• PORTAL AKADEMIK
  • IT CENTER
  • LIBRARY
  • RESEARCH
  • WEBMAIL
  • PUSAT LAYANAN
  • 0811 2548 118 (IGD)
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Sejarah Rumah Sakit Akademik UGM
    • Visi, Misi, Tugas, Motto, dan Kebijakan Mutu
    • Logo Rumah Sakit Akademik UGM
    • Clinical Research Unit
    • Pengabdian Masyarakat
    • Manajemen RSA UGM
    • Pasar Krempyeng
  • Diklat
  • Layanan
    • IGD
    • Unit Tranfusi Darah
    • Klinik Eksekutif dan Medical Check Up
      • Klinik Eksekutif
      • Paket Medical Check Up
    • Klinik Gadjah Mada Orthopedi Center
    • Antarejo
    • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
    • Jatayu Home Care
    • Rawat Inap
    • Rehabilitasi Medik
    • Health Tourism & Wellness
    • Hemodialisa
    • Psikologi Anak
    • Layanan Unggulan RSA UGM
  • Informasi
    • Jadwal Dokter RSA UGM
    • Artikel
    • Kerja Sama Asuransi
    • Alur Pasien
    • INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
    • DATA INDIKATOR MUTU
    • Media Monitoring 2024
    • Booklet Edukasi
      • Booklet P3K Kasus Upaya Bunuh Diri di Lingkungan Kampus
      • Booklet Kenali dan Kendali Hipertensi
    • Homestay UGM
  • Kontak Kami
    • Zona Integritas
    • SP4N Lapor
    • E Komplain
    • Hubungi Kami
  • id ID
    • ar AR
    • zh-CN ZH-CN
    • en EN
    • fr FR
    • de DE
    • id ID
    • it IT
    • ja JA
    • kn KN
    • ko KO
    • ms MS
    • pt PT
    • ru RU
    • th TH
    • uz UZ
  • Beranda
  • Berita
  • Panduan Perawatan setelah Sunat agar Anak Cepat Pulih

Panduan Perawatan setelah Sunat agar Anak Cepat Pulih

  • Berita
  • 20 June 2025, 14.01
  • Oleh: admin
  • 0

Prosedur sunat atau khitan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan alat kelamin laki-laki. Di Indonesia, prosedur sunat umumnya dilakukan saat usia anak-anak atau bayi, meskipun sunat juga bisa dilakukan pada orang dewasa.

Untuk itu, penting bagi orangtua untuk memahami panduan perawatan luka pasca sunat. Selain agar anak merasa nyaman, hal ini penting agar proses penyembuhan berjalan lancar dan mencegah risiko infeksi.

Apa saja panduan umum perawatan luka setelah sunat?

  1. Menjaga kebersihan area luka

Sebelum menyentuh dan merawat area luka, pastikan Anda telah mencuci tangan terlebih dahulu. Kemudian, bersihkan luka dengan air hangat atau cairan antiseptik sesuai anjuran dokter.

  1. Menggunakan obat topikal atau obat minum

Setelah tindakan sunat, dokter akan memberikan obat untuk mengurangi rasa nyeri dan tidak nyaman. Obat topikal seperti salep antibiotik atau antiseptik biasanya dioleskan 2—3 kali sehari. Sementara, obat nyeri yang diminum dapat diberikan sesuai resep dokter.

  1. Mengganti perban secara berkala

Pada metode sunat modern yang menggunakan klem, perban tidak dibutuhkan. Namun, jika anak menggunakan metode sunat konvensional, ingatlah untuk mengganti perban sesuai petunjuk dokter. Perban biasanya perlu diganti sehari sekali.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah aktivitas yang dilakukan anak setelah sunat. Tidak jarang, anak ingin segera kembali beraktivitas seperti biasa setelah prosedur sunat dilakukan.

 Panduan Perawatan setelah Sunat agar Anak Cepat Pulih
Panduan Perawatan setelah Sunat agar Anak Cepat Pulih

Apakah anak boleh langsung mandi? Kapan anak bisa bermain seperti biasa?

Hal utama yang perlu diperhatikan adalah dengan melihat kondisi luka bekas sunat.

Pada metode sunat konvensional, anak dapat mandi 2—3 hari pasca sunat. Sementara, metode modern dapat lebih cepat, yaitu sekitar 1 hari pasca sunat.

Dalam hal aktivitas, anak umumnya diperbolehkan untuk beraktivitas seperti biasa setelah 2—3 hari asalkan tidak terlalu berlebihan. Anak dapat melakukan aktivitas ringan seperti berjalan atau bermain asalkan tetap nyaman.

Meski begitu, hindari aktivitas berat atau aktivitas yang membuat anak merasa tidak nyaman. Aktivitas seperti bersepeda atau berolahraga perlu dihindari selama 5—7 hari. Alasannya, aktivitas berlebihan dapat berisiko pada timbulnya bengkak atau pendarahan.

Selain panduan perawatan pasca sunat di atas, ada juga hal-hal yang perlu diwaspadai setelah tindakan sunat, seperti:

  1. terdapat pendarahan aktif yang cukup banyak dan mengalir, terutama di posisi bawah;
  2. nyeri hebat pada kelamin meski sudah minum obat dari rumah sakit;
  3. demam tinggi atau menggigil;
  4. bengkak berlebihan atau terus membesar; dan
  5. keluar nanah yang berbau tidak sedap.

Pada kondisi seperti yang sudah disebutkan di atas, orangtua perlu segera membawa anak kontrol ke dokter tempat melakukan prosedur sunat atau khitan. Selain itu, orangtua juga disarankan untuk membawa anak kontrol sesuai jadwal yang sudah diberikan oleh dokter.

Tags: Anak dokter sirkumsisi sunat

Pencarian

Artikel Kesehatan

  • Anak
  • Jantung
  • Kesehatan Jiwa
  • Kulit dan Kelamin
  • Lansia
  • Nutrisi

Informasi Terbaru

  • Panduan Perawatan setelah Sunat agar Anak Cepat Pulih
  • Memilih Tipe Anestesi saat Sunat, Utamakan Kenyamanan Anak
  • Metode Sunat Konvensional versus Modern, Mana Pilihan yang Tepat?
  • RSA UGM Ramaikan Gelaran Forum Kesehatan Internasional di FK-KMK UGM
Universitas Gadjah Mada

Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

Jl. Kabupaten (Lingkar Utara), Kronggahan, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55291

rsa@ugm.ac.id

0811 2548 118 (IGD)
0811 2856 210 (Pusat Layanan Informasi, WhatsApp Chat Only)

Tautan

  • Anak
  • Jantung
  • Kesehatan Jiwa
  • Kulit dan Kelamin
  • Lansia
  • Nutrisi

Layanan

  • Klinik Mata
  • Klinik Gigi dan Mulut
  • Bedah Umum dan Digestif
  • Klinik Anak
  • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
  • Radiologi
  • Klinik Saraf
  • Rehabilitasi Medik
  • Klinik Kulit dan Kelamin
ARSPTN logo

© Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY