• PORTAL AKADEMIK
  • IT CENTER
  • LIBRARY
  • RESEARCH
  • WEBMAIL
  • PUSAT LAYANAN
  • 0811 2548 118 (IGD)
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Sejarah Rumah Sakit Akademik UGM
    • Visi, Misi, Tugas, Motto, dan Kebijakan Mutu
    • Logo Rumah Sakit Akademik UGM
    • Clinical Research Unit
    • Pengabdian Masyarakat
    • Manajemen RSA UGM
    • Pasar Krempyeng
  • Diklat
  • Layanan
    • IGD
    • Unit Tranfusi Darah
    • Klinik Eksekutif dan Medical Check Up
      • Klinik Eksekutif
      • Paket Medical Check Up
    • Klinik Gadjah Mada Orthopedi Center
    • Antarejo
    • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
    • Jatayu Home Care
    • Rawat Inap
    • Rehabilitasi Medik
    • Health Tourism & Wellness
    • Hemodialisa
    • Psikologi Anak
    • Layanan Unggulan RSA UGM
  • Informasi
    • Jadwal Dokter RSA UGM
    • Artikel
    • Kerja Sama Asuransi
    • Alur Pasien
    • INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
    • DATA INDIKATOR MUTU
    • Media Monitoring 2024
    • Booklet Edukasi
      • Booklet P3K Kasus Upaya Bunuh Diri di Lingkungan Kampus
      • Booklet Kenali dan Kendali Hipertensi
    • Homestay UGM
  • Kontak Kami
    • Zona Integritas
    • SP4N Lapor
    • E Komplain
    • Hubungi Kami
  • id ID
    • ar AR
    • zh-CN ZH-CN
    • en EN
    • fr FR
    • de DE
    • id ID
    • it IT
    • ja JA
    • kn KN
    • ko KO
    • ms MS
    • pt PT
    • ru RU
    • th TH
    • uz UZ
  • Beranda
  • Artikel
  • SPINAL CORD INJURY: APAKAH ITU? BAGAIMANA PERTOLONGAN PERTAMA DAN PENANGANANNYA?

SPINAL CORD INJURY: APAKAH ITU? BAGAIMANA PERTOLONGAN PERTAMA DAN PENANGANANNYA?

  • Artikel
  • 31 January 2022, 15.58
  • Oleh: humas.rsugm
  • 0

Oleh : dr. Humaera Elphananing Tyas
#Sahabatsehat RSA UGM pernah dengar penyakit spinal cord injury? Penyakit ini bisa menyebabkan kondisi kecacatan serius sampai kematian lho. Yuk kita cek tentang penyakit ini ya!
Spinal Cord Injury (SCI) adalah kerusakan pada sistem saraf di medula spinalis atau saraf tulang belakang. Sebelum lebih jauh kita membahas tentang SCI, mari kenalan dulu sama sistem saraf. Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat, yaitu otak dan medula spinalis, dan sistem saraf tepi atau perifer. Sistem saraf medula spinalis memanjang dari area leher atau cervical, ke area thoracal, lumbal dan sacral.

Gambar 1. Tulang belakang manusia (Sumber: ATLS 2018)

SCI bisa disebabkan kondisi trauma dan non trauma. Penyebab trauma bisa disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian lebih dari satu meter, jatuh dari sepeda atau kuda, kondisi ngerem mendadak dan menyebabkan deselerasi atau hentakan keras ke tulang leher, kekerasan fisik di area tulang belakang, kejatuhan benda berat. Penyebab non trauma disebabkan oleh tumor, infeksi, atau penyakit autoimun.

Gejala SCI bervariasi tergantung letak cedera di area tulang belakang. Jika cederanya di area leher bisa mengakibatkan kematian mendadak, gangguan pernafasan, gangguan jantung dan pembuluh darah yang menimbulkan kondisi tekanan darah seseorang bisa sangat menurun dan denyut jantung melambat sehingga dapat mengancam jiwa. Gejala lain pada cedera di area leher yaitu dapat mengalami kelumpuhan dan kesemutan keempat anggota gerak yaitu tungkai kaki dan tangan serta gangguan kencing dan buang ari besar (BAB). Jika cedera di area yang lebih bawah seperti thoracal dan lumbal tidak mengancam jawa namun bisa menyebabkan kelumpuhan pada kaki, gangguan mengontrol kencing dan BAB.

Kapan kita curiga seseorang mengalami gejala SCI? Yaitu jika ada keluhan nyeri pada leher, punggung, boyok atau punggung bawah, ada memar di kulit area tulang belakang, bentuk tulang yang tidak normal dan disertai gejala seperti kesemutan keempat anggota gerak, denyut jantung melambat, gangguan kencing dan BAB.

Apa yang harus kita lakukan kita menemukan seseorang yang dicurigai mengalami SCI? Misalkan menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan kendaraan.

