
Dalam hal aktivitas, anak umumnya diperbolehkan untuk beraktivitas seperti biasa setelah 2—3 hari asalkan tidak terlalu berlebihan. Anak dapat melakukan aktivitas ringan seperti berjalan atau bermain asalkan tetap nyaman.
Meski begitu, hindari aktivitas berat atau aktivitas yang membuat anak merasa tidak nyaman. Aktivitas seperti bersepeda atau berolahraga perlu dihindari selama 5—7 hari. Alasannya, aktivitas berlebihan dapat berisiko pada timbulnya bengkak atau pendarahan.
Selain panduan perawatan pasca sunat di atas, ada juga hal-hal yang perlu diwaspadai setelah tindakan sunat, seperti:
- terdapat pendarahan aktif yang cukup banyak dan mengalir, terutama di posisi bawah;
- nyeri hebat pada kelamin meski sudah minum obat dari rumah sakit;
- demam tinggi atau menggigil;
- bengkak berlebihan atau terus membesar; dan
- keluar nanah yang berbau tidak sedap.
Pada kondisi seperti yang sudah disebutkan di atas, orangtua perlu segera membawa anak kontrol ke dokter tempat melakukan prosedur sunat atau khitan. Selain itu, orangtua juga disarankan untuk membawa anak kontrol sesuai jadwal yang sudah diberikan oleh dokter.