  • amankan kondisi sekitar pasien,
  • hindari melakukan manipulasi atau gerakan berlebihan pada pasien,
  • minta pasien jangan bergerak,
  • segera hubungi ambulans terdekat (AMBULANS SIGAP RSA UGM 0274-4530303, atau 08112548118 atau 08112846042)
  • lindungi area kepala dan leher pasien sampai ambulans datang,

Cara melindungi kepala dan leher yaitu: kita berlutut di atas kepala pasien dengan posisi lengan memegang bahu kanan dan kiri pasien dengan pertahankan posisi lurus, serta kanan kiri tubuh pasien diberikan bantal atau selimut untuk mengurangi risiko pasien bergerak.

Bila tenaga medis sudah sampai di lokasi kejadian maka petugas akan memasang collar neck atau penyangga leher untuk menstabilkan leher pasien, kemudian memasang papan keras bernama long spine board atau scoop stretcher sebagai alas pasien agar kondisi tulang belakang stabil. Jika pasien dalam kondisi duduk di mobil maka akan dipasang alat Kendrick extrication device (KED) setelah dipasang collar neck untuk menstabilkan kondisi tulang belakang sebelum dikeluarkan dari mobil dan dipindah ke papan keras. Jika memakai helm maka jangan lepaskan helm jika kita tidak mengetahui caranya, karena dapat memperparah kondisi cedera saraf tulang lehernya, biarkan helm tetap terpasang sampai tenaga medis datang dan melepas dengan aman.

Gambar 2. Cervical Collar Neck saat dipasang di leher korban
Sumber: https://www.profaw.co.uk/wiki/cervical-collars/
Gambar 3. Contoh alat-alat yang digunakan untuk transportasi pasien pre hospital seperti Long spine board (LSB) dan Scoop Stretcher (Sumber: https://www.veteriankey.com )
Gambar 4. Contoh pasien yang diletakkan di long spine board dan dilakukan imobilisasi leher. (Sumber: https://www.medicinenet.com)
Gambar 5. Alat Kendrick extrication device (KED) yang dipasangkan ditubuh pasien untuk membantu keluar dari mobil dalam posisi duduk (Sumber: https://www.sure-line.com/spine-board-ked/)
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8.
Gambar 6.7.8 diatas adalah simulasi proses evakuasi pasien atau korban dengan curiga spinal cord injury (Sumber: Dokumentasi workshop evakuasi bencana RSA UGM tahun 2018)

 

Dengan pertolongan pertama yang baik maka risiko perburukan cedera pasien dengan curiga Spinal cord Injury dapat diminimalisir. Ketika petugas medis sudah sampai di rumah sakit, maka akan segera dilakukan penegakan diagnosis dan penanganan secara pasti apakah benar ada cedera di tulang belakang pasien. Pemeriksaan yang akan dijalani pasien ketika tiba di rumah sakit meliputi pemeriksaan fisik secara menyeluruh, rontgen, CT scan dan jika diperlukan pemeriksaan MRI tulang belakang. Pasien akan ditangani oleh dokter IGD, dokter spesialis saraf dan dokter spesialis ortopedi konsultan tulang belakang di RSA UGM yang mumpuni dibidangnya.

Jika ada pasien dengan kecurigaan spinal cord injury ini segera telepon ambulans IGD RSA ya #sahabatsehat RSA UGM.

Referensi:

  • Stewart, Ronald et all. ATLS (Advance Trauma Live Support) Student Course Manual 10th American College of Surgeons (2018) The Committee on Trauma
  • https://profaw.co.uk/wiki/cervical-collars/
  • https://veteriankey.com
  • https://medicinenet.com
  • https://sure-line.com/spine-board-ked/

PENULIS

 

Nama    : dr. Humaera Elphananing Tyas

Pekerjaan : Dokter IGD RSA UGM

Email : humaera.tyas@gmail.com, humaera_elphananing_t@ugm.ac.id

 

Editor: dr. Andika Laksmana Kurniadi, Sp.KFR

Pencarian

Artikel Kesehatan

  • Anak
  • Jantung
  • Kesehatan Jiwa
  • Kulit dan Kelamin
  • Lansia
  • Nutrisi

Informasi Terbaru

  • Apakah Di Hidung Saya Ada Polip ?
  • Apakah Orang dengan Epilepsi Aman untuk Berolahraga ?
  • Bulan Kesehatan Mental | Pentingkah Menjaga Kesehatan Mental Bagi Remaja ?
  • Open Recruitment Teknisi Tranfusi Darah Rumah Sakit Akademik UGM
Universitas Gadjah Mada

Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

Jl. Kabupaten (Lingkar Utara), Kronggahan, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55291

rsa@ugm.ac.id

0811 2548 118 (IGD)
0811 2856 210 (Pusat Layanan Informasi, WhatsApp Chat Only)

Tautan

  • Anak
  • Jantung
  • Kesehatan Jiwa
  • Kulit dan Kelamin
  • Lansia
  • Nutrisi

Layanan

  • Klinik Mata
  • Klinik Gigi dan Mulut
  • Bedah Umum dan Digestif
  • Klinik Anak
  • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
  • Radiologi
  • Klinik Saraf
  • Rehabilitasi Medik
  • Klinik Kulit dan Kelamin
ARSPTN logo

© Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY